Sabtu 7

233 26 0
                                    

Author P.O.V

Hari Sabtu, hari dimana sekolah yang kosong dan tak berisi. Hari dimana kelas 11 yang masih kamping diluar sekolah. Hari dimana pasus-pasus yang akan berbicara dengan WINGS secara mata ke mata.

Matahari yang menjelang siang pun terasa oleh Zaki, sang pratama yang sedang duduk dibawa pohon yang berasa di taman sekolah. Laki-laki ini yang sedang memejamkan matanya seperti ingin menghilangkan stressnya. Dedaunan yang berjatuhan karena angin yang kencang yang menandakan bahwa musim hujan akan segera datang. Sangat nyaman disania, sehingga pratama ini hampir saja ketiduran karena temannya membangunkannya.

"Lha? Kok malah tidur sih?" terdengar dengan sindiran oleh suara laki-laki tersebut.

Pratama ini membuka matanya dan melihat seoarng laki-laki dengan kacamata bulatnya yang sedang berdiri melihatinya dari jarak yang lumayan jauh.

"Dhika? Kenapa?" Zaki mengucek-ngucek matanya agar dia bisa melihat temannya tersebut dengan jelas.

"Lah? Kok malah nanya? Cuci muka sana," laki-laki ini nampak tertawa kecil dengan kelakuan pratama nya, "bentar lagi WINGS datang."

"Oh ya?" Zaki langsung berdiri dan membereskan baju coklatnya tersebut, ya mereka menggunakan seragam pramuka.

Mereka pun berjalan bersamaan kearah pintu gerbang sekolah yang bisa dibilang lumayan tinggi tersebut. Dhika benar saja dengan perkataanya, WINGS sudah datang dan terlihat jelas sekali. WINGS sudah ada didepan gerbang sekolah, padahal gerbang sekolah sudah terbuka dengan lebar. Nampak lima orang yang sedang berdiri, dengan motor yang modern dan tato yang tercantum dilengan atas mereka.

"Halo.. " suara sapaan dari pratama yang membuat WINGS terbingung dengan sapaan tersebut.

"Jangan basa basi disini dan bicara apa mau kalian?!" Teriakan salah satu WINGS yang barisannya didepan.

"Kalian mau to the point aja?" Dhika yang bertanya dengan ramah ke WINGS dan membuat mereka emosi dengan kelakuan pasus.

"Jangan sok ramah lo," orang tersebut masih saja berbicara.

"Haha enggak kok masuk aja," Zaki mempersilahkan tamunya untuk masuk kesekolahnya, "kamu Malik Gauri kan? Murid kelas 10 di SMA Putih Berkilau? Sekaligus ketua WINGS?"

"Lo tau dari mana informasi gw?" tatapan sinis dan kesal.

Mereka pun memasuki aula sekolah dan sudah disiapkan kuris-kursi berwarna hijau dan meja kecil yang berada ditengahnya. Sepuluh kursi yang memutari meja kecil yang berbentuk persegi panjang tersebut. Nampak dua orang yang sudah duduk dikursi tersebut dan langsung berdiri ketika melihat WINGS telah datang.

"Santai aja," Dhika tetap tersenyum ramah seperti dia menyambut tamu.

Mereka pun duduk dan saling berhadapan. Nampak beberapan pasus yang tidak tercantum namanya yang sudah duduk dikursi hijau ini. Pasus-pasus yang masih terlihat santai sedangkan WINGS yang mengamati sekitar aula ini dan melihat bahwa ada CCTV yang berada diujung atas tembok aula ini. Mereka juga melihat bahwa terliahat satu kursi yang kosong yang berada disebelah pratama tersebut.

"Gw kira ada delapan orang yang ada disini," Malik berbicara dengan kesinisannya, "mana yang lainnya, kenapa cuman 4 orang?"

"Tenang aja, mereka mengurusi kamping untuk kelas 11," seorang perempuan yang berbicara dengan santai menjawab pertanyaan Malik, "ngomong-ngomog, kalian berempat murid SMA Putih Berkilau ya? Tambah satu lah."

"Kita lihat," Dhika membenarkan kacamatanya, "Brian Gersast, Favian Arjune, Saveri Putra, Fabian Clarance, dan Malik Gauri. Dan kau hanya seorang body guard untuk jaga-jaga, apakah ada yang kekurangan?"

Dibalik PramukaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang