Dira P.O.V
03.00
Semenjak kejadian yang dilalui oleh Zaki dan Rezal, mereka terlihat akrab. Cuman aku tau pasti jika Zaki terluka. Kenapa aku bisa berfikir itu? Karena aku melihat dengan jelas banget, kalo Zaki sedang menutupi rasa sakitnya.
"Masih jauh yah..?" Sari bertanya, "laper banget!"
"Huh.. mungkin?" Dhika mengelap keringatnya, "mana gw belom mandi pula. Hiiih! Jorok!"
Sekarang aku sadar kalo Dhika, sekasar apapun dia, tapi kalo dibidang kebersihan dia harus wajaib dan harus ditaati. Dalam perjalanan dia mikirnya mandi terus. Terutama Zaki yang gak mandi karena ada tanah dibajunya. Tapi dia membawa baju ganti dan sekarang dia menggunakan kaos hitam dengan celana jean biru miliknya. Itu stocking terakhir bajunya. Dia juga menggunakan jaket yang dari tadi dia pakai dengan dasi kachu melingkar di lehernya.
"Udah kelihatan belum bukitnya?" Kevin bertanya.
"Aah.. kayaknya," Kevin mengatakan dengan jujur, "kita salah arah deh.."
"Jadi maksudmu.. kita nyasar?" aku bertanya.
"Kita udah pernah lewat jalan ini," Sarah menjelaskan, "kita harusnya berlawanan arah."
Ingatanya kenceng juga..
"Yasudah, yuk kita balik arah," Zaki mengajak sambil mengantungkan tangannya.
Diwaktu yang sama
Author P.O.V
Sementara sembilan kelompok telah dievakuasi karena mereka sudah mulai kelaparan ditempat mereka berada. Guru-guru sempat kecewa dan tidak mengharapkan bahwa ini akan terjadi. Rencana mereka gagal, dan mereka harus kembali pulang kerumah.
"Ada berapa orang?" Guru Biologi bertanya.
"Lima puluh orang telah dimasukan ke bis," guru-guru lain sempat terbelak mata mereka dan menghampiri petugasnya.
"Li-lima puluh orang?" mereka langsung menatap satu sama lain, "yakin segitu?!"
"Iya pak bu. Memang ada yang kurang?" petugasnya itu bertanya.
Dan kini, laki-laki dengan pakaian kemeja coklat dengan celana coklat tua. Menggunakan dasi kachu langsung berlari menuju helikopter yang tadi ia kendarai. Dia langsung masuk dan menatap guru-guru sekaligus teman-temannya.
"Pak Kepala Sekolah!" laki-laki itu langsung berhenti saat melangkahkan kakinya ke helikopternya.
Yang memanggilnya adalah ketua kelompok dari kelompok satu.
"Ada apa nak. Bapak sedang buru-buru!" Pak Kepala Sekolah menegaskan.
"Yang hilang adalah kelompok tiga. Ketuanya adalah Zaki," Pak Kepala Sekolah hanya mendengarkan, "kelompok Zaki bilang. Mereka mencurigai bukit yang ada benderanya. Mereka akan mengecek tenpat tersebut."
"Ya tuhan," Guru Fisika berbicara, "mereka melakukan sesuai rencana.."
Pak Kepala Sekolah langsung memberi salam pramuka kepadanya dan langsung menuju kursi penumpang helikopter.
"Pak mau kemana lagi?" petugas helikopternya menanyakan dengan nada tegas.
"Kembali ke bukit tadi!"
***
06.21
Dira P.OV
Ini sungai.. deres banget..
"Beneran harus lewat sini?" Kevin bertanya dengan panik, "kalo ada piranha gimana?!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Dibalik Pramuka
PrzygodoweIni bukan pramuka biasa Jangan meremehkan kemampuan mereka [Vote yak!]