*

262 12 0
                                    

Abi mendehem pelan seperti mengatur volume suaranya. Ia menggunaka telunjuknya untuk notice Arga.

"Arga," panggil Abi pelan.

Arga tau itu suara Abi makanya ia langsung membalikkan badannya dan memperbaiki rawut wajahnya sedikit halus.

"Engga usah dipaksa rawut wajah lo kalo lo masih kesel" ujar Abi tak berani menatap Arga.

Arga langsung merelekskan wajahnya seketika dari bebannya mengusahakan sedikit senyuman. Arga langsung memilih duduk dibawah pohon itu. Ia menatap langit dan menghela napasnya cukup panjang. Abi yang melihat Arga langsung ikut – ikutan duduk.

"Harusnya lo ga usah kayak gitu tadi sama Jona gara – gara gue lo jadi kena masalah kan sama Jona," ujar Abi.

"Bukan demi lo" jawab Arga singkat, padat, jelas, tapi menusuk.

Arga menjawab tanpa melihat mata Abi dengan suara yang agak berat dan dingin. Ketika ia mengatakan "bukan demi lo" entah apa yang Abi rasakan. Ia tak bisa mengucapkan kata – kata bahkan satu katapun tak mampu keluar dari mulutnya sendiri.

"Gua tau ini bukan demi gue tanpa lo perlu kasih tau" jawab Abi tanpa memperhatikan Arga sedetikpun.

Arga yang mendengar apa yang Abi katakan barusan seperti langsung terkena shocker machine semacam mesin pengkaget atau bis adibilang seperti pemacu jantung yang dipakaikan pada orang yang masih sadar dan bukan koma. Arga hanya menegakkan posisi duduknya. Yang ada dalam pikiran Arga hanyalah apakah Abi salah menangkap apa yang ia katakan barusan dan sejak kapan sosok Abi yang sudah ia lihat sejak awal masuk team NatGeo sampai saat ini bisa berkata seperti tadi. Arga kemudian menunduk dan hanya melihat tanah berumput dengan kedua tangannya yang ia lipat di atas pangkuan kakinya yang terbuka itu.

Abi pergi dari tempat yang barusan ia duduki. Ia pergi berjalan – jalan di sekitar area basecamp. Ia tertarik dengan tempat sepi yang ada di sisi kiri basecamp. Sangat sepi. Hanya ada potongan batang kayu besar yang tergeletak disana. Di tempat sepi itu Abi mengeluarkan bakat menyanyinya. Ia menyanyikan lagu bernada tinggi yang mampu ia capai, writing's on the wall. Tiba – tiba saja ia langsung berdiri dan menghilang seketika. Arga yang sempat mengalihkan pandangannya pada Abi yang ada diseberang sana, saat melihat kembali Abi tak ada sontak saja dia panik karena tiba – tiba Abi menghilang dan ini adalah hutan. Tapi dengan karakter dinginnya Arga tak menunjukkan kepanikannya secara terus terang. Ia memberi tahu team dan terpaksa Jona yang masih anggota team itu juga mengetahui hal itu.

Berjalan menyusuri hutan hanya dengan bermodal peta panitia dan kompas. Berteriak – teriak memanggil nama Abi tanpa sahutan.

***

Jangan lupa vote and comment ya ^_^"

COLDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang