Beri aku penjelasan. Pertemuan kedua kita kali ini merupakan takdir atau hanya kebetulan semata?
-Vanilla F.S
🎬
Cowok remaja yang kece dan kekinian itu memarkirkan mobil sedan hitam kesayangannya di pinggir jalan sebuah kompleks perumahan elit. Pagar setiap rumah disini saja seperti pagar-pagar yang biasa dipasang di kantor kedutaan berupa pagar tinggi yang menjulang dan terdapat kawat listrik di sisi paling atas.
Anjir harga rumahnya bisa jajan gue lima tahun kali ya ....
Dia menekan bel salah satu rumah yang dia kunjungi, seorang satpam rumah tersebut menghampirinya, "Permisi, Pak. Saya Dellano ingin bertemu Ladit Gunawan."
"Sudah ada janji?" tanya satpam itu penuh selidik sambil melihat laki-laki yang berada di hadapannya dari ujung kepala sampai mata kaki.
Laki-laki itu mengangguk, "Sudah."
"Oh, silahkan, Mas." Satpam tersebut akhirnya membukakan sedikit pintu pagar supaya orang itu dapat masuk.
"Titip mobil ya, Pak!" seru laki-laki itu sebelum berlalu masuk ke dalam rumah. Sang satpam hanya membalas perkataan tersebut dengan mengacungkan jempol.
Laki-laki remaja tersebut kesini bukan tanpa tujuan, dia memang memiliki janji dengan Ladit—sang pemilik rumah, seorang sutradara yang filmnya selalu laris di layar bioskop.
🎬
Satu minggu yang lalu....
Kakak laki-laki tersebut yang bernama Queena Natasha Pradipta atau sering disapa Ratu itu kali ini pulang diantar seorang pria. Kebetulan hari itu dia tidak mempunyai agenda acara, sehingga seharian penuh waktunya hanya dihabiskan di rumah dengan bermain PES sampai sekedar stalking seseorang melalui aplikasi Instagram.
Tujuannya membuka Instagram selain membalas komentar orangg-orang yang meninggalkan komentar di kolom komentar fotonya adalah stalking akun cewek-cewek cantik.
Termasuk stalking perempuan itu.
Kembali membahas kakaknya yang pulang dengan Ladit, dia tahu kalau mereka saling kenal karena Ladit akan membuat sebuah film berdasarkan novel pertama Ratu, A & S.
Iya Queena Natasha—Ratu seorang penulis yang karyanya sudah best sellers. Bocoran saja kalau bukan hanya satu novel Ratu yang akan difilmkan, tetapi empat! Semakin berduit saja kakaknya dan semakin sering juga nanti dia akan meminta uang kepada kakaknya itu. Walau sebenarnya dia juga memiliki penghasilan sendiri dari hasil endorse dan iklan yang dia bintangi.
Cowok itu menyapa Ladit dan mengajaknya duduk di salah satu sofa panjang di ruang tamu. Rumah Ratu dan adiknya hanya bertingkat satu, tetapi luas. Ada taman dan kolam renang di belakang rumah. Sementara kakaknya sendiri pergi ke dapur untuk membuatkan minum. Mungkin.
"Hai, Dellano. Apa kabar?" Ladit membuka percakapan.
Laki-laki yang bernama Dellano itu tersenyum canggung, "Baik. Abang sendiri?" tanyanya penuh sopan. "Ngomong-ngomong panggil Lano aja, Dellano kepanjangan."
"Alhamdulillah sampai saat ini masih baik, kecuali keadaan dompet." Ladit dan Lano tertawa. "Eh terakhir kita ketemu kapan ya?"
Lano berusaha mengingat-ingat. Oh! Lano ingat dia pertama kali bertemu Ladit saat menjadi model majalah dengan Ladit sendiri sebagai fotografernya.
KAMU SEDANG MEMBACA
A & S
Teen FictionMenjadi idola setiap orang tentu menjadi hal yang menyenangkan dan diinginkan bagi semua kalangan. Tapi, bagaimana jika dibalik bersinarnya dia ternyata memiliki sisi gelap sebelum menjadi seorang bintang? Layaknya bayangan yang hadir ketika sebuah...