*

276 13 0
                                    

lagu ini jadi mood booster banget apalagi sambil baca COLD ~ apa sih ga jelas ya udah ga masalah sekeedar promote COLD sekaligus lagu SEVENTEEN ^_^

-------------------------------------------------------------------------------------------

Abi berjalan dengan santai hanya memperhatikan kertas rundown sharingan yang awalmulanya dari Billy karena Gilang yang ga dengerin bahkan ga ngerti dan ga nyatet sama sekali.

Sissshhhh siiissshhhhh

"Suara apaan tuh....haaaa mamiii Tuhan selamatkan lah hambamu yang cantik dan baik hati ini dari kematian tiba – tiba ya Tuhann....." nada bicara Vranda sudah menandakan dia sedikit menangis.

"Ngomong apaan sih lo Vran...Vrann...." sahut Abi tiba – tiba dengan santai.

Sissiishhh siishhhhh siisshhhhh

"Huwwoooo !!!!!!!!!" Gilang mundur tiba – tiba dengan wajah panik.

"Paan sih lo Lang !" ujar Billy.

Tak ada jawaban yang Gilang berikan. Hanyalah tunjukkan dari jari telunjukknya itu. ULAR KING COBRA !!!

"Ular?!!?!" Billy ikut – ikutan mundur.

"Biar gue yang tanganin" ujar Arga.

Arga mengeluarkan sesuatu semacam tongkat yang agak tajam namun ekstra hati – hati. Ular ini cukup besar dan sudah pasti bahaya.

"Tunggu ! biar gue yang tanganin" ujar Abi menghentikan langkah Arga.

Abi punya peliharaan Cobra di rumah namun sudah jinak. Dia pernah belajar menjinakkan ular dan dia ingin mencobanya selagi dia bisa walaupun mungkin hasilnya hanya akan semntara atau mungkin nihil. Abi maju dan merentangkan kedua tangannya memberi kode semua anggota team untuk mundur termasuk Arga sehingga hanya tinggal dia yang tersisa di depan. Arga langsung menahan tangan Abi. Mata mereka beradu.

"Lo ngapain sih hah?! ini bukan main – main ! kalo lo mau jadi anggota sirkus yang bis anenangin hewan buas sektika bukan disini tempatnya Abi ! ini bukan main – main ! ini bahaya ! nyawa lo taruhannya ! lagian lo tau apa soal ular ! dan lo juga ce_"

"Apa?! gue cewek?! Gue tau lo mau bilang itu ! tapi ini demi team ! demi team ! gue mau buktiin ke kalian kalo gue bukan klemer – klemer yang ga bisa ngapa – ngapain !"

"Tapi bukan sekarang saatnya ! ini bukan soal bukti atau bukan tapi ini soal nyawa ! lo ngerti itu ga sih !"

"Gue tau ini soal nyawa ! tanpa lo kasih tau gue lebih tau soal ini ! tentang gue ! tentang nyawa ! tentang segalanya ! demi team gue bakal ngelakuin apapun ! demi kalian bukan demi lo doang ! bukan demi gue doang ! tapi demi semuanya !"

Tanpa pikir panjang dari perdebatan mereka dengan suara yang tidak bisa lagi santai karena dua – duanya sudah mengeluarkan nada yang keras. Dua – duanya bersih keras dengan prinsip mereka sendiri.

Sisshsshhh sisiihhhs siiishhhh

Desisan ular itu semakin kencang dan geraknya pun semakin gesit. Semakin dekat. Bermodal api dan tongkat tajam yang ia rebut dari Arga ia berusaha menaklukan ular itu sendirian. Ular ini sepertinya memang susah. Ia sempat mundur kemudian maju lagi seperti semakin menantang Abi untuk maju. Tak ada pilihan lain. Cara – cara konyol sudah ia lakukan tapi hasilnya nihil. Hanya tinggal ini satu – satunya cara. Cara ini juga yang pernah Papa Abi terapkan waktu menjinakkan anak dari ular Cobra peliharaan Abi.

Abi mendekat dan menginjak langsung ular itu. Tapi ular itu berontak. Berontak berkali – kali. Abi terpaksa harus mengandalkan tangannya juga.

Crasssshhhh

"Adhhh"

Kepanikan terjadi. Ular itu memang mati tapi Abi juga akan terancam mati jika bisa ular itu terus menyebar dengan cepat.

Arga cowok dingin yang diam – diam sepertinya sudah membangun tembok jatuh cinta pada Abi itu langsung melepas kemeja resmi yang harus dipakai semua team NatGeo. Ia melepasnya dan langsung mengikatnya pada gigitan ular itu.

"Apaan sih !" ujar Abi membentak Arga.

"Lo sadar ga yang gigit lo itu ular bukan anjing ! ini bahaya !"

"Trus kalo bahaya kenapa ! ga ada urusannya sama lo ! lagian gue tau caranya ngobatin ini sendiri tanpa lo perlu ngasih tau ! atau lo bertindak gue bukan cewek klemer yang bi_"

"Stop ! apa lo pikir yang lo lakuin itu tadi bener hah?! apa lo pikir yang lo lakuin itu tadi bisa nyelesaian semua masalah ! cara yang lo lakuin itu bukan car ayang tepat !"

"Trus apa urusannya sama lo ! hah?! apa ?! kenapa sih lo selalu ngelarang gue ini itu bahkan lo ngelarang disa aat dimana team butuh bantuan gue ! disaat gue tau apa yang harus gue lakuin ! dan itu sekar_"

"Karena gue peduli dan sayang sama lo !" ujar Arga dengan nada kencang.

Apa yang Arga katakan? Ucapan Arga yang barusan.....membuat semuanya diam tak berkutik. Membuat Abi terdiam. Hanya bisa melotot. Suasana dingin bercampur tegang. Abi tak tau apa yang harus ia lakukan dan apa yang harus ia katakan. Bahkan untuk menatap mata Arga dengan tatapannya yang dingin bercampur emosi saja Abi tak berani lagi.

"T..t..tapi gue ga peduli dan sayang sama lo !!! gue Cuma sayang sama first love gue yang punya nama sama kayak lo dan ga pernah balik lagi ! gue tau dia benci sama gue tapi gue masih sayang sama dia walau gue ga kenalin dia lagi !"

"Gue peduli dan sayang sama lo karena lo anggota team ini juga !"

Ucapan Arga yang barusan hanya sebuah argumen agar Abi berhenti menjadi orang yang merasa hebat? Atau alihan pembiacaraan yang tak lagi masuk akal? Abi berusaha berdiri dengan kemampuannya sendiri. Melirik sinis Arga sambl berjalan.

***

COLDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang