Rabu 9

202 18 0
                                    

Vargan Vargolia P.O.V

Kemaren heboh banget sumpah, dengerin kata-kata yang sangat mustahil untuk dikatakan dikalangan remaja. 

WINGS bubar

Gw kaget ngedengerin itu, bahkan katanya osis mpk gak ada yang percaya dengan kenyataannya. Dani aja ngedengerin itu langsung cengo. CENGO. Kalian tau kan kalau geng WINGS adalah geng yang paling menyeramkan dikalangan remaja, kalo kalian merurusan sama mereka, beuh.. siap-siap aja kalian cari mati sama mereka. 

Sekarang kita berada dikelas dan terdapat pelajaran ekonomi, kebetulan hari ini gurunya lagi gak masuk karena sakit jadi kita free class. Kalian pasti tau lah gimana rasanya guru yang terkenal dengan membonsankannya  dan gurunya gak masuk. Pasti kalian menikmati waktu luang itu kan? Termasuk gw dan sahabat-sahabat gw.

"Gw masih gak percaya sumpah," Dani langsung memulai pembicaraannya

"Emang lo doang yang masih gak menerima kenyataan," Kafi menampakan muka yang gak percayanya dan gw bisa menebak apa yang mereka bicarakan.

"Kalian ini masih aja mikirin hal yang sudah gak ada," gw ngomong dengan malasnya karena gw juga bosen ngebicarain WINGS mulu.

"Elah lo. Ga peka banget sih,"Dani menampakan muka yang.. susah dijelasin dan gw gak peduli.

Gw dari kemarin masih aja memikirkan satu hal. Mengenai pramuka yang makin hari makin mencurigakan banget. Semenjak hari sabtu kemarin kita disuruh pulang cepet dan itupun pulangnya dianterin satu persatu dan kalian semua harus tau perasaan gw yang muter-muter tempat dan bener-bener makan waktu. Mereka aja bahkan datangnya telat kemaren sampe-sampe dimarahain wakil kelapa sekolah dan dengan ajaibnya mereka justru ngebuat wakil kepala sekolah diam. Termasuk gw.

"Woy!" teriakan Kafi yang memecahkan pikiran gw, "bengong aja sih lo. Mikirin cewek~~"

"Cewek-cewek mbah mu," gw ngomong cetus dan mereka malahan ketawa.

Krieeeeet

Kelas langsung hening ketika melihat seseorang yang memasuki kelas ini. Cewek yang rambutnya digerai warna coklat dan waktu itu pernah ilang dan sekelompok sama gw, bahkan membuat kecurigaan gw makin tinggi. Kenapa gw curiga? Karena dia bikin alasan yang membuat gw bingung setengah mati. 

"Ha-halo~" dia gugyp tapi nadanya kayak gitu, "saya disuruh ngambil data-data kelas ini."

"Buat apa?" tanyaan gw yang satu kelas langsung nengok ke gw.

"Oh itu buat Pak Muh yang katanya butuh data itu buat apa gitu~ kok gw lupa ya?" apakah dia sebodoh itu.

Ketawa gw gak ada yang mempedulikannya dan langsung ramai satu persatu. Bahkan Kafi dan Dani aja menghiraukannya karena mungkin dia bodoh? Ya memang dia bodoh sih pada kenyataannya. Gw aja mengakui itu.

Ketua kelas yang masih berbicara ketemannya langsung menyadarkan akan sesuatu, "bukannya Pak Muh sakit ya?"

Satu kelas langsung mengfokuskan lagi kearah depan dan Alya udah menghilang entah kemana. Gw aja bahkan kaget kalau kelakuan dia bener-bener membuat kecurigaan satu kelas bahkan. Benar juga, Pak Muh kan guru ekonomi. Dia pake alasan itu dan kita gak menyadarinya? Gw lihat data kelas udah hilang entah kemana. 

Dia yang bodoh? Atau kita yang bodoh sih?

***

Gw sekarang baru masuk kelas karena gw dari kantin. Gw sendiri. Kenapa? Karena... Kafi ikut susulan ulangan sejarah karena hari senin kemarin dia ikut rapat osis mpk. Sedangkan Dani? Dia lagi ke BK karena.. gw lupa. Jadi sekarang gw dikelas, sendiri? Ya gw sendiri. Pada jajan semua dan gw beneran sendiri. Karena gw bosen, gw memutuskan untuk menuju meja yang khusus buat guru. 

Dibalik PramukaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang