Chapter 11 - Gadis Lain

1.6K 143 16
                                    


Jongin mendengar suara pintu kamarnya terbuka saat dia bahkan masih meringkuk di atas tempat tidurnya. Jongin enggan mempedulikan siapapun itu yang mengganggu waktu tidurnya. Waktu paling berharga yang tak akan pernah dia lewatkan semenitpun. Tapi, seketika dia mengingat kejadian kemarin saat dia bisa menghabiskan seharian waktunya bersama Soojung tanpa rasa kantuk sedikitpun. Sungguh sebuah keajaiban baginya, seharian terasa segar bahkan terus bersemangat sampai langit sudah gelap. Aneh bukan.

"Jongin-ah, ada yang ingin noona bicarakan denganmu." Suara lembut wanita yang adalah kakak perempuan Jongin benar-benar terasa mengusik telinganya.

"Ya! Pemalas! Ayo bangun!!" Perintah sang kakak mulai menarik selimut Jongin. Betapa kagetnya wanita itu saat melihat seragam yang masih dikenakan oleh Jongin, dan sepatu juga masih terpasang di kedua kakinya.

"Aigoo! Benar-benar pemalas! Melepas sepatu saja bahkan tidak mau!" Suara Jongah makin keras terdengar di telinga Jongin.

Jongin sendiri sedikit membuka mata saat merasa seseorang melepas sepatunya. Dia lantas menggeliat dan menguap lebar di atas tempat tidurnya.

"Pagi noona." Kata Jongin.

Bukan sebuah jawaban yang di dapat Jongin. Tapi justru sebuah tatapan melongo yang dia dapat dari Jongah, kakak perempuannya.

"Apa aku tidak salah dengar?" Kata Jongah membuka sedikit mulutnya. "Kau menyapaku?"

"Enghh!!" Sekali lagi Jongin meregangkan tubuhnya masih di atas tempat tidur. Lantas mulai menegakkan tubuhnya menatap dengan cengiran aneh dari mulut Jongin. "Pagi yang cerah."

"Kau, kumat lagi?" Tanya Jongah masih menatap heran pada Jongin.

Jongin sendiri mulai beranjak dari tempat tidurnya lantas berjalan ke arah kamar mandi. Dia mengabaikan sang kakak yang masih saja melihat pada dirinya yang berkelakuan aneh, menurut sang kakak. Lantas tak berapa lama, terdengar suara kran air yang mulai dinyalakan. Dan Jongah mendengar teramat jelas dari luar bahwa Jongin tengah bernyanyi.

"Apa dia betul adikku?" Tanya Jongah entah pada siapa.

Jongah masih belum beranjak dari tempatnya semula dari saat Jongin meninggalkannya masuk ke dalam kamar mandi. Wanita cantik itu melihat sekeliling kamar Jongin yang tampak begitu berantakan, tapi terlihat rapi di meja belajarnya. Ya, Jongah tahu adiknya bukanlah tipe siswa yang rajin belajar dan berprestasi di sekolahnya. Tapi di luar itu Jongah juga tahu bahwa semua itu karena keinginan Jongin sendiri. Jongin yang memilih menjadi seperti sekarang.

Namun lagi-lagi dia melihat perubahan aneh pada diri adik lelaki satu-satunya itu. Biasanya Jongin hanya akan mendengus, menjawab 'ya' atau 'tidak' atau 'terserah' tiap kali Jongah mengajaknya berbicara, seolah tak ada jawaban lain. Dan perubahan sikap Jongin tempo hari pagi itu membuat Jongah merasa ada yang aneh dengan adiknya. Jongin jadi banyak bicara pagi itu, dan sikapnya pagi ini yang tiba-tiba menyapanya, makin membuat Jongah yakin, bahwa adiknya benar-banar berubah.

Setelah hampir sepuluh menit menunggu, Jongah melihat Jongin muncul dari pintu kamar mandi hanya dengan berbalut handuk sebatas pinggang hingga bawah lututnya. Dia masih hanya melihat saat Jongin membuka lemari pakaian dan mengambil baju seragamnya yang lain, sambil bernyanyi lirih.

"Noona masih di sini?" Tanya Jongin santai tanpa menatap kakaknya.

"Aku yakin pasti sesuatu telah terjadi padamu." Jawab Jongah mengabaikan pertanyaan Jongin.

"Sesuatu terjadi padaku?"

"Aku benar kan, kau, sedang jatuh cinta?" Kata wanita itu teramat hati-hati dengan senyuman di bibirnya.

INSANE  #1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang