Chapter 28 - Penyesalan

1K 118 20
                                    






Pagi ini Soojung mau tidak mau menyetujui berangkat sekolah bersama Mina. Bagaimana tidak, Sehun yang sengaja datang ke apartemen Mina lebih awal dari biasanya dengan sengaja menyembunyikan satu sepatu milik Soojung. Jadilah gadis itu yang sebelumnya berniat melarikan diri dengan berangkat terlebih dahulu, akhirnya hanya pasrah menuruti kemauan Sehun dan juga Mina. Padahal, sebetulnya dia lebih suka berangkat ke sekolah dengan bus. Baginya akan lebih leluasa jika tidak berada dalam satu kendaraan dengan orang yang tidak dikenal.

"Karena ini terlalu pagi, bagaimana kalau kita cari makan dulu." Kata Sehun berjalan paling depan menuju mobilnya yang terparkir tak jauh dari pintu basement. "Aku lapar."

"Salah sendiri datang kepagian!" Balas Soojung ketus sambil merengutkan wajahnya.

"Ya, kau masih marah karena aku menyembunyikan sepatumu?"

"Ish, lagipula Soojung, apa salahnya kalau kita berangkat bersama, kan tujuan kita juga sama." Tambah Mina yang berjalan menenteng tasnya di samping Soojung.

"Lalu melihat kalian yang sedang bermesraan di dalam mobil?" Sahut Soojung ketus pada Mina dan juga Sehun secara bergantian.

"Aigoo, Soojung yang cerewet dan jutek benar-benar sudah kembali." Kata Sehun menggeleng yang kemudian masuk ke dalam mobil.

Menyusul Sehun, Mina dan Soojung pun masuk ke dalam mobil dengan posisi Mina duduk di depan sementara Soojung duduk di kursi belakang.

Seperti dugaan Soojung, dia hanya menjadi sosok yang tak kasat mata jika berada di tengah-tengah Sehun dan Mina. Kedua sahabatnya itu seketika tidak akan mempedulikan siapapun jika keduanya sedang bersama. Bukan masalah sebetulnya bagi Soojung, karena dia paham betul seperti apa rasanya saat tengah di mabuk cinta. Serasa dunia hanya berisi tentang mereka yang tengah kasmaran. Sama halnya dirinya sendiri, yang hanya tahu soal Jongin dan tak mempedulikan siapapun lagi.

Kurang lebih empat puluh menit mereka bertiga baru tiba di sekolah setelah Sehun sebelumnya berhenti di sebuah kedai penjual hotdog. Sesampainya di sekolah, Soojung memisahkan diri dengan Sehun dan juga Mina di undakan lantai dua. Dengan santai, Soojung melangkahkan kakinya menyusuri lorong menuju kelasnya, sampai dia melihat sosok yang paling ingin di hindarinya saat ini. Kris.

Soojung berniat memutar tubuhnya, menghindari bertatap muka dengan Kris. Namun, pemuda itu terlebih dulu melihatnya lantas berlari mengejarnya.

"Soojung-ah!!" Seru Kris membelah beberapa siswa yang berjalan di lorong lantai dua. Kris berhasil mengejar Soojung dan menghadang tepat di depan gadis itu.

"Apa maumu?" Tanya Soojung ketus dengan wajah juteknya.

"Ani. Hanya ingin melihat kondisimu, masih baik-baik saja atau tidak hari ini." Jawab Kris nyengir yang membuat Soojung makin kesal.

"Memangnya apa yang membuatmu berasumsi bahwa aku tidak baik-baik saja?" Soojung melipat kedua tangannya di depan perut. Mendongakkan kepalanya menatap Kris.

"Csh, kau ketus sekali."

"Berlembut-lembut padamu sungguh tidak ada gunanya untukku."

"Csh, makin kau ketus kau terlihat makin menarik." Kris tersenyum dengan smirknya menatap penuh memuja pada Soojung yang tampak berbeda dari biasanya.

Soojung memutar bola matanya mendengar gombalan Kris yang terasa seperti sampah baginya. Dia bahkan memalingkan wajahnya.

Menjijikkan.

"Minggirlah. Kau tidak sadar ya, tubuhmu yang besar itu menghalangi jalanku." Sungut Soojung menambah kegalakan pada ekspresi wajahnya.

Kris sempat menyingkir untuk membiarkan Soojung melewatinya. Namun setelah gadis itu berjalan beberapa langkah, Kris kembali menghentikannya. Bukan dengan menarik atau menahan tangannya, namun dengan ucapannya yang berhasil membuat Soojung terpancing.

INSANE  #1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang