Hye Ji POV
Aku memikirkan setiap perkataan yang keluar dari mulut Bang PD-nim tadi. Semakin aku memikirkannya, semakin aku memikirkan Jungkook.
Aku berjalan gontai ke ruangan ku. Setiap orang yang melihatku pasti berpikir aku sedang mengalami hari yang berat. Ya, memang itu yang ku rasakan.
Ku lihat seseorang bersender di pintu ruangan ku. Matanya terpejam, bisa ku tebak bahwa ia lelah.
"Jungkook-ah," panggilku.
Ia membuka matanya yang terpejam dan melihat ke arahku. Padangan kami bertemu untuk yang ke sekian kalinya.
Jungkook berjalan ke arah ku dan berhenti tepat lima senti di depanku. Aku menatap matanya lekat. Mata indah itu, aku mohon jangan sampai mata indah itu menangis.
Dia mengambil tanganku dan meletakannya di pipinya. Ia mengusap punggung tanganku pelan, matanya terpejam. Bisa ku rasakan perasaanya yang tengah gundah.
Aku mengusap pipinya perlahan. Berhati-hati takut melukainya, seakan ia adalah benda yang sangat rapuh.
"Hye Ji-ah gwenchana?" tanyanya padaku.
Aku menganggukkan kepala ku perlahan sebagai tanda bahwa aku baik-baik saja.
"Mianhae," ucapnya pelan menurunkan tanganku yang berada di pipinya. Ia menggenggam nya begitu erat.
Aku menatapnya, ku rapihkan rambutnya yang menutupi matanya dengan satu tangan ku yang tidak ia genggam.
"Untuk apa?" ujarku sembari tersenyum kepadanya.
"Karna membuat masalah bagimu," jawabnya.
"Aku tidak apa-apa Jungkook."
Aku tersenyum, berusaha menyembunyikan rasa khawatir dan takut ku. Aku hanya tidak mau membuatnya merasa bersalah.
Aku menggenggam tangannya "Aku mau ke sungai Han, apa kau mau ikut?" tanyaku lembut.
Raut wajahnya berubah, rasa cemas pada wajahnya berkurang. Ia menggandeng tanganku. Ku rasa ia akan menemaniku ke sana.
--
Sepanjang perjalan tidak ada satu pun dari kami yang berbicara, seolah sibuk dengan pikiran kami masing-masing. Tetapi, dia tidak melepaskan genggamannya sampai sekarang.
Di sinilah kami, berdiam diri di dalam mobil memandang sungai Han di depan kami.Walaupun sedang musim dingin, sungai Han tetap ramai dikunjungi dan tetap terasa hangat bagiku.
Banyak orang yang tertawa, berjalan sambil bergandengan tangan.
Andai aku bisa seperti mereka ujarku di dalam hati.
Jungkook tidak bersuara, ia tidak terlihat seperti akan memulai suatu pembicaraan.
Aku memutuskan untuk memecah keheningan.
"Dulu kita sering ke sini, ingat?" ucapku padanya.
Tidak seperti minggu kemarin saat kami ke sini. Kemarin, semuanya berbeda. Kemarin kami mengobrol sampai lupa waktu. Sekarang hanya suara pendingin mobil yang terdengar.
"Dulu kau sering membelikan ku eskrim di ujung sana," aku menunjuk sebuah kedai es krim yang tutup.
Ya, tentu saja tutup karna ini musim dingin.
"Dulu kita biasa menyanyikan lagu di sini," aku seperti berbicara pada diri sendiri karna tidak mendapat jawaban dari lawan bicara ku.
Tepat setelah aku selesai berbicara, lagu milik 'Adele - Make You Feel My Love' terdengar.
Oh rupanya mereka sudah mulai memainkan lagu. Di sungai Han ini memang terkadang suka memutar lagu termasuk lagu tentang cinta entah dari Barat atau pun Korea.
When the rain is blowing in your face,
And the whole world is on your case,
I could offer you a warm embrace
To make you feel my love.When the evening shadows and the stars appear,
And there is no one there to dry your tears,
I could hold you for a million years
To make you feel my love.I know you haven't made your mind up yet,
But I will never do you wrong.
I've known it from the moment that we met,
No doubt in my mind where you belong.I'd go hungry; I'd go black and blue,
And I'd go crawling down the avenue.
No, there's nothing that I wouldn't do
To make you feel my love.The storms are raging on the rolling sea
And on the highway of regret.
The winds of change are blowing wild and free,
You ain't seen nothing like me yet.I could make you happy, make your dreams come true.
Nothing that I wouldn't do.
Go to the ends of the Earth for you,
To make you feel my love
To make you feel my loveSaat lagu selesai diputar, Jungkook masih tetap berdiam diri tidak sedikit pun merubah posisi duduknya.
Tanpa sadar mulutku menyanyikan satu baik pada lagu itu. "I could make you happy, make your dreams come true."
Ku lihat Jungkook menengok ke arah ku. Aku mendekatkan diriku padanya. Ku raih wajah indahnya. Ku usap pipi kanannya. Wajahnya nampak lelah.
Aku melanjutkan menyanyikan lagu itu,"Nothing that I wouldn't do."
Mata indahnya terpejam. Dia meraih tanganku yang mengusap wajahnya sedari tadi.
"Go to the end of the Earth for you, to make you feel my love," aku tersenyum tipis padanya saat aku menyelesaikan lagu itu.
Aku melihat tangan Jungkook bergerak ke arah wajahku. Ia menangkup wajahku dengan kedua tangannya. Mengusapnya perlahan dan mendekatkan wajahnya ke wajahku.
Matanya terpejam.
Aku merasakan ia menempelkan keningnya pada milik ku. Tangannya masih terus mengusap wajahku. Ku rasakan nafasnya berderu di wajahku.
Aku merasakan ia menarik udara di sekitarnya.
"How can you love a person like me all this time?" ucap Jungkook dengan suara parau.
Aku menarik wajahku menjauh.
Ku lihat raut wajahnya, ia merasa lelah sama halnya dengan diriku.
"A person like you, is the one that can make my heart beating fast when you're around?" ucap ku tersenyum tulus padanya.
Aku mengambil tangannya. Ku usap permukaan tangannya. Aku mengecup permukaan tangan itu lembut.
"Karna kamu ada kebahagiaanku," jawabku dalam satu tarikan napas.
Saat itu aku tahu, aku telah mencintai pria ini dengan seluruh hatiku. Sampai semua organ pada tubuhku tidak berfungsi karna terlalu banyak menggunakan hatiku. Aku harap kamu juga seperti itu Jungkook. Aku harap dirimu juga merasakannya.
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
Let It Be~ [JUNGKOOK FAN FICTION]
ФанфикAku Lee Hye Ji, gadis berusia 19 tahun dan menjadi produser musik di sebuah perusahan musik di Korea Selatan. Kehidupanku berubah setelah aku bertemu dengannya.