New York
Ayahku sudah kembali ke rumah kami. Setelah ayahku berada di dalam kamarnya, asisten rumah tangga kami menyiapkan bubur ayam khusus untuk ayahku. Ibuku yang memintanya kepada asiten itu.
Aku duduk di sofa yang terletak di ruang keluarga. Di samping sofa itu, ada sebuah meja kecil yang terletak telepon rumah. Di atas meja kecil itu, tepatnya di tembok, terpajang foto yang diambil sewaktu aku masih kecil. Foto itu adalah fotoku dengan Park Eun-yul.
Aku menatap foto itu. Aku memegang bingkai fotonya dan mengelus foto itu dengan beberapa jari tanganku. Terlintas di pikiranku kalau aku ingin membuang foto itu. Tetapi, setelah aku pikir-pikir, tidak ada salahnya untuk tetap menyimpan foto itu. Toh, aku sudah berjanji kepada gadis itu untuk terus menyimpan foto itu. Tidak ada ruginya juga kalau aku menyimpan fotonya.
Aku ingat betul kalau Park Eun-yeul adalah penggemar berat dari penyanyi bernama Cho Kyuhyun. Waktu itu, saat dia mengatakan bahwa dia adalah penggemar berat dari penyanyi itu, aku mengkoleksi semua lagunya yang menurutku sangat enak untuk di dengar setiap saat. Sekarang, setelah aku memajang kembali fotoku bersama Eun-yeul yang tadi aku pegang-pegang, aku memutar salah satu lagu milik Kyuhyun yang aku copy ke dalam memory card di ponselku.
There's no way I love you
No, I just didn't know
A dazzling person like you
You were always by my side
It was always warm
With just you alone
I was able to laugh
Even on hard days
Because you were always there
Not even my own heart knows my heart
Because you were always by my side
I don't know since when, I don't know how we started
You and I, without anyone knowing
I always denied it
My foolish heart
To the point where I didn't even know
That my heart was pounding
We were so comfortable
Now I finally see you
Sorry for making you wait so long
The endless days we were together
The memories that are built up
It is love
I realized that it is love
(English translation of Kyuhyun – The Time We Loved)
Baru kali ini aku menangis saat aku mendengarkan lagu itu. Memang, lagu ini merupakan lagu sedih. Tetapi, setiap kali aku mendengarkan lagu itu sebelum hari ini, aku tidak pernah menangis.
Oh Tuhan, apakah aku masih menginginkan kehadiran gadis itu? Apakah aku masih mencintainya?
***
Apakah kamu pernah mendengar tentang sebuah jembatan yang bernama Brooklyn yang terletak di daerah Manhattan? Ya, saat ini aku sedang berdiri di atas jembatan itu. Jembatan ini menghubungkan antara daerah Manhattan dengan daerah Brooklyn. Jembatan ini dibangun pada tahun 1869.
Sebelumnya, di masa aku bersekolah, aku hanya pernah berdiri di atas jembatan ini satu kali. Saat itu, aku stress karena akan diadakan ujian. Sekarang, entah apa yang membuatku untuk berdiri lagi di atas jembatan ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
A Letter from My Father
RomansaDi negri gingseng seorang gadis berusia 20-an mencari keberadaan ayah kandungnya yang pergi meninggalkan keluarganya selama bertahun-tahun. Gadis itu tidak mencari keberadaan ayah kandungnya sendiri. Dia ditemani oleh kekasihnya yang sudah berjanji...