06

3.4K 313 6
                                    

Hye Ji POV

"Lee Hye Ji, ayo kencan dengan ku"

Ku rasa telingaku mengalami kerusakan saat ini. Kenapa dia mengatakan hal itu? Bukannya ini hal yang aku inginkan? Tetapi kenapa semuanya terasa salah.

Jungkook hanya melihatku yang tidak memberikan reaksi apapun atas hal yang baru saja ia katakan.

"Ayo, kita berbicara di tempat lain"

Dia meraih tanganku. Aku hampir lupa dengan siapa aku berbicara tadi. Aku hampir lupa identitas laki-laki yang tengah menarik tanganku saat ini. Untungnya tidak banyak orang di tempat tadi, ku kira tidak akan ada yang mengenali Jungkook dengan masker hitam yang dia pakai.

Kami berjalan lumayan jauh, itu lah yang kaki ku rasakan. Aku ingin melepaskan tangan ku darinya tapi, entah aku rasa aku terlalu merindukan genggaman ini untuk melepaskannya kembali.

Setelah cukup lama berjalan, ku lihat sebuah mobil SUV hitam yang aku yakini adalah milik Jungkook.

Cukup dengan ini semua

"Jungkook apa yang akan kau lakukan?!"

Dia tidak menjawabku, hanya membukan pintu mobil dan menyuruhku untuk masuk ke dalamnya.

"Aku tidak akan masuk ke sana" ujarku padanya.

Jungkook berjalan ke arah ku. Dia menggenggam tanganku, tersenyum padaku. Oh..betapa aku merindukan senyum itu. "Masuk lah terlebih dahulu Hye Ji-ah"

Beginilah aku, seseorang yang tidak berdaya. Tidak bisa menolak semua permintaan dari laki-laki itu. Untuk kesekian kalinya aku selalu mengikuti apa maunya.

Aku masuk ke dalam mobilnya. Dia masih berdiri di samping pintu mobil yang belum tertutup. Ku lihat ia mendekatkan dirinya ke arah ku. "Yaa! Jeon Jungkook apa yang kau lakukan?!"

Jungkook hanya memakaikan sabuk pengaman untukku. Dia tertawa melihat tingkah ku tadi. "Kesalamatan, keselamatan itu penting Hye Ji" dia mengacak-acak rambut di puncak kepalaku.

Sedikit kecewa mendengarnya mengatakan itu. Ku kira dia akan, ah sudahlah tidak usah berpikir yang macam-macam Lee Hye Ji.

Aku melihatnya berlari memutari mobil dan duduk di kursi pengemudi.
Ini pertama kalinya aku melihat dia menyetir.

Mobil yang kami tumpangi kini tengah berjalan membelah jalanan sore di kota ini. Hening, tak ada satu pun yang berbicara. Bahkan dengan hiruk pikuk kota ini, aku masih merasa keadaan di sini hening.

Aku mengalah, aku akan berbicara terlebih dahulu. Aku sudah tidak bisa menanggung keheningan ini lagi.

"Bagaimana hubungan mu dengan Eun Ha?"

Pintar, kamu gadis pintar Hye Ji. Topik macam apa itu untuk memulai pembicaraan. Aku langsung mengutuk diriku sendiri karna telah menanyakan pertanyaan bodoh itu.

Jungkook tetap memandang ke arah jalan, ia terlihat masih fokus untuk menyetir setelah mendengar pertanyaanku. "Aku sudah putus dengannya seperti yang kau lihat di berita berbulan-bulan yang lalu" jawabnya yang masih terfokus dengan jalanan.

Begitu rupanya, ternyata berita itu memang benar. Aku hanya melihat ke luar jendela melihat gedung-gedung tinggi yang membelah langit. Jalan ini aku tahu, ini arah jalan ke rumahku.

Selama perjalanan hanya terdengar suara klakson mobil di luar. Itu pun tidak cukup untuk membunuh keheningan yang tercipta di dalam mobil. Benar saja, dia memang mengatarku untuk pulang.

"Mianhae, baru bisa mengantarmu pulang dengan mobilku sekarang" ucap Jungkook saat mobilnya sudah terparkir sempurna di depan rumahku.

Aku tersenyum padanya, dan melepaskan sabuk pengamanku. "Terimakasih atas tumpangannya" ucapku yang hendak turun dari mobil.

"Hye Ji-ah tentang perkataanku tadi, paling tidak bisa kah kau mempertimbangkannya?" Jungkook terlihat ragu saat ia mengatakan itu.

Aku menyadari hal itu dari raut wajahnya saja aku tahu ia sedang tidak yakin dengan apa yang dia katakan.

Aku mengelus permukaan tangannya yang biasa aku genggam dulu. "Pertama kau harus menyukaiku terlebih dahulu" aku tersenyum saat mengatakan itu padanya.

Jungkook tidak menujukan bahwa ia akan menjawab perkataanku "Aku masuk ke dalam dulu oke?Sampai jumpa Jungkook," ucapku yang akan turun dari mobil.

"Kalau begitu ajari aku caranya" ucap Jungkook yang masih berada di kursi pengemudi.

Diriku sekarang merasa seperti diputar-putar. Aku bingung harus menjawab apa. Aku tak tahu harus menjawab apa, aku takut untuk menghadapinya saat ini.

"Ajarkan aku untuk menyukaimu Lee Hye Ji" pintanya.

Dunia seolah berhenti berputar saat aku mendengarnya mengucapkan hal itu. Aku membalikan tubuh ku untuk melihat wajahnya. Dia terlihat serius saat ini, terlihat berbeda dengan sebelumnya. Wajahnya saat ini tidak menujukkan keraguan sedikit pun.

"Kau bisa memulai dengan melakukan harimu seperti biasanya, tapi ikut sertakan aku di dalamnya. Akan sulit jika hati mu sendiri belum percaya padaku" ucapku padanya.

"Kau membuatku bingung Hye Ji-ah"

"Lantas kau ingin aku menjawab apa?"

"Kau menyukaiku bukan?" tanya Jungkook padaku. Pertanyaan yang sudah bisa membuatku untuk kebingungan untuk menjawabnya.

Tentu saja aku menyukainya. Apakah dia terlalu bodoh untuk menyadari hal itu. Aku mendecik mendengar pertanyaan itu.

"Tentu saja aku menyukaimu, sejak pertama kali kita bertemu aku telah menyukaimu bahkan sampai saat ini"

Jungkook menaikan sebelah alisnya. Dia tampak terkejut mendengar jawaban ku. Mungkin dia heran mengapa aku bisa mengatakannya dengan ringan.

3 menit

5 menit

10 menit

Sudah lewat berapa menit tapi aku hanya melihatnya bersender di kursi pengemudi dengan tatapan kosong. Aku menunggu jawabannya tapi tidak ada kalimat yang terdengar. Aku heran kenapa diriku masih tetap di sini menunggunya untuk menjawabku.

"Jungkook-ah" panggil ku padanya.

"Coba ulangi lagi"

Apa lagi mau pria ini sekarang. Aku diam melihat apa reaksi dia selanjutnya. Ku lihat dia memutar badannya menghadapku.

"Coba ulangi sekali lagi" pintanya lagi padaku

"Jungkook-ah"

Kulihat bibirnya tertarik keatas membentuk sebuah senyuman. Ia mendekatkan badannya ke arah ku. Dia memelukku. Aku bisa merasakan nafasnya berderu di leherku.

Pelukannya masih sama batinku.
Aku menempatkan tanganku ke punggungnya, mengusapnya perlahan.

"Aku ingin mendengar suara itu menyebut namaku setiap hari" ucapnya sembari melepaskan pelukan kami.

Aku melihat tangannya mendekat ke wajahku. Tangan hangatnya mengelus pipiku. Lalu beranjak naik untuk mengelus kelopak mataku.

"Mata indah ini,jangan sampai mengeluarkan air mata lagi" ucapnya.

Aku melihatnya mendekatkan wajahnya perlahan. Aku menutup mataku. Ku rasakan ia mengecup pelipis ku, lalu kembali memelukku.

Hangat sangat hangat. Aku benar-benar menyukainya. Aku benar-benar menyukai pria ini.

Jeon Jungkook

Kamu berhasil, hati ku jatuh kembali di tanganmu. Hatiku telah membuat keputusan. Keputusan bahwa aku memberikannya kesempatan satu kali lagi.

Cukup lama aku menunggu untuk mendapatkan dirimu. Oh tunggu,aku merasa aku belum mendapatkan dirimu. Tapi tolong berjanjilah kau akan tetap tinggal. Terkadang kau harus membuang jauh dirimu dari orang yang kau sayang agar kau dapat kembali pulang padanya, dan sekarang aku tahu kau telah pulang padaku dan kuharap kau tidak akan pernah pergi lagi.

TBC


Let It Be~ [JUNGKOOK FAN FICTION]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang