Author P.O.V
Suasana yang penuh keheningan, ruangan yang dingin dan sejuk yang berasal dari mesin pendingin. Ruangan ini nampak sangat sempit dan hanya dicukupi oleh sepuluh orang. Terdapat sebuah meja bundar, sepuluh kursi, papan tulis yang berada ditembok paling depan, dan pintu menuju gudang pramuka. Disini tidak nampak sebuah coretan sedikitpun, hanya tembok yang berwarna putih seakan ruangan ini masih baru. Lantai yang bersih dan tak nampak debu sedikitpun karena mereka selalu merawat ruangan ini dengan baik.
Clieeeek
Matahari menjelang sore memasuki ruangan ini, terdapat gadis berambut pendek yang sedang membawa sebuah buku tulis berwarna coklat. Gadis ini nampak terasa familiar dengan ruangan ini karena hampir setiap hari ia memasuki ruangan ini. Gadis ini lantas duduk dikursi paling dekat dengan papan tulis dengan tenang. Ia lalu melihat kearah jam tangannya yang berwarna hitam polos tersebut yang menandakan bahwa jam pramuka akan segera dimulai.
"Mana tuh anak," kata-kata gadis ini yang memecahkan keheningan ruangan yang sejuk ini.
Clieeek
Gadis ini nampak terkejut karena murid yang datang bukanlah murid yang dia harapkan. Karena dia tak mau menghancurkan tujuan awalnya, dia pun lantas mengumpat dibawah meja bundaran ini. Terlihat dari mata gadis ini, sebuah rok yang panjang berwarna coklat dan penuh dengan debu-debu kusam. Gadis ini langsung merangkak secara perlahan menuju pintu yang mengarah kegudang dengan sangat pelan.
Ketika gadis berambut pendek ini memasuki gudang pramuka dengan tenang dan santai, ia langsung duduk dilantai yang kusam berdebu. Ruangan yang sempit dan penuh dengan barang-barang yang sangat jarang untuk dipakai. Terdapat banyak sekali sarang laba-laba yang berada ditiap ujung tebok tersebut. Ruangan ini sangat sempit sehingga sangat sulit sekali untuk bernafas. Gadis ini langsung membuka pintu dengan sela-sela yang kecil.
Udara dingin menusuk mata gadis berambut pendek ini. Sangat dingin sekali ruangan tersebut, gadis ini mengarahkan matanya ke seorang perempuan berambut panjang dan kusut. Terlihat dengan baju berantakan, dasi kachu yang kusut, rambut yang seperti sarang tawon dan tidak diikat.
Yang saya minta dateng siapa... yang dateng siapa...
Kata-kata tersebut satu persatu memasuki otak gadis berambut pendek ini. Ia pun mengambil nafasnya secara perlahan dan membuangnya dengan perlahan supaya suara nafanya tidak terdengar oleh anak ini.
"Huh.." suara perempuan tersebut membuang nafasnya, "untung gw selamat. Pasus-pasus bodoh emang bodoh."
Gadis berambut pendek ini nampak terkejut dan mengerutkan dahinya. Tatapannya mulai serius dengan anak berambut panjang tersebut. Nampak ia mengenalnya dan membuatnya mempunyai ide yang luarbiasa. Dia mengambil hp berwarna hitam miliknya dari saku roknya. Hp tersebut tidak berfitur dan tak memiliki kamera, hp ini digunakan hanya untuk telfon dan sms saja.
Gadis berambut pendek ini nampak tersenyum sinis kelayar hp tersebut dan mengetik sesuatu.
To: Rezal Atrodia Gardanfia
Lapor, ditemukan anak kelas 10 yang mengumpat di ruangan pramuka. Dia menduduki kursi favorit kamu lho.. catet namanya. Namanya adalah Hani Arohanah, dia kelas X IPS 3.
Gadis berambut pendek ini tersenyum sinis kearah anak berambut panjang tersebut yang sedang tertawa dengan penuh kemenangan. Gadis ini hanya perlu menunggu teman pasusnya sambil memperhatikan detik-detik sebelum anak berambut panjang ini ditangkep oleh laki-laki yang bernama Rezal tersebut.
Jangan pernah meremehkan kemampuan pramuka..
Hani Arohanah P.O.V
Gw ini cewek berandalan jadi kalo misalnya ada orang yang beran-beraninya membuat masalah apapun sama gw, gw pasti udah tonjok tuh anak. Gw ini punya sahabat, sahabat gw semuanya cowok-cowok semua ye. Sebenernya kita ini geng WINGS, tiap sekolah pasti ada geng tersebut. Gw masuk geng WINGS karena gw diajak oleh sahabat gw, namanya Brian. Brian juga termasuk anak WINGS, tapi dia sedikit emosional. Pokoknya gw seneng banget bareng temen-temen gw yang serunya luarbiasa. ^^
"Lo udah afalin dasa dharma belum?" tanyaan cewek yang gw denger.
"Udahlah, ya kali belum. Lo tau kan akibatnya kalo blom?" nampak cewek tersebut menjawab dengan merinding membuat gw semakin penasaran aye.
Kemaren gw disuruh afalin dasa dharma, tapi gw bodo amat karena dasa dharma gak akan pernah dipake sedikitpun. Gw seharian bareng temen-temen gw lah, ngapain ngabisin waktu buat kata-kata yang sok banget deh. ~u~
"Katanya kalo blom afal," gadis yang tadi bilang afal itu mulai bicara kembali, "katanya nanti dihukum."
Ok sip, gw kabur aja. -_-
Baru aja gw keluar dari gerbang sekolah yang bisa dibilang tinggi, udah ada pasus aja yang berdiri disitu kaya patung. Ada lima orang yang berdiri disitu dengan tatapan serius membuat gw terkejut. Mereka cowok semua woy!
"Lo mau kabur?" salah satu dari mereka bicara.
"Haha, kok tau kak," gw sok polos aja ye, padahal gw gak mau bilang 'kak' kemereka.
"Balik ke lapangan," sok senior banget lo.
"Ah kak, nanti saya jadi ayam goreng gimana? Saya kan udah mateng," gw sok centil aja, "nanti kalo kena panas malahan tambah gosong kak!"
Gw pun lari kearah lapangan yang membuat mereka bereaksi untuk lari. Padahal gw blom sebulan udah dikejar-kejar orang aja. Bodo amat! Yang penting gw selamet sentosa dan badan gw juga slamet. >.<
Ketika gw lari, gw ngelihat ada gang? Ngapain ada gang disini? Ternyata ada jalan tapi bersebelahan dengan got. Hoek! Baunya ampun dah ketika masuk. Gw berada dibelakang sekolah dan berdempetan dengan got, sangat sepi sekali tempat ini. Gw gak tahan berada disini, tapi insting gw bilang kalo gw harus maju lagi. Ketika gw berjalan lagi, gw ngelihat ada jalan keluar lewat situ. Gw seneng banget sumpah, gw gak kuat disini bau banget!
Saat berjalan, sebuah pintu berwarna coklat yang berada ditengah gang ini. Aneh, ada ruangan disini? Ditempat yang menjijikan ini? Gila apa ya sekolah yang ngebuat ruangan ini?
Clieeek
Buset! Dingin banget tempatnya, melebihi kelas gw yang panasnya luarbiasa. Gw ngelihat ad meja sama kursi dan papan tulis. Ada pintu disitu tap gw bodo amat ya, gw langsug duduk disitu dengan muka yang penuh kemenangan. Ya iyalah! Gw udah dapat rahmat dari tuhan untuk mengadem disini.
"Huh.." gw membuang nafas lalu menyilakan kedua tangan gw, "untung gw selamat. Pasus-pasus bodoh emang bodoh."
Gw pun tertaw dengan penuh kesenangan. Ketika gw tertawa, ada seseoarang yang masuk melewati pintu yang gw masukin tersebut. Gw kaget dan melihat bahwa yang memasuki ruangan tersebut adalah...
"Kamu ngapain disini?" suara yang pernah gw denger di Rabu kemarin.
Ya dialah, wakil pratama.
Kak Rezal..
![](https://img.wattpad.com/cover/109156727-288-k488364.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Dibalik Pramuka
AventuraIni bukan pramuka biasa Jangan meremehkan kemampuan mereka [Vote yak!]