Part 38

16 1 0
                                    

Dua tahun kemudian

Hari ini aku, Kim Jae-bum, Lee Mi-joo, Cha Eun-woo, dan Kwon Man-sik akan diwisuda. Kami semua sudah menyelesaikan studinya selama empat tahun dan dinyatakan lulus tepat waktu. Hal ini patut menjadi kebanggan kam isemua karena tidak ada satupun dari kami berlima yang lulus belakangan. Untung saja, semuanya berjalan dengan lancar. Empat tahun bukanlah waktu yang singkat dan mudah. Semua penuh perjuangan.

Sekarang, kami semua beserta orang tua mereka sudah berada di auditorium kampus mereka untuk mengikuti acara wisuda yang diikuti oleh 500 wisudawan. Sayang sekali, hari ini Jae-min tidak bisa ikut hadir dalam acara wisuda karena hari ini bukan hari libur anak sekolah. Jae-min yang sudah berada di tingkat dua sekolah menengah atas hanya dapat mendengar berita tentang acara wisuda Eun-yeul saja.

Hari ini eomma datang seorang diri. Berbeda sekali dengan beberapa temanku yang datang bersama dengan kedua orang tuanya atau datang bersama salah satu orang tua dan adik/kakaknya.

Aku sudah memakai jubah wisuda dan tidak ketinggalan topi toganya. Sebentar lagi, jika namaku dipanggil oleh pembawa acara wisuda, dekan dari bagian teknik akan memindahkan tali toganya sebagai pertanda bahwa resmi sudah resmi lulus dai tingkat universitas.

"Park Eun-yeul!" panggil si pembawa acara.

Itu namaku! Aku berjalan dengan aggun menaiki panggung di depan auditorium. Sang dekan, profesor Kang, dengan bangga memindahkan tali pada topi wisuda milikku. Setelah tali pada topi wisudaku berpindah posisi, profesor Kang menjabat tanganku dan memebrikan ijazahku. Aku senang karena hari ini aku benar-benar selesai dari masa studiku yang penuh lika-liku.

***

Setelah acara wisuda selesai, aku dan teman-temanku berdiri di depan auditorium kampus. Kami tidak langsung pulang, sebab kami masih ingin berada di gedung kampus kami untuk terakhir kalinya.

"Eun-yeul, selamat ya! Tidak menyangka bahwa kamu masuk ke dalam jajaran 10 wisuda terbaik program studi teknik kimia," ucap Eun-woo kepadaku.

"Iya, selamat ya! Penelitian untuk tugas akhirmu pantas mendapat banyak pujian," ucap Mi-joo.

"Teman lama, selamat ya!" ucap Jae-bum

"Eh, terima kasih ya! Aku berterima kasih karena selama mata kuliah praktikum, kalian semua mau menjadi teman kelompokku dan sudah bekerja sama dengan sangat baik," ucapku.

"Ah, itu bukan apa-apa. Bagaimanapun juga, kami bangga padamu, Eun-yeul!" ucap Mi-joo.

"Iya," sambung Eun-woo.

"Hei, Kwon Man-sik!" panggil Mi-joo saat melihat sosok Man-sik yang sedang berjalan bersama salah satu teman kuliahnya.

"Park Eun-yeul, selamat ya!" ucap Man-sik sambil memberikan sebuah jabatan tangan padaku.

"Iya, sama-sama! Kamu juga berhasil masuk ke dalam jajaran 10 wisuda terbaik program studi sastra korea," ucapku.

"Ah, aku jadi malu," ucap Man-sik padaku.

"Ayo kita makan tteokbokki!" ucapku.

"Serius? Kamu mau traktir kita nih?" tanya Mi-joo.

"Ya, karena hari ini adalah hari yang spesial untuk kita," ucapku.

"Let's go!" ucap Man-sik.

"Ayo!" ucapku.

Setelah kami puas berada di dalam gedung kampus kami, kami langsung pergi ke restoran keluargaku. Aku pergi ke restoran keluargaku bersama dengan ibuku menaiki mobil milik restoran. Teman-temanku pergi ke restoran keluargaku dengan menumpang mobil milik Man-sik.

A Letter from My FatherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang