Chapter 19 - Trauma

1.4K 108 22
                                    





Sssttt!!






Bocoran ya







Di part ini ada sedikit adegan NC, gk banyak sih

Tapi ada,








Gak hot hot banget juga sih,

Tapi adalah..😁
Yang jelas adegan antara Kaistal







Selamat membaca, jangan lupa vote n komennya ya gaes😊😘







Tahun ajaran baru, baru saja dimulai. Tak ada yang istimewa, masih sama seperti biasanya, gadis itu hanya duduk sendiri melamun di bangku paling depan di dekat jendela. Dia hanya menatap kosong ke arah lapangan yang masih terlihat ramai siswa yang tengah bermain-main di lapangan olahraga. Jika bukan karena bahunya yang masih memperlihatkan adanya pergerakan naik turun, mungkin orang akan mengira Soojung adalah sebuah patung.

Soojung tengah mengingat segelintir kenangan yang sempat dia lakukan bersama dengan Jongin di sekolah ini yang hanya berlangsung beberapa bulan. Tiap pagi, biasanya dia akan muncul dari gerbang sekolah bersama dengan anak lelaki itu yang selalu merangkul bahunya. Ya, meskipun selalu ada pengganggu yang selalu saja sengaja mencari masalah dengannya dan Jongin, tapi kenangan itu merupakan kenangan manis yang akan selalu dia ingat.

"Jongin-ah, kau di mana?"

"Semua email dan pesanku tidak ada satupun yang kau balas."

"Aku membutuhkanmu Jongin-ah." Guman gadis itu yang sebelumnya memangku dagunya kini menenggelamkan wajahnya pada lipatan tangannya di atas meja.

Musim semi baru saja berlalu, dan ini adalah musim semi pertamanya tanpa Jongin di sisinya. Sudah empat bulan tepatnya setelah kepergian Jongin yang tanpa pamit padanya, Soojung menjadi gadis pendiam. Banyak teman yang mencoba menghiburnya, namun tak ada yang mampu membuat gadis itu kembali ceria. Hanya satu senyuman setelahnya dia kembali murung.

Sebetulnya tak hanya kepergian Jongin yang membuat Soojung murung. Sebulan setelah kepergian Jongin, tepatnya tiga bulan yang lalu ayahnya baru saja meninggal dikarenakan sakit jantung. Soojung benar-benar hancur saat itu. Dia merasa bahwa semua orang yang dia sayangi telah pergi meninggalkannya. Tak ada lagi yang menginginkannya. Dan sang ibu pun tak jauh berbeda. Tepat satu bulan berselang, wanita itu menerima pinangan lelaki lain tanpa meminta persetujuan terlebih dahulu dari Soojung.

Soojung merasa makin tak dihargai, saat di mana seharusnya wanita itu masih dalam keadaan berkabung namun dia justru sudah menerima pinangan lelaki lain. Dan alasan ibu Soojung makin membuat gadis itu kehilangan hormat padanya, dia menerima pinangan lelaki itu hanya karena tidak ingin terus hidup dikejar hutang. Ya, memang sang ayah meninggalkan banyak hutang setelah kepergiannya, tapi bukankah itu tidak bisa dijadikan sebuah alasan untuk menikah lagi. Paling tidak, tidak harus secepat itu bukan.

"Apa di sini kosong?" Tanya seorang anak lelaki yang baru saja tiba. Dia bermaksud menanyakan bangku kosong di samping kanan Soojung.

Soojung mengangkat kepalanya dari lipatan tangannya di atas meja. "Hemm." Angguknya pelan.

"Aku Oh Sehun. Aku baru di sekolah ini." Kata Sehun memperkenalkan diri. Dia menengadahkan tangannya berharap Soojung menerima jabatan tangannya.

INSANE  #1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang