LIMA

386 14 0
                                    

Sekolah begitu ramai. Anak – anak J.CO duduk disalah satu bangku keramik panjang yang ada di aula dan diseberang sana adalah anak – anak geng Arga kecuali Arga. Anak – anak J.CO mulai bertingkah gila mumpung belum jam masuk sekolah, Abi malah asik menggambar sambil menghayal sendiri dengan memakai headphonenya dan begitu menikmati lagu korea berjudul why yang menambah moodnya. Pandangan Abi pada gambarnya terputus saat menyadari suatu hal. Dia merasa ada yang terus memandangi salah satu dari anak J.CO dan itu mengarah ke Lio yang bergaya cool saat itu. Tapi ini bukan anak SMA....tapi anak SMP !

"Mukanya sih ga asing nih orang...tapi kek sape ye...." ujar Abi pelan.

"Weeh mikir paan lu Bi?" kaget Lio sambil melewatkan tangan di depan mata Abi.

"Yeeehh nih anak mutus ingatan gue...uuhhh adek gue ! adek gue !"

Lio hanya tertawa kecil sambil menahan rasa jijiknya karena dia tak suka pipinya dicubit orang, termasuk Abi sekalipun. Abi kembali berfikir mengingat wajah anak perempuan itu.

Dooorr !!!

"Kucing goreng !!" Abi kaget.

Abi langsung menengok, mendongak agak ke atas sedikit dan itu Arga. Ank recok, bad boy , dan tukang iseng.

"Kampret lo Ga untung gue ga jantungan...huffttt"

"Alay lo !"

Tampang anak – anak J.CO kali ini baik – baik saja karena mereka sudah bisa berfikir positif pada Abi dan Arga karena pemikiran mereka yang sama akan Arga dan Abi kalau mereka sedang JC. Fahrell hanya bisa sabar menanti. Sam dan Vianna selalu mengejek Fahrell dengan menyanyikan kata – kata penantian berharga, Fahrell selalu menjadi bulan – bulanan karena cinta yang tak terbalas.

Saat Abi mengalihkan pandangannya dari Arga, anak itu sudah hilang. Saat itu juga Abi baru sadar anak itu memiliki wajah yang sama dengan Arga sayangnya ini perempuan jadi cantik walaupun Abi juga yakin kalau dipotong rambutnya se Arga sudah bisa jadi kembarannya hanya kurang tinggi sedikit saja.

"Liatin apaan sih lo mukanya sampe kek gitu?" tanya Sasya.

"Itu tadi ada anak cewek SMP mirip banget ama ini anak" sambil menunjuk ke arah Arga tepat depan wajahnya.

"Mirip gue? Cewek? Maksud lo muka gue muka cewek??" tanya Arga.

"Bukan itu bego !"

Sampai pelajaran Abi masih saja memikirkan hal konyol yang seharusnya bisa dilupakan saja. Ditambah lagi kelas Arga hari ini ada jadwal ke lan komputer yang harus melewai kelas Abi, Arga mengetok jendela dekat Abi duduk dengan kukunya dengan senyuman tidak jelas dan malah ibalas sama Abi.

Biarin gila setidaknya pikiran gue ilangan dikit... ujarnya dalam hati.

Saat pulang sekolah, dia kembali melihat anak perempaun itu lagi dan dia malah tersenyum tersipu malu dengan tatapan jatuh cinta tidak karuan tanpa kedip dan sesekali sok imut menutup kedua mata dan mulutnya dengan kedua tangannya dan teriak – teriak sendiri.

Mata Abi berubah jadi pandangan sinis, sekali – kali dia mengangkat bibirnya yang sebelah mengodekan bahwa dirinya merasa seperti melihat orang aneh di depan matanya saat itu.

"Bi kita mau ke MC'donalds lo mau ikut ga?" tanya Sam.

"Ada apaan ke MC'D?"

"Sasya tuh ngajak katanya mau ngeliatin orang spesial"

"Oh ya? Sapa Sya?" tanya Abi penasaran sehingga perhatiannya dari anak itu menghilang.

"Liat aja entar..."

***

Mereka duduk di salah satu meja yang cukup panjang hanya ada sisa 1 bangku saja disana. Lagu – lagu yang diputarkan di MC'Donalds saat itu juga enak – enak. Rasa lelah dan bosan dari sekolah muka datar itu bisa terlepas dengan sempurna. Mereka memakan pesanan mereka masing – masing tapi Sasya malah asik menatap ke meja yang ada diseberang sana yang memang agak jauh sehingga sosok yang ada di sana tidak bisa melihat ke arah mereka. Sasya tersenyum sendiri sambil meminum cocacolanya.

Semua tatapan tertuju pada Sasya dan sosok yang ia lihat kecuali Abi yang sambil makan ambil berfikir. Tiba – tiba Abi yang diam menengok otomatis ke arah yang ank – anak juga lihat dan...

2 sosok ia lihat sekaligus. Arga dan gengnya dan di belakang mereka adalah anak perempuan yang melihat Lio terus menerus dari mulai di sekolah tadi pagi.

"Arga?" ucapnya pertama dan saat itu Arga juga menengok ke arahnya. "Cewek itu? Lagi?" ucapnya kedua.

Tak perduli dengan Arga yang padahal sudah memberi tanda "hai" pada Abi yang ia tulis di tissue dengan saus sambal, dia malah menlanjutkan makannya dengan memberi tatapan kode yang aneh pada Fahrell, Sam, dan Vianna.

"Apaan??" tanya Vianna.

"Lo liat di belakang Arga and the geng itu anak yang dari tadi gue liat dari mulai tadi pagi..dia tuh ngeliatin dan ngikutin kita mulu lebih tepatnya Lio" jelas Abi pada Vianna dengan suara pelan.

"Dia?" tanya Fahrell.

"Ya iya emang sapa lagi bego..." Abi mulai emosi.

Mereka bertiga hanya bisa mengangkat bahu memberi tanda tidak tahu.

Saat anak – anak J.CO ingin beranjak dari tempa itu lebih tepatnya sudah berdiri dan berjalan, Arga menahan tangan Abi. Matamereka beradu pandang tapi kali ini aneh karena mata Abi tidak sepolos biasanya ini lebih garang.

"Sombong banget sih lo sama gue, lupa lo sama gue" ujar Arga yang tinggi itu sambil memegang bagian atas kepala Abi.

"Berisik lo !" ujar Abi refleks. "Sorry sorry bukan maksud gue marah tapi emang lagi kesel" jawab Abi lagi.

"Kak Arga !" suara itu terdengar jelas dan tepat dibelakang Arga telah berdiri perempuan itu, Yuna.

Yuna berhenti dan mulutnya menganga kecil. Langkahnya seperti terhenti ketika melihat Abi, salah satu sahabat dari pria yang sedang ia sukai saat itu dan detik itu juga. Pandangan Abi berubah lagi jadi lebih songong lagi dan lagi. Abi menatap dengan tajam ke mata Yuna dan hal itu meyadarkan Arga ada seseorang di belakangnya karena tatapan Abi yang tak mengarah padanya tapi pada sosok lain.

"Yuna?" tanya Arga sambil langsung merangkul adiknya itu.

Tatapan kaku.

"Lo kenal dia Ga?" tanya Abi tajam.

"Ya kenal lah dia_" jelas Arga terpotong karena Yuna mencubit tangannya.

"Ohh ke fix gue ga butuh tau, yang jelas gue Cuma mau nanya, lo kenapa ngeliatin bff gue sampe ga kedip dari tadi pagi?"

"Aku bukan ngeliat ke dia kok kak..." jawab Yuna sok alim.

"Sok alim lo cah.." lejek Arga.

"Ohh" jawab Abi santai sambil menatap sinis Yuna. "Gue pulang deh Ga, duluan ya" ujar Abi santai.

***

Abi terduduk santai di lantai kamar Lio, sedangkan Lio sedang mengerjakan PRnya di laptop dengan duduk santai di atas tempat tidurnya.

"Yo" panggil Abi.

"Hmm?" ujar Lio.

COLDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang