Chapter 34 - Trauma yang Terulang

1.2K 141 35
                                    

Ini buat yg penasaran ama muka bapak tirinya Soojung

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ini buat yg penasaran ama muka bapak tirinya Soojung. Gk banyak foto ttg ajeosi ini di internet, dan ini aku ambil yang sekiranya pas ama bayanganku soal kesongongan mukanya.😁

















Jongin baru saja melangkahkan kakinya keluar dari pintu kamar mandi di dalam kamarnya. Langkahnya yang terseok menuju ke meja belajar yang terlihat rapi tanpa satu buku pun terbuka di atasnya. Dia mendudukkan bokongnya di kursi lantas mengambil botol berukuran tanggung dan membukanya. Sebutir tablet meluncur ke atas telapak tangannya yang langsung saja di lempar ke dalam mulutnya di dorong dengan air putih dalam sekali tegukan. Jongin masih belum mendapatkan nafsu makannya, itulah kenapa dia masih membutuhkan obat untuknya bertahan.

Selanjutnya dia melangkah menuju tempat tidurnya. Bukan karena dia mengantuk, tapi karena memang tidak ada lagi yang bisa dia lakukan. Bahkan hanya untuk menghisap rokokpun dia malas melakukannya. Jongin sudah merebahkan tubuhnya yang masih terasa ngilu di beberapa bagian tubuhnya. Melihat ponsel yang tergeletak di nakas di samping ranjangnya, membuatnya tergelitik untuk mengambilnya, sekedar mengeceknya.

Alisnya sedikit terangkat saat dia melihat puluhan panggilan tak terjawab yang semuanya berasal dari satu nama, Soojung. Semula Jongin hanya mengira bahwa gadis itu hanya tengah berusaha memohon kembali agar Jongin merubah pikirannya. Namun pikiran itu dia buang jauh-jauh saat seketika itu juga perasaan lain yang jauh lebih besar menguasainya. Dia mengkhawatirkan Soojung. Sebelumnya, tidak pernah sekalipun Soojung mencoba menghubunginya sebanyak ini. Bahkan saat dia menghilang tempo hari. Tapi kali ini, rasanya sungguh berbeda.

Jongin berusaha menelpon balik nomor Soojung yang melakukan panggilan terakhir padanya sekitar lima belas menit yang lalu, namun tak ada respon dari gadis itu. Berkali-kali Jongin menghubunginya tak juga Soojung menerima panggilannya. Lantas, seketika nama Mina melintas di otaknya. Dan dengan cepat dia mencari kontak Mina pada ponselnya lantas mendial nomor gadis itu.

Sementara itu Mina yang saat ini masih berada bersama Sehun tampak terkejut saat ponselnya bergetar dan memperlihatkan nama Jongin pada layar ponselnya. Mina tidak langsung menjawabnya. Gadis itu justru bertukar pandang dengan Sehun, menimbang-nimbang perlukah dia mengangkatnya. Jujur saja Sehun merasa malas berurusan lagi dengan Jongin, namun panggilan dari pemuda itu tak juga berhenti sampai si pemilik nomor menerimanya. Lantas dengan tatapan kesalnya, Sehun merampas ponsel gadis itu lantas menyeret tombol hijau pada layar.

"Wae?" Tanya Sehun ketus dengan dengusan keras.

Jongin mencoba menarik nafas dalam sebelum akhirnya menjawab. "Aku... Apa Soojung bersama kalian?" Tanya Jongin sedikit gugup.

"Kenapa kau mencarinya?" Tanya Sehun lagi masih dengan nada yang sama.

"Aku hanya ingin memastikan dia baik-baik saja." Kata Jongin.

"Baik-baik saja?" Tanya Sehun masih ketus. "Ah, kau ingin tahu apa Soojung baik-baik saja setelah kau membuangnya?"

"Maafkan aku Sehun. Tapi bukan itu, tiba-tiba saja aku mengkhawatirkannya. Aku seperti merasakan bahwa dia sedang membutuhkanku saat ini." Kata Jongin tetap bertahan pada semua jawaban ketus dari Sehun.

INSANE  #1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang