08

3K 288 2
                                    

Hye Ji Pov

Aku duduk di ruang tengah rumahku, tv menyala. Acara memasak pagi hari sedang berlangsung saat ini. Tadi malam aku dan Jungkook hanya pergi ke sungai Han dan mengobrol di sana, sesudah itu ia mengantarku pulang.

Hari ini libur, aku juga telah menyelsaikan lagu yang akan dipakai oleh Bangtan untuk comebacknya bulan ini. Jungkook, seingatku hari ini dia akan pergi bersama Taehyung untuk berbelanja.

Drttt....

Drtt...

Drt...

"Yeoboseyo?" tanyaku pada seseorang di sebrang sana.

"Sudah ku bilang untuk menyimpan nomorku," ucap seseorang.

"Jeon Jungkook apa itu kau?"

"Siapa lagi menurutmu? Cepat lah bersiap-siap ayo kita pergi berbelanja hari ini."

"Mwo?!" mataku langsung membesar dua kali lipat mendengarnya.

"Aku sudah di depan rumahmu, dua puluh menit dan aku mau kau sudah keluar dari rumahmu," ucapnya.

"Yaa!Jeon Jungkook setidaknya kau ha-"

Dia memutuskan sambungannya sepihak. Laki-laki itu selalu saja bertingkah seenaknya.

Aku langsung bergegas untuk mandi. Setelah selesai mandi, aku berdiri di depan lemariku. Bingung. Bingung harus memakai baju apa.

Akhirnya pilihan ku jatuh pada turttle neck dan ripped jeans yang aku padukan dengan mantel dan sepatu boots kesukaanku.

Aku menyisir rambutku membiarkannya terurai dan memoles sedikit make up ke wajahku. Sebenarnya aku terlalu malas untuk menggunakan riasan ke wajahku, namun kalian tahu bagaimana reaksi setiap gadis yang diajak pergi oleh orang yang ia sukai bukan?

Tidak sampai dua puluh menit aku sudah duduk manis di mobil Jungkook.

"Untung kau tidak lama, ku kira aku akan menghabiskan berjam-jam untuk menunggu mu," ucapnya saat aku baru masuk ke mobil.

"Kalau kau bilang akan mengajakku pergi sebelumnya, kau tidak harus menungguku untuk bersiap-siap" jawabku dan melipat tangan di depan dadaku.

Jungkook tersenyum dan tidak menjawabku. Dia mulai mengemudi dan terfokus ke arah jalan. Tiba-tiba aku teringat sesuatu.

"Bukannya kau akan pergi dengan Taehyung oppa hari ini?" tanyaku.

"Ya benar, tengoklah ke bangku belakang," jawabnya masih tetap fokus menyetir.

Aku berusaha mencerna perkataannya. Lalu aku memutar badanku untuk melihat kursi belakang.

Ku lihat laki-laki yang tengah memainkan ponselnya. Ku pikir dia sedang bermain game. Dia menunjukan senyum kotaknya saat aku mengarahkan pandanganku padanya.

"Annyeong Hye Ji-ah," ucap laki-laki di kursi belakang itu.

Hari ini pasti akan menjadi hari yang melelahkan. Dengan kata lain,aku harus menjaga dua bocah laki-laki untuk hari ini.  'Fighthing Hye Ji-ah' ucapku dalam hati untuk menyemangati diriku sendiri.

--

Aku dan Jungkook jalan berdampingan di mall,melewati setiap toko. Aku merasa panik saat ini. Maksudku, dia adalah public figure bagaimana jika ada yang mengenalinya? Aku tahu dia telah menggunakan masker, tapi kurasa army tak cukup bodoh untuk tidak mengenalinya.

Jungkook melihat gelagatku yang mulai aneh. Tiba-tiba ia mengambil tanganku, memasukannya ke dalam kantung mantelnya. Tanganku terasa hangat saat ini.

"Gwenchana," ucapnya pelan.

Aku mengangguk padanya. Hanya seperti itu saja hati ku terasa tenang saat ini. Kami jalan berdampingan berdua. Ku lihat Taehyung mengekori kami berdua di belakang.

"Kenapa tiba-tiba kau mengajakku pergi?" tanyaku padanya sambil masih berjalan.

"Aku hanya ingin pergi denganmu," jawabnya.

Tak kusadari aku tersenyum mendengar hal itu. Hari ini aku tidak akan memikirkan apapun, namun hanya dia. Hanya laki-laki ini.

--

"Ahhh aku lelah! Jungkook tunggulah hyung mu ini sudah tidak muda lagi," rengek Taehyung.

Kami memasuki sebuah toko sepatu. Taehyung terlihat lelah. Wajar saja, Jungkook sudah berjam-jam membawa kaki kami berjalan mengelilingi mall ini. Ku rasa aku sudah menginjakkan kaki ku di semua toko hari ini.

"Beri dia waktu beristirahat Jungkook," ucapku menarik Jungkook untuk ikut duduk di sebelah Taehyung.

"Ah hyung! Masih banyak yang harus kita beli," ucap Jungkook pada Taehyung.

Taehyung tak peduli. Ia tetap tidak mau bergerak dari tempat duduknya. Ku lihat raut wajah Jungkook berubah masam karna Taehyung tidak mau mendengarnya.

Mereka lucu batinku.

Aku berjalan mengelilingi toko sepatu ini. Ku lihat setiap rak sepatu yang memamerkan setiap model sepatu. Sepatu yang beragam dengan harga yang tidak murah tentunya.

Aku tidak terlalu tertarik untuk membeli hal semahal itu. Sepasang sepatu di sini ku rasa dapat membiayai hidupku selama tiga bulan.

Kaki ku terus membawaku mengelilingi toko ini. Aku berhenti di depan sebuah rak sepatu,ku lihat sepasang sepatu boot berwarna coklat tua. Dihiasi dengan bordiran bunga mawar di sampingnya.

Aku memandanginya untuk beberapa saat. Sampai ku rasakan ada yang memelukku dari belakang. Ku rasakan kepala Jungkook bertengger di pundakku.

"Kau menyukainya?" tanyanya padaku.

Aku langsug melepaskan pelukannya dan menggelengkan kepalaku dengan cepat.

"Tidak-tidak aku hanya melihatnya saja," ucapku padanya.

Jungkook menggandeng tanganku.

"Kajja, ku rasa Taehyung telah membayar sepatunya."

"Kajja." aku berjalan bersama dengannya dengan tanganku di genggamannya.

Hanya dengan genggaman tangannya, aku merasa tidak harus melewati dunia ini sendirian.

Bersama dengan pria ini, membuat seolah mimpiku satu-persatu mulai terwujud. Seolah aku dapat merasa bahagia kembali.

TBC

Let It Be~ [JUNGKOOK FAN FICTION]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang