"--jadi sekarang gue sama dia jadi deket deh, dan semua itu berkat lu."
Iya, akhirnya Rocky selesai cerita. Capek yah diri ini dengerin Rocky ngomong ga kelar-kelar.
"Iya ky, iya."
Ini gue lemes karna dengerin Rocky ngomong, atau gue emang lagi lemes?
"Jadi menurut lo, nembak cewek yang romantis gimana?"
Duh, tambah pening kepala gue. Mana kerasa nyeri-nyeri gitu badan gue.
"Ya, mana gue tau. Gue ga pernah ditembak."
"Ah, lo jelek sih. Jadinya ga laku."
Seandainya gue ga lagi lemes, seandainya disamping gue ada kapak, seandainya di negara Indonesia ga ada hukuman buat orang yang bunuh orang.
Gue pengen nebas kepala Rocky sekarang juga (:
"Jadinya gimana dong, ini ye-"
"Mba, tolong esnya dua."
Terimakasih buat Mas-Mas yang beli es, jadi si batu bacan ini ga gangguin gue lagi.
"Iya mas, ditambah susu atau nggak?" tanya gue, sambil nyiapin peralatan buat bikin teh.
"Iya, eh ini mba yang waktu itu kan?"
Gue liat Mas-mas yang beli, terus ngeliatin mukanya jeli.
Ga, dia bukan orang yang mangganya gue colong.
"Iya, siapa ya?"
"Hehehe, ga inget sama saya ya mba? Saya yang waktu itu minta foto loh."
...
....
.....
......
Ini mas-mas supir angkot yang waktu itu bukan sih?
"Inget ga?"
Ga ah, yang waktu itu tangannya kekar.
"Nggak."
Mas-masnya cuma senyum-senyum alay gitu, gue cuma heran tapi tangan ini ga berhenti gerak buat bikinin es teh pesanan Mas-mas ini.
"Sayang loh, kamu ga kenal orang ganteng kayak saya yang udah minta fotbar sama kamu."
Hahaha.
Na? Jis
Tingkat ke-PD-annya hampir setara sama Changkyun (:
Eh Changkyun, jadi inget sama pipi (:
Oke, abaikan.
"Ini mas."
Gue ngasih es teh-nya ke mas-mas itu, dia senyum dan ngasih uang.
"Uang kembaliannya diganti aja boleh?"
"Huh, maksudnya?"
"Uangnya kembaliannya diganti sama idline kamu aja boleh?."
Hahahahahahahahahahahaha.
Itu yang tadi bilang gue ga laku karena jelek, jilat lagi gih air liur yang tadi lu keluarin pas ngomong.