Chapter 18 - Keterpaksaan

1.3K 104 17
                                    




Sehun mengamati dari kejauhan punggung Soojung yang berjalan makin menjauhinya. Berat rasanya, harus melihat gadis yang selama bertahun-tahun ini dia perjuangkan tapi justru memilih lelaki lain untuk berada di sisinya. Saat di mana Soojung terpuruk pada kehancuran dan semua rasa sakitnya, Sehun selalu berada di sampingnya. Tapi sekarang, gadis itu seolah tidak mengingatnya.

Sehun tidak bermaksud mengungkit apa yang sudah dia berikan pada Soojung. Dia benar-benar tulus melakukan semuanya untuk gadis itu. Dia ingin melihat Soojung terlepas dari keterpurukannya, dari ruangan gelap yang membuatnya terisolasi dari dunia luar. Dan sekarang, saat Sehun melihat Soojung seperti apa yang dia inginkan, betapa sakitnya karena semua itu bukan karena dirinya, melainkan karena orang lain.

Orang yang justru pernah menghancurkan hidupnya.

Tapi, bukankah Sehun tidak pernah memaksakan perasaannya pada Soojung? Perasaan sayang yang Sehun rasakan untuk Soojung tak pernah sekalipun dia paksakan pada gadis itu. Asal dia bisa membuat gadis itu tersenyum untuknya, itu sudah membuatnya merasa puas.

"Kecewa, huh?"

Sehun sedikit tersentak saat seseorang menabrak lengan kanannya. Dia lantas menoleh dan mendapati Mina berdiri di sampingnya, tengah menatapnya.

"Karena bukan dirimu yang berjalan di samping Soojung?"

"Kau sendiri? Bukankah impianmu selama ini berada di sisi seorang Kim Jongin?"  Sehun membalas dengan nada sedikit sewot.

"Dulu. Tapi sekarang itu bukan prioritas utamaku."

"Jadi kau benar-benar sudah move on?"

"Entahlah. Aku hanya mencoba menyayangi diriku sendiri." Mina mengendikkan bahunya.

"Menyayangi diri sendiri?" Gumaman Sehun membuat Mina menoleh ke arahnya.

"Sudahlah, relakan saja Jongin untuk Soojung. Aku yakin Jongin bisa menjaga temanmu itu dengan sangat baik." Kata Mina terdengar bijaksana.

"Baik? Kau hanya belum tahu saja kejelekannya." Kata Sehun mencibir Jongin dengan terang-terangan di depan Mina.

"Csh, mwo? Asal kau tahu, waktu tiga tahun sudah cukup bagiku untuk mengenal orang seperti apa Jongin." Jawab Mina menginterupsi pernyataan Sehun. "Sementara kau, kau itu baru beberapa bulan di sini, jadi jangan sembarangan menilainya."

"Heh, kau hanya terlalu dibutakan oleh obsesimu padanya, jadi yang kau lihat hanya Jongin yang berkilau. Lagipula, mana mungkin kau bisa melihat ke dalam diri Jongin yang paling dalam kalau fisiknya saja kau tidak pernah bisa menggapainya."

"Kenapa kau selalu saja berbicara seolah kau lebih tahu seperti apa Jongin?" Tanya Mina melipat kedua tangan di depan perutnya, menatap tajam pada Sehun.

Sehun tampak salah tingkah dengan pertanyaan yang dilontarkan Mina padanya. Meskipun dia memang pernah mendengar segilintir cerita tentang masa lalu Jongin dari ibu Soojung tapi dia memang tidak pernah melihat sendiri sifat atau sikap Jongin yang menurutnya tidak baik. Selain sering membolos.

"Aku hanya khawatir pada Soojung." Jawab Sehun akhirnya.

"Sehun-ah, kau menyayangi Soojung bukan?" Tanya Mina. Tatapan tajamnya pada pemuda itu perlahan memudar.

"Melebihi apapun."

"Kalau begitu biarkan dia bahagia. Kebahagiaan Soojung adalah saat dia bersama Jongin, begitu juga sebaliknya." Kata Mina. Ucapan gadis itu teramat lembut tapi juga begitu dalam. Sekali lagi Sehun benar-benar merasa kagum pada ketegaran gadis itu yang sungguh mampu melepaskan Jongin, lelaki yang dia perjuangkan selama tiga tahun.

INSANE  #1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang