*

1.1K 34 0
                                    

"Ndek?! Ndek?! Kurang asem lo !" ujarnya sambil memukulkan bantal ke kepala Fahrell.

Semuanya diusir begitu saja. Belum sampai depan pagar, lampu kamar Abi yang ada di lantai 2 itu sudah terlihat mati. Dia langsung membantingkan tubuhnya dan menyalakan lampu kecil dekat kasurnya karena dia masih ingin membaca komik One Piecenya yang tak pernah habis episodenya itu.

***

Sinar matahari pagi menyilaui mata Abi. Dia terbangun dari kasurnya dengan masih mengucek – ngucek matanya. Masih menguap. Masih pagi saja handphonenya sudah banyak notifikasi.

Apaan sih nih..ini kan Sabtu mau ngapain coba....begitu dumelnya dalam hati.

Suara berisik dari dapur sudah terdengar. Abi turun dengan mata yang masih setengah sipit. Duduk dengan santainya seperti orang makan di warung hanya membuat orangtuanya geleng – geleng kepala.

"Bi..tadi Arel telpon katanya hari ini pada mau pergi kamu mau ikut ga"

"Kemana?" jawabnya santai dengan kaki diangkat satu dan memegang segelas susu sambil mengunyah roti.

"Katanya kayak acara EDM gitu..EDM apaan sih? Papa lupa dulu jamannya sekolah Papa tau"

"Electronic Dance Music"

"Jadi kamu pergi ga?"

"Jelas lah Pa..Papa kayak ga tau aja aku hobi remix lagu alias DJ"

Abi langsung lari naik ke tangga dan mengambil handphonenya yang tergeletak di kasur itu.

Liburan..Abi jarang di rumah karena baginya menghabiskan waktu bersama anak – anak donat itu jauh lebih menynangkan daripada harus di rumah..merenung..jadi pendiam karena seudah terbiasa jadi es batu di sekolah.

COLDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang