07

3.4K 322 6
                                    

Mian nih sebelumnya kalo di publish terus delete lagi soalnya ada beberapa kesalahan tp yg ini udh bener kok chingu^^

Happy reading

Hye Ji POV

"Apa yang kau lakukan Hye Ji-ah!" omel ku pada diriku sendiri.

Setelah Jungkook melepaskan pelukannya, aku langsung berlari keluar dari mobilnya. Tanpa berkata apa pun aku berlari meninggalkannya dan masuk ke dalam rumah. Bodoh. Payah.

Bahkan ini sudah berjam-jam sejak kejadian itu dan aku masih duduk di lantai dibalik pintu kamar ku. Aku tidak bisa berhenti memikirkannya.

Setiap kata-kata yang ia ucapkan. Aku mengingatnya dengan jelas bagaimana ia mengecup keningku dengan lembut.

Ah sudah gila aku ini.

Matahari sudah kembali ke tempatnya untuk beristirahat. Hari sudah mulai gelap.

"Sepertinya aku melupakan sesuatu," gumamku.

Aku mencari ke sekeliling kamar untuk menemukan hal yang aku rasa telah ku lupakan. Mata ku menjelajahi seisi ruangan berwarna biru pastel ini. Sampai aku menemukan dua gelas coklat hangat yang aku yakin isinya sudah tidak hangat lagi.

"Ahh! Namjoon oppa!" aku menepuk kening ku dengan tanganku saat tersadar akan hal itu.

Aku mencari ponsel ku  di dalam tas dan segera mengetik nomor namjoon yang sudah ku hafal di luar kepala tanpa harus menyimpannya. Aku memanggil nomornya.

"Yeoboseyo?" terdengar suara dari sebrang sana

"Ahh! Oppa mianhae, aku lupa untuk mengantarkan pesananmu tadi ada sesuatu yang ter-"

"Gwenchana aku tahu itu."

"Kau tahu? Apa yang kau tahu?" tanyaku padanya.

"Aku sengaja memintamu untuk pergi ke cafe itu, Jungkook sangat ingin berbicara padamu belakangan ini," jelasnya.

Jadi Jungkook memang ingin berbicara padaku, ku kira hanya sebuah kebetulan saja kami bertemu tadi.

"Yeoboseyo Hye Ji-ah? Kau masih di sana?" panggilnya.

"Ahh iya maaf,aku tadi sedang memikirkan sesuatu."

"Tidurlah ini sudah larut, kalau begitu aku tutup dulu sampai bertemu besok."

Sesaat setelah itu,ia memutuskan sambungan. Sebenarnya ada apa tiba-tiba Jungkook ingin berbicara padaku. Bahkan ia mengajakku berkencan.

Kurasa aku tak akan bisa tidur malam ini.

Aku memutuskan ke dapur untuk meminum segelas air. Herannya, jarum jam sudah menunjukkan pukul 11 malam tapi mata ku masih saja segar.

Cling~

Ada sebuah pesan masuk ke ponsel ku. Saat ku lihat nomornya, aku tidak mengenalinya. Sekedar informasi aku bukanlah orang yang suka menyimpan nomor seseorang, aku lebih senang menghafalkannya kurasa.

Aku membuka pesan itu.

'Ini aku, Jungkook. Besok aku tunggu di lobby sepulang kerja dan jangan lupa simpan nomorku, aku masih ingat kebiasaanmu. Tidurlah ini sudah malam. Sampai bertemu besok.'

Ternyata dia memang serius dengan perkataannya. Hal yang paling membuatku terkejut ternyata dia masih mengingat kebiasaan ku itu. Selamat Lee Hye Ji ku rasa kau tidak akan bisa tidur nyenyak malam ini.

**

"Hye Ji-ah pabo," ucap Hoseok yang sekarang tengah duduk di sofa ruanganku. Aku biasa menulis lagu di sini, dan sekarang mungkin ruangan ini akan kupakai untuk tidur seharian.

"Apa yang kau lakukan tadi malam sampai tidak tidur begitu?" tanya Hoseok sembari memberi segelas minuman kesukaan ku. Ya, tentu saja coklat hangat

"Gomawo Hoseokie," gumamku.

"Tidurlah beberapa jam, aku rasa Bang PDnim akan mengerti."

"Tidak aku harus menyelesaikan lagu ini," ujar ku yang masih menatap layar komputer

Hoseok berjalan ke arah ku, ku lihat ia sedikit membungkuk ke arah ku. Dia melepaskan headphone yang masih bertengger di leher ku dan menarik ku menuju sofa.

"Tidurlah nanti ku bangunkan kalau sudah waktunya pulang," ujarnya.

Aku tidak bisa membantah jika dia sudah menyuruhku seperti ini. Mungkin tidur beberapa jam tidak apa-apa.

--

Sudah jam berapa ini.

Aku rasa aku sudah tidur siang terlalu lama. Aku berusaha mencari ponselku.

19.00

Sialan Jung Hoseok, kemana orang itu. Ini sudah 2 jam sejak jam pulang tapi ia tidak membangunkan ku.

Aku berusaha berdiri dan bergegas untuk pulang.

"Uh kamjagiya!" ucapku spontan karna menemukan orang lain di ruanganku.

Ku lihat sosok yang tersenyum padaku itu berdiri. "Ku kira kau tidak akan bangun," ucap Jungkook sambil mengambil mantelku.

"Sudah berapa lama kau disitu?" tanyaku.

Dia terlihat berpikir, pura-pura menghitung dengan jarinya. Ah, pasti dia sudah lama berada disitu.

"Ummm...dua jam? Ah, tidak-tidak kurasa lebih. Tiga jam mungkin?hehehe," cengirnya sambil melihatku.

Aku hanya memenjamkan mataku. Ku pijat pelipisku yang tidak nyeri sama sekali. "Kenapa kau tidak membangunkan ku eoh?!" ucapku sedikit berteriak padanya.

Dia hanya tertawa "Aku tidak mau dimakan," jawabnya dengan polos.

Ku lihat dia menggenggam mantelku di tangannya. Dia berusaha memakaikan mantel itu padaku. Tangannya menyisir setiap kancing di mantelku dan mengeratkannya.

"Kita ada kencan malam ini kau ingat?" ucapnya saat selesai memasangkan mantelku.

Ah benar, kencan itu aku lupa.

"Ayo, aku tidak mau membuatmu pulang terlalu larut," ajak Jungkook.

Jungkook menarik tanganku, aku berjalan mengekorinya.

"Tunggu Jungkook!"

Dia berhenti. Aku mengeluarkan sebuah masker dari dalam saku mantelku.

"Kau itu selalu pelupa,bodoh" ucapku saat memakaikan masker ke wajahnya.

"Terimakasih, ayo sekarang kita pergi" dia tersenyum. Aku tahu Jungkook sedang tersenyum saat ini walaupun ditutupi oleh maskernya.

Mobil SUV hitam itu sudah bertengger manis di depan studio. Dia membukakan pintu untukku "Ladies first," sembari mempersilahkan ku untuk masuk.

Aku duduk di mobil,aku mengikat rambutku yang terurai.

Jungkook menatapku

Ia mendekat.

Aku menjauh. Ada apa ini.

Lalu ia menarik ikat rambutku, dan membiarkan rambutku terurai

Aku memandangnya heran.

"Kau lebih cantik begitu," katanya tanpa melihatku.

Jungkook mengantongi ikat rambutku, dan menyalakan mesin mobil.

Mobil yang kami tumpangi menyusuri jalanan kota yang padat. Satu kata dalam benakku saat ini. Nyaman. Bersamanya membuatku nyaman.

Untuk hari-hari ke depannya ku harap tetap seperti ini. Aku sudah mulai terbiasa melihat wajah itu.
Aku sudah mulai terbiasa dengan perasaan berderu di dadaku ini. Tolong jangan pergi lagi saat aku sudah mulai terbiasa dengan kehadiranmu di sini.

TBC

Let It Be~ [JUNGKOOK FAN FICTION]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang