VML31: Balapan Liar

3.1K 211 33
                                    

DI DALAM mobil Velin hanya memandang keadaan luar dari jendela mobil. Kegelapan di luar sana ditambah jalan raya yang sepi membuat Velin merasa takut dan juga gugup.

Untuk apa Alfar membawanya ke tempat sepi seperti ini. Rasa takut Velin semakin menjadi-jadi, dia menoleh ke arah Alfar dan bertanya.

"Sebenarnya kita mau kemana?"

"Nanti lo juga tau," jawab Alfar dengan nada misterius itu lagi.

"Kamu jangan macam-macam ya Al." Pikiran Velin melayang jauh memikirkan hal yang semakin membuatnya takut. "Kalo kamu macam-macam, aku akan benci banget sama kamu."

Alfar tersenyum misterius lalu menoleh sekilas ke arahnya. "Lo nggak akan benci sama gue tapi lo akan benci seseorang."

"Seseorang?"

Pertanyaan Velin hanya dibalas senyuman oleh Alfar. Dia tidak menjawab apapun.

Alfar memberhentikan mobilnya, di sisi jalan. Lalu samar-samar, Velin mendengar kebisingin dari luar. Dan tepat saat Velin menoleh ternyata di luar sudah banyak orang berkumpul membentuk kerumunan. Semuanya memakai pakaian hitam dengan jaket kulit. Dan para gadis-gadis di sana bersorak-sorai.

Velin mencoba berpikir, memikirkan apa yang sedang mereka semua lakukan padahal ini tengah malam? Dan untuk apa Devin disini?

Sisi pintu Velin terbuka. Alfar menundukkan kepalanya, "Ayo Vel Keluar."

"Apa maksud ini semua. Kenapa kamu bawa aku kesini?" Velin bertanya, perasaan Velin jadi semakin takut.

"Karena Devin ada disini," Alfar menjawab lalu menarik tangan Velin pelan. "Ayo Vel."

"Tempat apa ini?" Jantung Velin berdegup dengan kencang sembari bertanya. Dia takut, takut jika hal yang terlintas di pikirannya adalah benar. Tidak mungkin ini tempat balapan liar kan.

"Arena balapan liar."

Jantung Velin yang dari tadi berdegup kencang karena ketakutan, seketika langsung berhenti berdetak mendengar jawaban yang mengalir dari mulut Alfar.

Mulut Velin terbuka lebar, terlalu shock mendapat jawaban itu. Setelah cukup lama Velin menatap kosong ke arah Alfar.

Akhirnya Velin mengeluarkan suaranya.

"Kamu bercanda?" Suara Velin terdengar gemetar. Nggak mungkin Devin ada disini.

"Gue nggak bercanda." Raut Alfar yang menunjukan tidak ada kebohongan di wajahnya membuat Velin seperti dipukul palu tepat di kepalanya beberapa kali.

Jadi Devin ikut Balapan liar?

●●●●

Para peserta adu balap sudah memposisikan diri mereka masing masing di arena. Para penonton berdiri di kanan-kiri jalan sembari bersorak-sorai. Ada lima orang yang menjadi peserta, dua orang diantara itu adalah Devin dan Bara.

Devin menoleh ke sebelah, tepat posisi mobil Bara. Di balik kaca gelap mobil, Devin yakin jika Bara sedang tersenyum miring di sana.

"Kalian sudah siap?" Seseorang perempuan dengan rambut sebahu berseru sembari memegang bendera di tangannya. Perempuan itu berdiri di hadapan para peserta adu balap.

Para peserta mengenggas sedikit menimbulkan suara raungan kecil.

Dan saat perempuan itu mengibarkan benderanya, bertepatan dengan teriakannya "mulai". Suara mobil seketika menderu kencang dan melesat dari garis start. Melewati perempuan yang berdiri dihadapan mereka.

Velina My Love ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang