Rabu 12

185 18 0
                                    

Author P.O.V

Seseorang perempuan dengan rambut kritingnya dan diikat sedang berlari ditengah jam pelajaran. Tidak tercantum nama disitu, bajunya kosong tak berisi sama sekali. Ia berlari dengan nada tersengga-sengga sambil membawa sebuah surat yang berada ditangannya. Surat tersebut ia temukan didepan gerbang sekolah. Awalnya dia agak curiga, namun saat ia membuka surat tersebut ia harus segera melapor apapun yang terjadi.

Perempuan ini melewati got yang terkenal atas tempat paling menjijikan karena disana sangat bau dan kotor. Anak ini sepertinya tidak terpengaruh dengan bau tersebut, karena ia sudah terbiasa dengan kehidupan sehari-harinya.

Buk!

Ia membuka pintu dengan kasar dan terlihat tiga orang yang baru berdiskusi untuk acara pramuka ini terkejut. Mereka ada perwakilan dari sekertaris, bendahara, dan pratama putra. 

"Bikin kaget aja sih," pratama yang dikenal atas Zaki tersebut.

"Laila~ jangan kasar-kasar dong jadi orang," bendahara bagian 2, Kevin.

"Nah ayuk duduk. Kamu kan dokumentasi," sekertaris bagian 1, Sarah

Ya. Laila adalah salah satu dari dokumentasi. Ia adalah dokumentasi bagian 2. Hari ini dia harus menjadi perwakilan untuk mendiskusikan mengenai kegiatan kepramukaan untuk nanti sore. Katanya mereka ingin membuat sebuah game yang sederhana namun sangat bermanfaat serta menyenangkan.

"Lupakan kegiatan itu. Ada hal yang harus dibaca," Laila berbicara dengan serius membuat temannya terkejut dan bingung atas kelakuannya.

"Kok ngomong gitu sih?" Zaki berbicara dengan muka terbingung.

"Aku dapat surat yang lebih penting tentang ini," Laila memberikan sebuah surat yang diamplop dan ada bekas robekan yang tadi Laila buka.

Zaki menerima amplop surat tersebut dan mengambil isi didalam amplop tersebut. Terlihat sebuah surat yang diketik dari komputer dan terlihat juga kalimat-kalimat yang membuat Zaki meneteskan keringatnya walupun ruangan ini dikenal dengan ruangan paling dingin yang ketiga setelah BK dan ruang guru.

"Dari siapa ini?" mereka bertiga dapat melihat aura Zaki menjadi tak baik lagi.

"Aku nemu digerbang sekolah, untung gak ada yang pada lihat.." Laila menghela nafas lega.

Kevin dan Sarah penasaran dan memutuskan untuk melihat surat itu sendiri. Baru saja membaca beberapa kalimat, aura yang tadinya senang berubah menjadi aura-aura yang agak seram. Laila bukan tipe perempuan yang langsung memancarkan aura-aura seram, kecuali jika ia dipaksa dan disuruh oleh pratamanya.

"Jadi kita harus ngapain?" Tanyaan Laila yang membuat mereka bertiga menengok.

"Kita harus berkumpul," Zaki langsung menaruh surat tersebut.

Varga Vargolia P.O.V

Gw sebenernya lagi gak enak badan.. jadi gw gak ikut pramuka dulu karena sakit. Tadi malem gw kena panas berat dan sekarang gw masih aja panas. Emang sih agak seneng gak pramuka sama sekali, tapi kan badannya gak seneng karena sakit.

Gw lagi dikelas, sendiri. Gak ada yang nemenin gw. Eh jangan salting dulu, gw cuman takut hantu.. bukan takut sendiri. Kalo ada yang muncul, baru gw teriak.

Bruk bruk bruk bruk!

Lha? Bukannya jam segini harusnya pramuka? Lho kok ada yang lari-larian sih? Akh paling lagi mau kabur.. jangan negatif dulu~

Brak!

Gw hampir teriak tapi gw tutup mulut gw. Ada yang main masuk tapi gw diem aja. Hah? Bukannya dia itu cewek yang suka dibully itu ya? Siapa namanya.. gw lupa. Kalo gak salah namanya itu.. Dira.

Dibalik PramukaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang