Chapter 35 - Penebusan

1.3K 131 22
                                    










"Diam Soojung!! DIAMM!!" Teriak lelaki itu menindih tubuh Soojung.

"AAAAKKHH!!! ANNDWEEE!!!! JAEEBAALL!!!"  Teriak Soojung dengan suara tangis yang teramat memilukan saat lelaki berusaha meningkap roknya.

"AAAKKHH!!! ANDWEE!! ANDWEEE!!!" Dalam teriakannya tangan Soojung berusaha menggapai apapun yang ada di atas nakas di samping ranjangnya. Dan saat tangannya menemukan sesuatu yang terasa keras dan dingin langsung saja dia ambil dan dia ayunkan ke arah kepala lelaki yang tengah mencumbu tubuhnya dengan paksa.

"AAKHH!!" Teriak lelaki itu merasakan sakit pada kepalanya. Dan tak berapa lama, darah menetes mengalir pada wajahnya. Soojung baru saja memukulnya dengan sebuah tempat lilin yang terbuat dari besi.

Soojung sendiri masih meringkuk di pojokan ranjangnya memegang tempat lilin yang digenggamnya rapat. Dia membawa dengan posisi siap menyerang kapanpun jika lelaki itu kembali mendekat.

"YAA!! BERANINYA KAU!!!" Lelaki itu sekali lagi mendekat pada Soojung. Namun belum sampai dua langkah Soojung kembali menghantamkan tempat lilin itu bertubi-tubi ke arah kepala dan juga wajah lelaki bejat itu.

"MATI KAU!!! MATIII SAJA KAUUU LELAKI BEJAATTT!!! AAAKKKHHH!!!" Soojung yang terus membabi buta memukul lelaki itu sampai tidak sadar bahwa lelaki itu sudah tergeletak tak sadarkan diri di atas tempat tidurnya.

"ANDWEEE!!!" Teriakan Soojung yang teramat keras membuat Jongin tersentak lantas bangun dari tidurnya.

"Soojung-ah, kwenchana? Soojung-ah!!" Panggil Jongin mendekap kedua bahu Soojung.

Soojung tampak masih syok dalam usahanya mengatur nafas. Dalam tidurnya, dia kembali melihat kejadian mengerikan itu pada dirinya. Bukan hanya melihat, dia benar-benar bisa merasakannya kembali sentuhan kotor dari lelaki bejat itu di atas tubuhnya. Suara lelaki itu bahkan terdengar nyata.

Gadis itu baru saja sadar dengan nafas terengah dan keringat memenuhi wajah dan mulai mengalir menuju lehernya. Tatapan matanya mendelik penuh ketakutan.

"Soojung-ah!!" Panggil Jongin sekali lagi. Kali ini gadis itu mendengar suara Jongin dan menoleh menatapnya.

"J-Jongin-ah? Jongin-ah?" Mata Soojung yang terasa memanas tak sanggup lagi menahan air matanya yang sudah memenuhi kantong matanya.

"Oh, aku di sini Soojung, aku bersamamu." Jongin mendekat pada gadis itu lantas mendekapnya erat.

"Ini sungguh kau Jongin? Kau, sungguh ini bukan mimpi?" Tanya Soojung dalam dekapan Jongin. Dia bahkan kembali memejamkan matanya, tak percaya pada apa yang saat ini ada di hadapannya.

"Ini bukan mimpi, aku benar-benar di sini. Maafkan aku Soojung-ah."

"Jongin-ah!! Jongin-ah!!" Suara isak tangis Soojung pecah dengan makin mengeratkan pelukannya pada Jongin.

Baiklah, Soojung akhirnya percaya bahwa ini bukanlah mimpi. Jongin sungguh berada di hadapannya. Jongin-nya akhirnya kembali padanya.

"Jangan pergi lagi Jongin, kumohon, jangan abaikan aku. Hiks." isak tangis Soojung masih meluap dalam dekapan Jongin.

"Aku sudah di sini. Aku tidak akan pernah meninggalkanmu lagi Soojung. Tidak akan pernah." Jawab Jongin menenggelamkan wajahnya pada ceruk leher Soojung. Memperdalam dekapan mereka.

"Ada apa?? Aku baru saja mendengar teriakan Soojung??" Seru Mina yang baru saja masuk ke dalam kamar  Soojung bersama Sehun. Tampang mereka begitu kusut, tampak teramat mengantuk. Dan benar saja, waktu masih menunjukkan pukul lima pagi, di mana biasanya orang-orang masih tidur lelap.

INSANE  #1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang