Chapter 25 - Waktu Untuk Berpikir

1K 104 54
                                    




Semangat kq tiba2 ilang ya😣 gara2 Jongin ama Soojung putus jadi nulisnya juga males😟

Maafken yes....








Mina mendengar suara pintu apartemennya yang baru saja terbuka. Gadis itu lantas memeriksa ke depan dan melihat Sehun yang baru saja masuk dan langsung meletakkan kunci mobilnya di atas meja kecil di samping sofa. Dia menghampiri Mina, mengecup sekilas pipi gadis itu. Wajahnya tak kalah khawatir dari Mina.

"Di mana Soojung?" Tanya Sehun dengan suara lirih.

"Dia di kamar. Aku sungguh mengkhawatirkan kondisinya Hun-ah."

"Apa sebenarnya yang terjadi? Bukankah waktu itu kau bercerita mereka merencanakan pergi berlibur?" Sehun duduk di samping Mina di sofa besar, tempat Soojung sempat bersembunyi beberapa saat lalu.

"Benar. Dan aku melihat sendiri wajah keduanya benar-benar tampak wajar seperti biasanya. Tapi, saat pagi tadi aku melihat mereka sudah berada di depan pintu aku langsung saja curiga, sebab mereka bilang baru akan pulang minggu malam. Ditambah, kedua mata Soojung yang tampak sembab." Cerita Mina mengingat kejadian hari kemarin.

"Apa yang si brengsek itu sudah lakukan pada Soojung?"  Tanya Sehun yang jelas bukan diperuntukan Mina.

"Entahlah. Soojung meracau, dia mengatakan dia dan Jongin sudah berakhir." Mina menggeleng menarik satu sudut bibirnya.

"Apa mereka bertengkar?"

Sebelum Mina menjawab pertanyaan Sehun, dia mengambil nafas panjang terlebih dahulu. "Hun-ah, kenapa aku justru mengira bahwa, Jongin dan Soojung, eh...

"Maksudmu mereka bercinta?" Sehun memperjelas.

"Entahlah, aku hanya mengira-ngira. Aku hanya mengingat percakapan kita tempo hari mengenai cara untuk membatalkan pertunangan Jongin dan Sohee. Kau ingat?" Mina memaksa Sehun mengingat memori beberapa hari lalu.

"Brengsek!! Tidak!! Itu tidak boleh terjadi!!" Sentak Sehun. Dia lantas berdiri menuju kamar Mina di sebelah kanannya.

Tok!

Tok!

Tok!

Tok!

"Soojung-ah. Aku Sehun, boleh aku masuk?" Sehun berseru mendekatkan wajahnya pada pintu kamar Mina.

Sehun mencoba memutar kenop pintu perlahan, dan betapa beruntungnya dia bahwa pintu tersebut tidak terkunci.

"Soojung-ah." Teramat pelan Sehun melangkahkan kakinya menyebut nama sahabatnya. Sementara itu, Mina hanya berdiri di ambang pintu, membiarkan Sehun dan Soojung saling bicara.

Tubuh Soojung masih berada di atas tempat tidur. Namun kali ini dia memposisikan dirinya duduk dengan kedua kaki terlipat dan kedua tangan memangku dagunya di atas lutut. Dia sempat melihat ke arah Sehun saat pemuda itu berjalan mendekatinya, mendudukkan diri di samping Soojung.

"Kwenchana?" Tanya Sehun menatap wajah sahabatnya. Sehun membuat gestur yang membuat Soojung merasa nyaman dengan keberadaannya. Meskipun sekarang itu tak dia butuhkan.

"Hun-ah." Suara Soojung yang masih terdengar isakan sesekali. "Aku harus bagaimana?" Gadis itu menatap Sehun, memperlihatkan kesedihannya lagi-lagi hanya pada sahabatnya.

"Wae? Ada apa Soojung? Katakan saja apapun yang ingin kau katakan. Kau tahu kan aku akan selalu ada untukmu." Sehun mencoba berhati-hati menyusun tiap kata pada perkataannya.

INSANE  #1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang