Chapter 5 - Cemburu

2.7K 248 7
                                    

Siapa sebenarnya pemuda itu?

Apa tujuannya pindah ke sekolah ini?

Bagaimana bisa dia membuat sebuah hubungan di mana Soojung tidak merasa takut padanya hanya dalam waktu sesingkat itu?

Jongin memutar keras isi otaknya mencoba mencari tahu jawaban atas pertanyaannya sendiri. Meskipun hanya pendapat yang sekiranya bisa menghibur hatinya, itupun sudah cukup. Tapi bahkan satu petunjuk pun tak mau mampir ke otaknya sekedar memberi gambaran bagaimana proses pertemuan pertama mereka.

Jongin sendiri masih memicingkan matanya melirik Sehun yang tampaknya mulai merasa risih karena sadar sudah hampir lima belas menit terus diamati, lebih tepatnya diawasi. Sehun pun menolehkan kepalanya ke arah Jongin yang seketika membuat pemuda itu membuang muka dan menatap buku pelajaran yang bahkan entah sesuai dengan pelajaran saat ini atau tidak. Namun saat Sehun kembali fokus pada guru di depan kelas, kembali Jongin menatapnya dengan jutaan tanda tanya di kepalanya.

"Jongin-ah!" Panggil guru Park yang mengagetkan Jongin. "Aku senang kau tidak tidur atau kabur saat pelajaranku, tapi sekalinya kau bertahan, kenapa justru kau memperhatikan yang lain dan bukan aku?"

Sial bagi Jongin, sepertinya guru Park sedari tadi mengawasinya yang terus menatap Sehun.

"Tidak apa kau tidak begitu berminat dengan mata pelajaranku, tapi bagaimana menurutmu perasaan para fansmu yang mengetahui kalau ternyata kau lebih berminat pada Sehun, di banding gadis-gadis cantik lain di sekolah ini."

Mendengar ucapan guru Park, seluruh siswa di kelas pun langsung ikut mendelikkan matanya menatap Jongin dan Sehun bergantian. Kedua pemuda yang ketampanannya bisa dibilang saling beradu ini tak mungkin penyuka sesama jenis bukan? Dan kenyataan bahwa Jongin tak pernah terlihat berkencan dengan satu pun gadis di sekolah, makin membuat mereka berpikir yang tidak-tidak tentang pemuda tan itu.

"Ish! Aku bukan gay!" Jawab Jongin menatap Sehun.

"Aku lelaki normal yang hanya akan menancapkan kejantananku pada lubang WA-NI-TA yang kucintai." imbuhnya. Jawaban Jongin teramat datar namun mampu membuat hampir seluruh siswa di kelas bergidik karena ucapannya yang begitu vulgar.

Suasana di kelas makin membuatnya malas untuk melanjutkannya. Tatapan sinis serta suara bisikan siswa lain yang terdengar mengoloknya membuat Jongin tak betah lagi berada di kelas, belum lagi tatapan penuh curiga Sehun. Tanpa mempedulikan tatapan kesal guru Park yang melihat tingkahnya, Jongin memilih pergi meninggalkan bangkunya. Meninggalkan kelas dan kembali membolos.

"Mau ke mana kau Jongin? Ish! Bocah ini kenapa tidak ada sopan-sopannya pada guru?!" Guru Park tampak geram meneriaki Jongin yang bahkan tak menggubrisnya.

"Awas saja akan ku adukan pada guru Lee agar dia memberitahu ayahmu!" Cerocos guru yang tak kalah tampan dari guru Lee.

Jongin berjalan menyusuri koridor sepi di lantai satu. Tujuan tempat membolosnya kali ini adalah gudang tempat penyimpanan sapu, panas terik matahari membuatnya enggan berada di atap sekolah. Dia berjalan dengan tangan kiri dia masukkan pada saku celananya sementara yang lain dia biarkan berayun bebas. Di ujung lorong sebelum dia berbelok, dia mendengar seseorang memanggilnya. Suara seorang gadis yang sudah cukup dia kenal.

"Jongin-ah!" Suara sepatu yang tampaknya tengah berlari itu mendekat di mana Jongin yang terus berjalan tanpa menghentikan langkah.

"Kau mau membolos lagi, hah?" tanya Mina membawa segelas jus jeruk segar di tangannya.

"Wah, kenapa bisa kebetulan begini, aku membolos, kau juga sedang membolos. Heh," Mina terkekeh sendiri dengan kalimatnya. Dia sebelumnya berada di kantin yang terletak di sisi kanan koridor lantai satu, atau lebih tepatnya berseberangan dengan kelas I-A sampai I-F. Dan sekarang tengah mengikuti Jongin menuju gudang yang terletak di belakang ruang kelas tersebut.

INSANE  #1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang