Chapter 44 - Ending

3.3K 175 33
                                    




Nggak tau juga sih ending apa belum,😧

Sebenernya gk rela, tapi ini segini aja udah pada bosen kan.. hehe..

Ya sudah, monggo dibaca...




Soojung tengah terlihat mengemasi pakaiannya yang tersimpan di lemari milik Mina. Berkat bujukan Jongin dan juga permohonan yang dilakukan tuan Kim, Soojung menyetujui untuk tinggal di apartemen yang pernah ditinggali Jongin sebelumnya. Dia tidak sendiri tentu saja, melainkan bersama sang ibu. Wanita itu berjanji untuk berubah menjadi sosok ibu yang lebih baik. Wanita itu berjanji untuk menebus semua kesalahan di masa lalunya pada Soojung.

Sementara itu, di ruangan lain di dalam apartemen Mina, terlihat Jongin dan juga Sehun yang tengah terlibat pembicaraan serius.

"Maaf tidak memberitahumu. Aku sungguh tengah panik saat itu." Kata Jongin mendengus berkali-kali.

"Aku hanya kesal tidak bisa ikut menghajar pria bejat itu. Aku sudah menahannya selama bertahun-tahun untuk menunggu saat-saat itu." Jawab Sehun tampak kesal.

"Tapi aku benar-benar bersyukur, akhirnya Soojung benar-benar terlepas dari mimpi buruk yang selama ini menyiksanya." Lanjut Sehun akhirnya membuat satu senyuman terlepas dari bibir mungilnya.

"Terima kasih Jongin." Kata Sehun menepuk dan meremas bahu Jongin.

Jongin tersenyum membalas rasa terima kasih Sehun padanya. Karena dalam lubuk hatinya yang terdalam dia pun teramat bersyukur akhirnya benar-benar bisa melihat Soojung menjalani hidupnya dengan normal. Tanpa mimpi buruk dan tanpa bayang-bayang kisah masa lalunya yang menyakitkan.

"Haahh!!" Jongin menghembuskan dalam nafasnya. "Syukurlah, semua urusan sudah beres. Jadi tidak ada lagi yang akan mengusikku menjalani ujian akhir." Katanya meregangkan otot tangannya.

"Benar, tinggal dua hari lagi dan kita akan menjalani ujian sekolah yang sebenarnya." Jawab Sehun.

"Aku bergantung padamu Hun-ah." Jongin balas menepuk bahu Sehun dan meremasnya.

Ekspresi wajah Jongin kali ini benar-benar membuat Sehun muak dan ingin sekali melumatinya dengan selai kacang. Sehun tidak menjawab dan hanya memberi lirikan mematikannya.

"Aku menyayangimu Hun-ah." Tambahnya nyengir memperlihatkan deretan gigi putihnya.

"Kau bilang kau tidak ingin lulus?" Jawab Sehun mengendikan bahunya menyingkirkan tangan Jongin.

"Kau bilang kau ingin tinggal kelas agar bisa satu tingkat dengan Soojung?"

"Sebenarnya aku ingin seperti itu. Tapi, setelah melihat kondisi ayahku yang sempat tidak sadarkan diri beberapa waktu lalu, membuatkan tidak bisa melakukannya. Entahlah, aku juga bingung." Jawab Jongin murung.

"Aigoo. Jongin yang pengecut kembali lagi. Csh." Kekeh Sehun meremehkan.

"Terserah apa katamu. Kau tidak tahu bagaimana rasanya saat melihat salah satu orangtuamu terbaring tidak sadarkan diri dengan berbagai alat bantu rumah sakit untuk bertahan hidup. Meskipun sebelumnya aku teramat membencinya, tapi melihatnya seperti itu membuatku tidak bisa untuk mengecewakannya." Kata Jongin dengan ekspresi wajah yang sulit diartikan oleh Sehun.

"Dan meninggalkan Soojung?" Tanya Sehun. Dan kali ini mampu membuat Jongin tersentak, dia lupa jika dia berhasil lulus dan kuliah di Jepang, maka dia akan meninggalkan Soojung, gadisnya.

"Itu bisa aku pikirkan nanti." Jawabnya seadanya. Karena jujur saja Jongin sendiri tidak tahu harus menjawab dan melakukan apa.

"Aku benar-benar tidak bisa menebak bagaimana cara berpikirmu." Sehun menggelengkan kepalanya.

INSANE  #1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang