VML18: Mickey Mouse

3.8K 265 46
                                    

PERLAHAN, Devin menutup pintu kamarnya. Gerakannya sangat pelan. Menengok kanan kiri, Devin berjalan mengendap-ngendap. Langkah kakinya dibuat seringan mungkin agar tidak menimbulkan suara.

Devin melirik jam di pergelangan tangannya, pukul satu malam. Jika tidak karena Bara-cowok sialan itu-mengatakannya pengecut, mungkin Devin tidak akan mengendap-ngendap seperti maling yang takut ketahuan mencuri. Cowok itu sengaja memancing amarah Devin, bahkan membanding-bandingkan dirinya dengan Alfar.

Cih, seperti Alfar bisa mengalahkannya saja.

Devin tahu Bara sengaja mengatakan itu, agar dia tidak menolak balapan malam ini. Devin memang tidak pernah menolak. Hanya saja situasi seperti ini sulit untuk menerima ajakan itu. Velin menginap di rumahnya malam ini, Devin takut ketahuan keluar malam-malam.

Tetapi karena Devin tidak suka saat seseorang mengatakan dirinya seorang pengecut. Dia tidak akan mundur dari balapan malam ini, hanya karena Velin. Lagipula Devin yakin kalau Velin sudah tertidur.

Berhasil, Devin bisa menuruni anak tangga tanpa menimbulkan suara apapun. Dengan langkah santai Devin berjalan menuju pintu keluar.

"Kamu mau kemana, Dev?"

Devin membeku di tempatnya berdiri. Dia sangat mengenal suara itu. Menoleh perlahan, Devin melihat Velin dengan piyama mickey mouse-nya, berdiri tidak jauh darinya. Sepertinya Velin sehabis dari dapur, Tangan perempuan itu, memegang mug, yang Devin yakin isinya susu cokelat.

"Lo belum tidur?" Tanya Devin, terkejut.

Velin menggeleng, ia mengangkat mug-nya, "Aku nggak bisa tidur, terus aku ke bawah untuk minum susu cokelat," menyodorkan mug-nya, "Mau?"

Devin menggeleng, wajahnya terlihat gusar seperti memikirkan sesuatu.

Velin agak terkejut melihat penampilan Devin yang terlihat rapi, cowok itu tidak menggunakan celana pendek ataupun kaos putih polos, yang biasa dia pakai untuk tidur. Melainkan menggunakan celana jeans dengan kaos hitam yang dipadukan dengan kemeja yang tidak di kancing.

Sekali lagi Velin bertanya, "Kamu memangnya mau kemana, pakai baju rapi kayak gitu?"

Bagaimana cara menjelaskannya? Devin tidak mungkin memberitahu Velin jika dia ingin pergi keluar. Perempuan itu pasti akan bertanya yang akan lebih bisa membuat kepalanya pusing.

"Tadi niatnya gue mau ke mini market, stock cemilan gue abis," jawab Devin asal, "Tapi kayaknya, nggak jadi."

Velin memicingkan matanya, seolah tidak percaya dengan alasan Devin. "Kamu bilang stock makanan kamu habis, tapi di kulkas masih banyak makanan."

Devin semakin terlihat bingung. "Kan gue udah bilang niatnya, mau beli makanan. Tapi karena keinget kalo masih banyak, ya nggak jadi," jelas Devin dengan menekan kata niatnya.

Velin seperti ingin berbicara lagi, Devin dengan cepat menyelanya.

"Mending lo tidur, perempuan itu nggak baik tidur malem-malem," ucapnya seraya mendorong tubuh Velin menuju tangga.

Tetapi Velin menahan tangan Devin lalu berkata, "Tapi, Dev..."

Ucapan Velin terhenti karena suara ponsel Devin yang berbunyi.

Velina My Love ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang