SEMBILAN

316 11 0
                                    

5 days later

Kampus kembali penuh. Lapangan parkir beralih fungsi jadi lapangan manusia. Isinya manusia semua. Abi dengan gaya boyishnya yang tak pernah tertinggal itu berdiri di dekat bagasi mobil Jeep putih milik teamnya itu.

Perjalanan di mulai. IT'S STARTS NOW !

Hal – hal dan reaksi awkward di pesawat dengan waktu yang cukup lama hanya berdiam – diam seperti orang autis yang menganggap itu dunianya sendiri sehingga tak mau bergaul dengan siapapun.

Waktu sudah cukup sore, sunset terlihat jelas dari dalam pesawat. Langit orange keunguan halusnya jingga....Abi tak mood lagi untuk tidur. Ia pikir daritadi Arga juga tidur ternyata dia malah asik sendiri dengan handphone khusus travelling yang tak menganggu aktivitas pesawat, buku diary dan ada satu foto yang membuat mata Abi merasa terfokus.

 Ia pikir daritadi Arga juga tidur ternyata dia malah asik sendiri dengan handphone khusus travelling yang tak menganggu aktivitas pesawat, buku diary dan ada satu foto yang membuat mata Abi merasa terfokus

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Abi melihat cowok batu itu menulis kata – kata "I MISS THIS MOMENT" dan sedikit cerita singkat yang pada intinya dia mengatakan "ini foto lama tapi kerasa baru", dia juga mencantumkan tanggal hari itu di saat ia berangkat ke Papua. Saat ia masih di pesawat. Abi hanya mencoba menutar otak membuat penggambaran – penggambaran tidak jelas.

Cakep sih....tapi menurut gambaran otak dan pemikiran gue ini orang kayaknya dulu garang deh..bahkan facenya aja garang dan keliatan banget kayak mantan bad boy gitu tapi kok bisa dingin banget ya...liatin aja tuh foto...keliatan banget bad boynya padahal gue tau disitu pasti jaman – jamannya masih bocah...itu pasti adeknya...hmm...

Arga ternyata sadar ada seseorang yang memperhatikannya. Ia melirik sinis dan Abi langsung memejamkan matanya mengibuli Arga seolah – olah Arga akan melihatnya sedang tidur padahal Arga tau tak ada satupun yang bisa memperhatikannya dengan mudah selain orang yang duduk di sebelahnya yaitu Abi yang sampai sekarang Arga tak kenal namanya. Sesekali Arga memperhatikan ke seberang sana, memperhatikan seseorang yang ia letakkan feeling kuat kalau itu memang Yuna adiknya.

***

Perjalanan yang membosankan. Tapi akhirnya selesai juga karena setelah menempuh sekitar 6 – 8 jam ditambah makan ditambah istirahat ditambah perjalanan untuk ke lokasi yang memakan waktu cukup banyak karena sebelumnya panitia yang menjadi pengemudi harus tidur dulu karena menyangkut nyawa orang yang akan mereka bawa.

Ming ming Ming

Suara terik matahari pagi sudah terdengar jelas. Abi yang masih tertidur dengan lelap, Arga tidak tega membangunkannya walaupun akhirnya kepala Abi terjatuh juga padahal Arga sudah menjauhkan kepala Abi yang sudah tidur menggunakan pundaknya secara tak sengaja semalaman.

"Hoi bangun hoi bangon wei !" ujar Jona ( senior galak ).

Abi mengusap wajahnya dengan tangannya dengan sneezing – sneezing tidak jelas.

"Udah pagi? Sriusan? Yeay udah pagi !" teriak Abi langsung loncat dari mobil.

Gubrakk !

Suara itu membuat Arga yang sedang membantu menurunkan barang bejibun dari bagasi tersontak kaget cool dan melirik ke sekitarnya sampai pandangannya tertuju dari belakang bagasi ke sebelah pintu mobil sisi kanan. Arga hanya membuang napas kecil dan mendongak ke atas sebentar berpikir kenapa ada orang apalagi dia perempuan dengan bodohnya dan dengan noraknya sampai harus loncat dari mobil dan jatuh begitu saja.

Baru Arga mau menolongnya belum tepat kakinya melangkah sempurna, Mike datang sambil membawa sekardus mie instan yang sudah dimasak yang dibagikan oleh panitia konsumsi untuk sarapan pagi per team.

"Lo ngapain sih hah? Begaya sih lu..jatoh nyaho deh.." ujar Mike.

"Udah lu ga usah nyerocos mulu kalo ga ikhlas nolongin ga usah ! ngomel aja kek mak – mak kos – kosan lo" ujar Abi.

Abi berdiri dengan dumelan – dumelan tidak jelas seperti dukun. Dia mengambil satu mangkuk mie instan dan duduk di atas batang kayu yang jatuh di atas tanah itu bersama dengan anak – anak J.CO. Habis ludes tanpa sisa sepertinya Abi lapar.

Semanya sudah selesai makan. Abi berjalan ke dekat bagasi mengambil tasnya diantara tumpukan tas yang sudah diturunkan semua itu. Tapi wajah Abi berubah. Ia seperti kehilangan sesuatu. Entah apa tapi dai bolak – balik menggaruk kepalanya sambil bertolak pinggang dengan salah satu tangannya.

"Knape lo Bi?" ujar Mike yang juga ingin mengambil tasnya.

"Tas gue...." suara Abi mengecil.

"Tas elu? Lah itu yang lu pegang apaan? Tas lu kan?"

"Bukan itu.....tas buku sketch gue...ilang....aaaa masa ilang..."

"Sorry itu tas yang kecil – kecil kita pisahin disana, tas lo ga ilang" ujar Gilang dengan memegang papan ujian dengan kertas lembaran yang cukup banyak.

Abi hanya menatap Gilang yang berbicara dengan santai tanpa melihat mata Abi jadi terasa seperti Gilang berbicara dengan dirinya sendiri. Abi hanya bisa menggerakkan bola matanya mengikuti arah jalan Gilang yang mendekati team – team lainnya seperti sedang bertugas mendata anggota dan tugas per team.

Nih manusia ngomong sama saha? Untung lo yang ngasih tau tas gue dimana kalo bukan lo udah gue gibeng juga tuh pala...untung senior...untung masih punya hati gue...senior – senior gila ga beres semua. Ujar Abi dalam hatinya sambil berjalan mengambil tas buku sketchnya yang terpisah dari tas gunungnya.

Abi menggunakan headphonenya lagi dan mengikuti arah jalan semua team ke basecamp mereka yang ada di hutan sana mungkin. Hutan ini tidak jauh dari lokasi yang dituju yaitu Raja Ampatnya sendiri. Tetapi, hutan ini memang agak mengerikan sih...

"Tunggu dulu oi ! ngosh neh capekk" ujar Abi sambil memegang kedua lututnya dan langsung duduk terlentang di bawah pohon.

"Bi team yang laen udah pada mo nyampe team kita doang yang masih agak jauh,,lo mo istirahat sampe kapan hah? Sampe besok?"

"Pengennya," ujar Abi santai.

"Whatever lo sampe besok disini gue sama anggota team yang laen jalan oke??!" ujar Mike kesal.

Mike berjalan sambil menggelngkan kepala kecil tanpa peduli Abi yang masih ngaso di sana. Abi membuka matanya dan tersadar kalau Mike benar – benar meninggalkannya. Ia langsung loncat dan berdiri, berlari mengejar Mike.

"Aaaa Mikee !!!!!!" teriak Abi.

Sampai di basecamp alias tempat camping. Rasa lelah seperti musnah begitu saja dari semua anak – anak. Terlalu indah. Pembagian tenda tak lagi dilakukan karena panitia akhirnya menempel nama – nama di setiap tenda karena keluhan panitia banyak anak – anak yang tidak perhatian sekaligus congek.

Abi satu tenda dengan Vianna. Abi masuk ke tenda langsung tepar. Tak peduli masih banyak anak – anak yang masih berisik di depan karena norak dengan alam walaupun memang masuk akal. Vianna yang melihat Abi tertidur hanya bisa bertolak pinggang dan membangunkan Abi dengan berbagai usaha. Menarik tangan Abi, menimpuk Abi dengan bantal, dengan tas, dengan potongan kayu untuk kayu bakar, menggelitik kaki Abi tapi semuanya tak ada yang mempan.

COLDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang