Rabu 3

570 35 0
                                    

Vargan Vargolia P.O.V

Hal yang paling gw senengin cuman satu hal, yaitu jam istirahat. Menurut gw, jam istirahat adalah jam yang paling menyenangkan diseumur hidup gw. Apalagi kalo pergi kekantin, pasti lebih menyenangkan lagi. Gw bisa makan dan minum sepuasnya, bahkan gw pernah kabur dari pelajaran sejarah dan gw malahan makan disini. Pokoknya ini tempat favorit gw deh..

Sayangnya.. gw gak bisa menikmati masa-masa istirahat gw. Kalian tau kenapa? Karena gw dipanggil sama pasus-pasus sialan itu. Katanya gara-gara gw gak afal dasa dharma pramuka, apa coba yang mereka bilang. Yang lebih parah lagi, mereka bahkan tau nama gw, mereka kaya stalker sumpah. 

Letak gw berada di aula sekolah, dan dibarisan paling depan. Kenapa? Karena gw termasuk ke kategori pendek jadi jangan salah ya... Ternyata ada banyak juga ya yang gak afal dasa dharma, tapi kayaknya mereka campur deh. Kelas sepuluh dan kelas sebelas, paling ada banyak dan gw males ngitung. Hem.. ada guru juga disini? Ada tiga guru, cowok semua. Setahu gw mereka itu guru fisika, kimia, dan biologi. Wah IPA semua, gw gak belajar IPA karena kelas gw adalah kelas IPS.

"Tes ..Tes.. ya selurunya perhatian!" guru biologi bicara.

"Siap perhatian!" seruan kita semua.

Pintu terbuka dengan lebar, ada lima orang yang memasuki aula ini. Mereka adalah, para pasus sekaligus pasus-pasus yang jabatannya gak pernah diturunkan. Tapi gw selalu berfikir, mengapa cuman delapan orang yang gak diturunin jabatannya, sedangkan anggota yang sebanyak tiga puluhan lebih bisa diturunkan jabatannya. Bahkan yang mencalonkan sebagai pasus, gw denger mereka banyak yang berhenti karena suatu hal.

Orang pertama adalah, pratama yaitu Zaki. Dia itu termasuk kategori pendek kayak gw namun dia agak gemuk. Orang kedua adalah tim dokumetasi yang gw tau namanya La..la..Laila kalo gak salah. Orang ketiga dia itu Sarah, dia salah satu tim sekertaris atau bendahara, gw lupa. Orang keempat adalah Dara, dia seketraris atau bendahara gw juga lupa. Orang kelima... siapa dia? dia pake kacamata bulet? Gw gak kenal.

"Silahkan Zaki," guru fisika ngasih mike nya ke Zaki dan... guru-guru pada ninggalin kita, gak salah nih?

Clieeek buk

Ruangan ini menjadi ramai ketika guru-guru pada keluar. Gw rasanya gak ada yang gw kenal di aula ini, lebih baik gw diem aja. Entah perasaan gw atau bukan, tatapan Zaki ini auranya menyeramkan banget sampe membuat kita menjadi diam tak berbicara. Kaki gw bergetar sendiri, keringat gw keluar. Gw takut?

Semakin berjalan waktu, ruangan ini semakin terasa dengan aura cowok ini. Walaupun dia termasuk pendek, tapi gw udah pengen cepet-cepet kabur dari tempat ini. Disini serem sumpah!

Zaki melihat kearah jam tangannya dan gw gak tau apa yang dia lihat, dia langsung make mike nya lagi," Kalian baru diem sekitar lima menit, gimana nanti mau diaturnya?"

"Gak tau, mending kita tambahin aja sanksi nya!" itu cowok pake kacamata bulet culun-culun tapi jahatnya tingkat dewa woy.

"Boleh juga," Zaki menghadap kearah kemata gw dan gw tatap sinis aja (walaupun gw gak berani), "tambahin sedikit aja kali ya?"

Kayaknya gw masih lebih memilih osis mpk dari pada pasus deh. Padahal jabatan osis mpk lebih gede daripada pasus-pasus ini..

Cih... memang jabatan mereka ini apaan sih.

***

Hani Arohanah P.O.V

"What? Jadi lo ngabisin mpk " gw menatap kaget kearah sahabat gw,"Bri, lo udah gila kali ya?" 

"Bodo amat," sahabat gw yang namanya Brian menghirup sebatang rokok.

Oh ya kan gw udah bilang, gw ini cewek berandalan. Nah gw ceritain ye, gw ini diundang sama Brian untuk ikut WINGS. Ini itu semacam geng motor dan kebanyakan WINGS mempunyai tatoo di bagian lengan atas bagian kanannya. Gw belum punya, katanya karena gw cewek, hiks..  

"Trus?" gw bener-bene penasaran sampe memasangkan wajah puppy face kearah Brian.

"Terus mpk itu dibawa ke UGD," gw langsung merinding dengan suara sangat familiar ini, "parah banget kalian sama kakak kelas sendiri."

Dia termasuk ke lumayan dengan baju pramuka yang lengkap. Rambutnya yang lurus tidak berantakan sekalipun. Gw ngerasa ada firasat buruk tentang hal ini, kedatengan kakak kelas yang menyebalkan dan menakutkan.

Kak Rezal...

"Kamu berdua kok gitu sih? Mending kalian belajar aja, gak usah make kabur segala," Kak Rezal menyilakan kedua tangannya, "ini udah jam pelajarannya selanjutnya,"

"Terus? Emang gw harus bilang wow gitu?"gw ngerasa Brian udah agak kelewatan deh.

"Gak perlu," Kak Rezal menatap sinis ke gw, "kamu bukannya anak yang gak afal dasa dharma kan? Kenapa kamu malahan kabur?"

Gw bener-bener membeku dengan tatapan yang sungguh mengerikan tersebut. Gw ngerasa bahwa gw melakukan kesalahan yang besar. Biasanya gw berani kesiapapun bahkan orangtua gw, tapi kenapa ke Kak Rezal gak? Padahal dia kan cuman wakil pratama kayak anak-anak biasa. Tapi entah kenapa insting gw mengatakan bahwa kakak kelas ini adalah orang yang termasuk ke kategori bahaya.

"Hani Arohanah," gw dan Brian langsung menatap mukanya dengan perasaan kaget, " pergilah ke aula atau kau dapet sanksi yang besar."

Gw gak bisa gerak sama sekali, insting gw nyuruh gw untuk pergi menuju aula. Badan gw entah kenapa merinding dan gw ngerasa bahwa gw harus patuh ke perintahnya. Baru aja berdiri ternyata ada yang menghentikan tanganku, Brian.

"Gw gak minta dia untuk pergi," dia memegang pergelangan tanganku dengan erat, "emang siapa lo."

" Wakil pratama yang melakukan tugasnya dan rencana awal dari pratama," Kak Rezal menatap kearah tangan Brian yang megang pergelangan tangan gw dengan erat, "segitunya sapai ditahan, kayak sinetron aja."

"Maksud lo apa ya?" dia melepas tangannya dan berdiri agar bisa menyamakan tingginya dengan Kak Rezal, kenapa Kak Rezal terlihat santai?

"Brian Gersast,"gw terkejut, bener-bener terkejut dengan kata-kata yang dikeluarkan oleh Kak Rezal.

Darimana dia tau nama gw dan nama Brian? Padahal kita gak ada nama di dada bagian kanan kita. Bahkan dia hanya menatap santai dan dibalas dengan tatapan sinis oleh Brian. Duh.. temen-temen gw semuanya pada bolos dan cuman gw dan Brian doang yang katanya 'paling' disiplin dianggota WINGS. 

"Lo stalker ya? Bego lo," wah tahap dimana Brian berkata-kata yang tidak baik.

"Sepuluh, suci dalam pikiran perkataan dan perbuatan," haha ternyata Kak Rezal sudah memancing emosinya Brian.

"Brian Gersast, perbuatan mu sangat tidak baik dilakukan apalagi perkataanmu dan berani sekali kamu menghabisi mpk dan kakak kelasmu disini," entah kenapa badan gw bergerak sendiri dan berjalan kearah Kak Rezal, "Hani, cepat keaula atau kau kena sanksi."

"Gw gak nyuruh Hani untuk melakukan acara pramuka sialan," haha.. gw bener-bener pusing dengan perdebatan mereka berdua.

"Jangan pernah meremehkan kemampuan pramuka," gw terkejut ketika mendengar kalimat yang menyeramkan tersebut.

Kalimat yang dikeluarkan dari Kak Rezal langsung membuat Brian terdiam tak bisa berkata-kata. Bahkan gw aja kaget dengan kalimat yang menyeramkan dengan mata yang lumayan seremin juga. Tadi tatapannya santai, ketika kata-kata yang dikeluarkan oleh Brian keluar, Kak Rezal langsung menatap menyeramkan dan mengeluarkan kalimat itu. Kalimat yang tidak ada kata-kata tersindir namun gw ketakutan dengan kalimat itu.

"Saya peringatkan sekali lagi," Kak Rezal menatap gw sekarang, "pergi ke aula atau kau kena sanksi yang berat."

Gw langsung lari meninggalkan mereka berdua dan tujuan gw adalah satu hal, yaitu menuju aula atau gw kena sanksi dari Kak Rezal.

Maaf Brian tapi gw harus ke aula...

Dibalik PramukaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang