Part 8

35 1 0
                                    

Hari ini aku pergi untuk menghadiri konser solo Jung-woo bersama dengan Man-sik. Man-sik menjemputku dan kami pergi bersama.

Hari ini adalah hari pertama bagi Jung-woo untuk mengadakan konser di Korea. Sebelumnya, yang pernah aku dengar, selain di Amerika, Jung-woo hanya pernah mengadakan sebuah konser solo di negara Kanada saja.

Jung-woo menyanyikan lagu-lagu dari album terakhirnya yang dirilis pada bulan Desember tahun lalu. Aku menikmati lagu-lagu itu karena aku memang mengoleksi album Jung-woo. Semua ini bukan karena Jung-woo adalah teman dekatku sewaktu aku masih kecil atau karena Jung-woo menyukaiku. Semua ini karena lagu-lagu dari album kedua Jung-woo patut diacungi jempol.

Aku melihat bahwa Man-sik tampak menikmati lagu-lagu yang dibawakan oleh Jung-woo sama seperti aku. Aku dan Man-sik melihat bahwa Jung-woo telah mengalami perubahan dari album pertamanya hingga sekarang. Dulu, pada album pertamanya, semua lagunya hanya berisi alunan piano saja. Setelah itu, pada album berikutnya, Jung-woo berubah menjadi penyanyi yang merangkap sebagai pemain piano, seperti penampilannya hari ini. Aku melihat reaksi dari para penggemarnya di berbagai situs. Semua penggemar lebih suka dengan gaya baru Jung-woo yang menunjukan bakat bernyanyinya. Selain itu, lagu-lagu pada album kedua Jung-woo ditulis sendiri oleh Jung-woo.

"Jeremy Ryu! Jeremy Ryu!" ucap para penggemar.

"Ah, aku suka dengan lagu miliknya yang berjudul Hello Again," ucap Man-sik.

"Aku juga," ucapku.

Jung-woo adalah orang Korea asli, tetapi semua lagu yang pernah dinyanyikannya bukan lagu berbahasa Korea, melainkan lagu berbahasa Inggris. Jung-woo yang juga dikenal dengan nama Jeremy di Amerika menang tidak ingin menulis lagu berbahasa Korea sewaktu di Amerika. Hal itu yang membuat temanku itu tidak dikenal sebagai orang Korea oleh beberapa penggemar di sana. Hanya penggemar dari negara Korea yang bisa mengetahui bahwa Jung-woo adalah orang asli Korea.

"Karena malam ini adalah konser yang sangat spesial untu aku, aku akan menyanyikan sebuah lagu dengan bahasa Korea. Hari ini adalah hari valentine, bukan? Lagu ini aku persembahkan untuk seorang wanita yang sudah menarik perhatianku selama ini," ucapnya. "Lagu ini berjudul My Valentine milik Martina McBride yang telah aku aransemen. Aku harap, lagu ini berarti bagi kalian semua, terutama seseorang yang aku cintai selama ini," ucap Jung-woo.

Jung-woo meletakan kedua tangannya diatas piano. Jung-woo menghasilkan sebuah nada dan mulai bernyanyi. Ternyata, Jung-woo mengaransemen sebuah lagu yang cukup legendaris di tahun 2000-an yang berjudul My Valentine yang aslinya dinyanyikan oleh penyanyi senior Martina McBride. Tidak hanya liriknya saja yang diubah menjadi bahasa Korea, tetapi ada penambahan bagian di tengah lagu dengan gaya rap. Tidak disangka ternyata Jung-woo bisa nge-rap. Banyak penggemar yang berteriak senang saat Jung-woo menyanyikan bagian rap.

"You're all I need my love, my valentine. Nan dangsini nae sarangi pilyo," ucap Jung-woo.

"Jeremy!" teriak beberapa penggemar.

Aku merasa jantungku berdebar lebih kencang setelah mendengar lagu terakhir yang dinyanyikan oleh Jung-woo. Aku tahu siapa orang yang menarik perhatiannya itu. Aku tahu semuanya melebihi orang lain. Tetapi, setelah aku beranjak remaja, aku juga menyukai pria yang sekarang sedang berdiri di sampingku. Aku menyukainya sejak aku berusia 18 tahun, tiga tahun yang lalu. Waktu itu, aku pernah menyimpan sendiri perasaanku tanpa diketahui oleh orang yang aku suka. Sekarang, aku bingung. Aku ingin dekat dengan kedua pria itu, tetapi aku harus memilih salah satunya. Waktu berjalan begitu cepat sehingga perasaanku juga berkembang.

Setelah acara konser Jung-woo selesai, aku masuk ke dalam mobil milik Man-sik. Man-sik akan mengantarkanku pulang. Aku memakai sabuk pengaman dan langsung diantar pulang.

A Letter from My FatherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang