1.7

1.5K 87 0
                                    

"Dav lo seriusan nerima perjodohan tadi?" Tanya Emily masih dengan raut wajah yang belum yakin dengan ucapan David yang sangat mencengangkan.

"...." David tetap diam tidak mengeluarkan sepatah katapun. Matanya hanya focus kedepan karena mengemudikan mobilnya

"Dav gue ngomong sama lo. Gue tanya sama lo yakin atau enggak tentang perjodohan ini?" tanya Emily lagi

Cittt

Mobil berhenti mendadak karna David.

"Mau es krim gak? Gue jadi pengen itu ada dideket taman situ yuk!" ajak David mengalihkan topic

"Dav, kenapa lo ngerubah topic sih. Lo gak yakin sama ucapan lo sendiri iya? Kenapa lo nerima dan bikin hati gue berbunga – bunga dengan ucapan lo tadi tapi nyatanya lo masih gak mau nerima gue! You such a liar! Jawab dengan jujur Dav biar gue tau!" Emosi Emily meluap seketika

"Diamnya lo itu gak menghasilkan jawaban Dav. Gue minta jawaban bukan diam" nada Emily naik 1 oktaf

"Sorry" ucap David pelan. Hanya 1 kata tapi mampu membuat hati Emily kembali teriris dan sesak.

"fine! Sekarang gue tau maksud jawaban lo direstoran tadi!" ucap Emily dengan penuh penekanan. Kemudian ia membuka pintu mobil dan keluar. Ia berjalan menjauhi mobil David.

David masih diam dengan pemikirannya. Ia bingung apa yang harus ia lakukan sekarang. Hingga ia sadar bahwa Emily sudah tidak ada disekitarnya lagi. Emily sudah menghilang dari pandangannya.

***

Emily tidak kembali ke rumah David. Ia memutuskan untuk pulang kerumahnya sendiri dan masuk langsung ke dalam kamarnya tanpa peduli orang disekitarnya. Aldi sempat bingung dengan adiknya yang datang dengan mata yang berair dan wajah yang kusut. Ia yakin Emily sedang patah hati. Tapi ia tidak mau menggangu adiknya untuk sementara dulu. Ia butuh menenangkan dirinya

Emily menangis, ia tidak sanggup. Baru saja ia bersyukur dengan ucapan David yang membuatnya bahagia, tapi ternyata itu hanya kebohongan.

"Gue benci sama lo. Lo pembohong! Gue benci!!!" teriak Emily

'kenapa ketika gue sudah berharap banyak sama lo, lo ngejatuhin gue begitu mudahnya' batin Emily

Tok tok tok

"Emily? Are you okay? Kalo butuh apa – apa gue disini Em. Buka pintunya biar gue masuk" ucap Aldi halus

"I'm fine no problem. Gue mau tidur aja ya kak. Besok aja" jawab Emily

"Yaudah kalo itu mau lo. Kalo butuh apa – apa gue ada dikamar ya?" ucap Aldi lagi

"Iya"

Emily berjalan menuju balkon kamarnya. Menghirup dinginnya udara malam yang begitu menusuk. Ia tidak mengantuk, entah bagaimana dengan kuliahnya besok ia tidak peduli. Waktu yang menunjukkan tengah malam pun tidak ia pedulikan. Hingga akhirnya ia pun kembali ke kamar dan terlelap.

***

Memutuskan berangkat kuliah karna mendadak mendapat informasi dari Zoe yang akan sekelas dengannya hari ini. Emily berangkat dengan wajah yang ditekuk dan juga mata yang sembab. Karna mata kuliah masih dimulai sekitar jam 9, Emily memilih untuk duduk ditaman

"Hey!" ucap seseorang mengagetkan. Emily hanya diam dan tidak merespon

"Lo kenapa?" tanya Arka bingung

"Gak papa. Cuma lagi males aja hari ini" bohong Emiy

"Udahlah gausah bohong. Gue tau lo lagi sedih. Lo lupa kalo gue-" ucapnya gantung

 METANOIA [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang