17 - Teknik Menggolongkan yang Mengagumkan

144 16 0
                                    

“Ahhh, bola sepak adalah sebuah istilah untuk menjelaskan tentang dada perempuan. Sebagai contoh, jika seorang perempuan memiliki dada rata sepertimu, tidak, bahkan lebih rata darimu…Well, maksutku adalah jika perempuan itu memiliki dada serata tembok, maka mereka akan dipanggil “blooming small buns”. Jika tidak, mereka mungkin akan dipanggil Putri Tai Ping[1]. Tapi jika dada wanita sangatlah kecil, seperti punyamu, mungkin sedikit lebih kecil, seperti dada yang sangat-sangat kecil dan hanya ada sedikit tonjolan, maka dada mereka akan disebut sunny side-up[2]. Jika dada mereka sedikit lebih besar, seperti milikmu, itu akan disebut sebuah apel..Tidak-tidak tolong jangan keluarkan belatimu, aku salah berbicara. Tolong jangan marah. Aku tahu kamu adalah seorang pria, tetapi aku butuh seseorang sebagai perbandingan. Baiklah, aku tidak akan menggunakanmu sebagai contoh lagi..”

“Lalu jika dada lebih besar daripada apel, apakah itu akan disebut bola sepak?” Si thief dengan mata bersinar mengarahkan belatinya ke leher Yue Yang, dengan kemarahan seperti si thief itu akan membunuh Yue Yang kapan saja.

“Tidak, masih ada tipe-tipe lain yang lebih besar daripada apel. Lihat betapa banyak pengalaman yang tidak kau miliki dalam bidang ini. Masih banyak hal diatas apel: pir, pepaya, dan bahkan kelapa. Hanya sehabis itu baru ada bola voli dan bola sepak. Ada banyak klasifikasi. Ini semua adalah pengetahuan yang pada biasanya tidak kuberitahukan pada orang lain!” Yue Yang mengatakannya dengan lagak orang berpendidikan.

“Masuk akal!” Saat semua tentara bayaran di ruangan mendengar ini, mereka memuju Yue Yang bersamaan untuk “Teknik Klasifikasi Dada”nya.

Sampai orang-orang mengingatnya, memberi kesan yang besar pada pendengar. Terlihat jika thief kecil ini, Titan, memang memiliki pengalaman yang luas tentang ** wanita. Mendengar ini, Yue Yang menjadi bangga, seperti siswa terhormat di sekolah yang baru saja mengungkapkan tentang teori unik dan penuh pemikiran di depan ribuan murid lainnya. Thief dengan mata bercahaya itu berhasil sedikit menahan nafsunya untuk membunuh bocah itu. Dia tanpa ampun menginjak kaki Yue Yang, lalu mendorongkan formulir itu ke tangan Yue Yang, berbalik badan dan berbegas pergi.

Yue Yang segera memberikan formulir itu pada si pria tua, membayar uangnya dan menerima Mercenary Heavenly Badge. Lalu, dia segera meneriaki si thief dengan mata bercahaya itu.

“Ayolah, Brother, Aku akan mentraktirmu minum. Dengarkan aku… Dada wanita itu benar-benar besar..Ai, kamu berjalan terlalu cepat. Itu terlihat sangat jelas sejak pandangan pertama jika kamu belum pernah melakukan hal-hal seperti ini sebelumnya!” Saat Yue Yang sudah keluar dari pintu, si thief dengan mata bersinar sudah menghilang bagaikan asap.

Itu seperti si thief tidak pernah muncul.

Saat Yue Yang bersiul dengan kencangnya dan pergi dengan langkah congkak, tiba-tiba si thief dengan mata bersinar terlihat di kegelapan, dengan belati bersinar di tangannya. Dia ingin melempar belati itu ke punggung Yue Yang berkali-kali tetapi pada akhirnya menahan keinginan itu.

Si thief dengan mata cerah meludah ke arah perginya Yue Yang, dan sekali lagi menghilang dengan sekejap.

Menghampiri angin segar malam hari, Yue Yang tersenyum dari ujung ke ujung.

Dia tersenyum dengan girangnya sampai-sampai senyumannya memancarkan cahaya.

Kota White Stone, Guild Assassin.

Seperti Guild Assassin di belahan dunia lainnya, Guild Assassin di Kota White Stone memberikan orang-orang perasaan seram dan menakutkan. Terdapat lampu di dalam bangunan, tetapi kecil sekecil kacang. Itu memberi kesan pada orang-orang jika lampu itu bisa mati kapan saja. Akan baik-baik saja jika cahayanya redup, tetapi lampu itu anehnya menakutkan dan agak gelap. Yue Yang mendorong pintu Guild Assassin secara perlahan, dan saat melihat kondisi ruangan itu, dia terkejut.

LONG LIVE SUMMONERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang