Vargan Vargolia
Ha.. lucu sekali. Ada pengumuman untuk ikut kamping buat kelas 11. Lucu.. sungguh lucu sekali. Gw bahkan melengo ketika melihat pengumuman tersebut, dilaksanakannya hari Jumat dan pulangnya hari Minggu. Kita gak istirahat sama sekali, perfect bukan? Huh.. kenapa diantara semua hari harus hari libur??
"Males banget kamping woy, gw pengennya istirahat dirumah! Mana hari seninnya ulangan sejarah lagi," Dani megusap kepalanya karena pusing.
"Emang cuman lo aja yang males?" Kafi mengangkat alis matanya, "gw juga kali."
"Widih, osis ternyata ada rasa magernya juga ya?" gw tertawa kecil.
"Ya iyalah! Masa enggak?" Kafi berkata sambil merapihkan rambutnya, gaya lo.
Sekarang adalah jam istirahat kedua, dimana seluruh murid pada jajan semua. Gw males jajan dan sahabat gw pun pada males jajan juga sih. Kita lagi mempersiapkan pelajaran untuk pelajaran geografi. Siapa sih yang males belajar geografi, soalnya gw males belajar geografi. Terutama kalau belajar sampai jalan-jalan ke manca negara.
"Eh iya, Kafi," Dani memulai pembicaraan baru, "gw denger ada mpk yang dihabisin gara-gara negur kelompok WINGS kalau gak salah?"
Muka Kafi berubah menjadi datar ketika mendengar hal tersebut, "Begitu deh. Gw juga sempat kaget ngedenger itu. Terutama geng WINGS yang paling mematikan di kalangan remaja kelas 10."
"Berani banget ya sama kakak kelas," gw berbicara kepada diri sendiri.
"Adik kelas gak bener itu," Kafi tersenyum tipis.
Dani memulai pertanyaannya kembali, "Terus, siapa yang bakalan menangani WINGS?"
Satu persatu murid memasuki kelas ini, nampak kelas ini menjadi ramai kembali. Gw ngelihat Kafi yang mengerutkan dahinya seperti dia mengingat suatu hal yang sulit untuk dijawab. Gw cuman ngelihatin sikapnya yang bingung tercampur dengan emosi lainnya.
"Katanya..," wah Kafi langsung bicara!
"Katanya?" gw dan Dani bicara secara barengan.
"Yang menangani masalah ini adalah," Kafi menatap kita berdua dengan tatapan serius, "pasus."
Kelas menjadi ramai saat semua murid masuk ke kelas ini. Gw yang masih mematung ditempat dan tidak bisa berkata-kata sama sekali. Dani yang mendengar itu menampakan muka yang penuh ketakutan. Bagaimana tidak? Pasus yang akan menangani masalah ini? Apa sekolah ini udah gila?! Mereka malahan menambahkan banyak korban lagi dan ditumpahkan ke pasus-pasus. Walaupun gw kurang suka sama pramuka, tetap saja mereka seangkatan sama gw.
"Hah?! Nambah korban dong!" Dani nampak kesal tercampur dengan ketakutan.
"Kita juga sempat bilang gitu, tapi.." Kafi menundukan kepalanya dan gw gak tau kenapa.
"Tapi?" gw penasaran dengan lanjutannya.
"Kepala sekolah justru berkata bahwa pramuka tidak bisa disamakan dengan organisasi sekolah karena katanya beda jauh," gw langsung menampangka muka kaget.
Apa-apaan itu? Kenapa setiap hari rabu pasti saja ada keanehan dengan pasus-pasus menyebalkan. Mereka kan seumuran dengan gw, kenapa kita gak boleh menyamakan pramuka dengan organisasi sekolah. Apakah Kepala sekolahnya udah kehilangan akal atau bagaimana? Gw makin curiga aja sama pramuka. Sebuah kalimat terlintas dikepala gw.
Seberapa spesial pramuka itu?
***
Hani Arohanah
"Apa?!" gw kaget, bener-bener kaget ngedengerin kata-kata Malik keluar dari mulutnya sendiri.
Malik adalah ketua dari WINGS, sekaligus teman sekelas gw. Setelah jam pramuka selesai, gw langsung beranjat pergi menuju tempat WINGS berkumpul. Disini sangat jarang ditemui sinar matahari. Gw udah biasa sih kayak gini. Ketika gw duduk di sofa dan itu bersebelahan dengan Malik, namun jaraknya lumayan jauh.. Brian langsung datang dengan membawa motor Moto Guzzi V7 II Racer berwarna hitam dengan lambang WINGS di motornya dan dilengannya. Dia menampakan muka yang sepertinya banyak sekali pikiran-pikiran yang harus diselesaikan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dibalik Pramuka
AdventureIni bukan pramuka biasa Jangan meremehkan kemampuan mereka [Vote yak!]