*

276 11 0
                                    

Lagu ini entah kenapa masuk dengan cerita COLD yang aku bikin. Aku mendengarkan lagu ini mulai chapter dimana waktu udh brubh jdi 4 thn kemudian dn aku bru bs ngkep lgu ini emng bner" sesuai sm COLD....ini sih mnurut ku coba aj klian yg enger smbil bca COLD..thnks..keep readng COLD ya...

------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Kejadian yang sama terjadi lagi tapi kali ini tidak konyol seperti kemarin. Abi melihat Arga yang duduk pada hammock dekat tendanya disaat Abi sedang duduk di atas rerumputan itu dengan anak – anak J.CO dipinggir api unggun yang kecil yang mereka buat sendiri. Pandangan Abi tak bisa lepas dari Arga yang walaupun hanya bisa dilihat bagian punggungnya saja oleh Abi karena Arga duduk membelakangi Abi.

Lio yang melihat Abi duduk sendirian sambil memeluk kedua kakinya itu langsung memutuskan untuk mendekati Abi tanpa berpikir panjang dengan membawa segelas coklat panas yang baru saja ia seduh.

"Hei" ujar Lio sambil menyenggol Abi.

"Hei" jawab Abi.

"Mau ga?" ujar Lio sambil menyodorkan gelas berisi coklat itu ke Abi.

Tanpa pikir panjang Abi mengambil gelas itu dan meminumnya perlahan sambil meniupnya sedikit karena masih panas. Abi dan Lio sudah biasa 1 gelas, 1 piring dari kecil jadi tenang saja. Abi mengembalikan gelas itu yang isinya tinggal setengah dan Lio langsung menenggaknya perlahan sambil menghirup udara segar sore ke malam.

"Hm...kayaknya ada yang lagi ngefly nih" ejek Lio.

"Apaan sih? Enggak siapa yang ngefly....gue Cuma apresiasi tanda terima kasih karena dia udah obatin kaki gue doang kok"

"Hmmm? Masa?" ujar Lio senyum meragukan.

"Ohh jadi Lio sekarang gitu sama gue? Ga percayaan? Oh oke fix kelar !"

"Hee ngambekan.." ujar Lio langsung merangkul leher Abi dan mendekap.

Lio langsung berdiri dan meninggalakn Abi yang masih duduk santai di sana setelah mendengar Yuna memanggilnya karena tidak bisa menyalakan api unggun sendiri.

Abi sepertinya sudah mulai nekat. Ia melihat Arga yang masih duduk dengan santai di hammock itu. Abi sepertinya sudah mulai luluh dengan Arga si pria dingin itu. Abi berdiri dari tempatnya duduk dan mendekati Arga hanya dengan bermodal 1 cachew chocolate bar. Arga yang duduk disana ternayata sedang membaca buku entah itu buku apa.

"Hmm boleh gue duduk sini?" tanya Abi halus.

Arga menengok ke arah datangnya suara itu yaitu Abi.

"Hehem" jawab Arga dengan anggukan pelan sambil bergeser.

Abi duduk dan membuka bungkus cokelat itu. Ia memoteknya perlahan dan memasukkannya ke dalam mulutnya. Awalnya ia hanya jaim dengan tidak memperhatikan Arga yang masih saja fokus dengan bukunya padahal sudah ada orang disebelahnya. Tapi tak lama mata Abi seperti ada sinyal pemanggil. Ia memperhatikan Arga sambil memangku dagunya dengan tangan kanannya dan tersenyum kecil. Arga awalnya tak begitu menyadari tapi ia tersadar ketika melihat Abi terus memperhatikannya seperti itu. Arga melambaikan tangannya di depan mata Abi tapi tatapan Abi seperti kosong.

"Hei" panggilnya menyadarkan Abi.

Abi tersadar dan langsung menggaruk kepalanya kecil. Ia seperti tidak tau lagi harus apa ketika ia melihat Arga yang menyadari bahwa ia memperhatikannya.

"Hmm...eh iya mau?" ujar Abi mengalihkan susana tengsin.

"Hm boleh" ujar Arga memotek coklat itu.

COLDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang