21,5 | Pengakuan Singkat

8 3 0
                                    

Naif bila aku berkata "Aku benci kepadamu, munafik bila aku tidak merindu."

Diandra

🎬

Bab ini bisa dilewati. Nggak mempengaruhi cerita. Biar panjang aja:v

Bonus scene Gilang-Diandra-Fay.

🎬

Begitu Vanilla kembali ke dalam apartemen, Gilang dan Gege juga kembali dengan membawa empat kotak pizza besar beserta dua kantong plastik yang berisi empat botol minuman soda.

Semuanya langsung duduk bersila di karpet lalu Karissa dengan sigap membuka kotak tersebut. "Wah! Baunya menggiurkan. Thanks ya, Lang, traktirannya," seru Karissa mengambil satu slice pizza.

"Gila lo. Itu aja uang Gege yang gue pakai."

Karissa hanya menyengir, "Hehehe maaf ya, Ge

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Karissa hanya menyengir, "Hehehe maaf ya, Ge." Gege hanya mengangguk sambil membuka soda.

Gilang memerhatikan Vanilla yang terlihat lesu, "Princess, kamu kenapa?"

Melihat peristiwa tersebut, Fay berusaha sedang menguatkan hatinya. Itu sudah menjadi kebiasaan, Fay. Jangan cemburu. Emang lo siapa?

Sedangkan Diandra malahan jijik dengan panggilan itu. Tapi dia iri dan tidak suka saat Gilang memanggilnya dengan nada suara seperhatian itu. She wants it.

"Eh," Vanilla tersadar dari lamunan, "Gapapa Lang, lanjut makan gih," balas cewek itu.

"Gilang ambilin ya," dia mengambil satu slice pizza ke piring Vanilla dan memberikan segelas soda.

"Perhatian banget sih, Gilang. Adek mau juga dong," goda Karissa yang kompor itu langsung mendapat pelototan dari Gilang.

Diandra beranjak dari karpet kemudian pergi ke dapur mengambil air putih dan meneguknya sekaligus. Dia berusaha menenangkan hatinya yang bergejolak. Gue kenapa sih?

Begitu berbalik dia menemukan seseorang berdiri di belakangnya sehingga dia refleks mundur ke belakang dan sayangnya dia tidak bisa mundur lagi karena tubuhnya terhalang meja dapur.

"Jauh-jauh lo dari gue," usir Diandra sambil mendorong dada orang itu.

"Gilang, jauh-jauh ish." Alih-alih Gilang malahan merapatkan diri kepada Diandra. Dia memeluk pinggang cewek itu menghapus jarak antara mereka.

A & STempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang