"Selamat pagi anak anak, saya berdiri disini untuk memberitahukan bahwa kami dari pihak sekolah akan mengadakan try out sebelum kalian ujian. Ibu sangat berharap bahwa kalian belajar dengan sungguh sungguh dan mendapatkan nilai yang bagus untuk melanjutkan hidup kalian setelah keluar dari sekolah menengah atas ini. Saya akhiri Selamat pagi" begitulah jelas sang kepala sekolah kepada siswa siswi yang mengikuti upacara dadakan hari ini hanya karena hal menjelang ujian nasional.
Emily hanya bisa mendengar dan menanggapi santai. Ia memiliki kemampuan diluar batas yang tidak pernah ia munculkan kepada banyak orang kecuali keluarga angkatnya dan keluarga kandungnya. Ia sangat pandai dalam semua pelajaran dan ia sengaja menyembunyikan hal itu karena apa? Karena ia tidak mau memiliki teman munafik yang hanya memanfaatkan kemampuannya itu. Masa lalunya memiliki teman munafik ketika smp sudah sangat menusuk hatinya hingga akhirnya Keyla datang dan tulus menjadi temannya sampai Keyla pergi meninggalkannya.
Tiba tiba saja ia mendengar suara ibu wali kelasnya yaitu bu Dewi yang ingin berbicara dengannya.
"Emily" teriaknya halus "ibu harap kamu bisa belajar dengan baik ya, karena akhir akhir ini ibu lihat kamu tidak memiliki semangat untuk bersekolah. Buat orang tua kamu dan Keyla bangga dengan nilaimu nanti" ucapnya tulus. Bu Dewi tahu bahwa Emily berubah karena kehilangan oleh karena itu ia berniat menghampiri siswinya itu dan memberikan semangat
"Terima kasih bu" jawab Emily sambil tersenyum tulus. Ia kemudian pamit untuk menuju ke kelas. Jujur kata kata Bu Dewi masih terngiang di kepalanya 'buat orang tua kamu dan Keyla bangga dengan nilaimu nanti' dan kata kata itu berhasil membuat Emily bersemangat untuk mengasah kemampuannya lagi dengan belajar
***
"Etdah tumben adek gue belajar seserius ini pulang sekolah. Dapet pencerahan apaan lo bisa semangat gini hahaha" ejek Aldi
"mau tau? Gue mau bikin lo, mama, papa dan Keyla bangga dengan nilai kelulusan gue nanti. Karena akhir akhir ini gue sadar kalo gue udah ngerepotin banyak orang karena tingkah gue. Jadi gue bakal serius sekarang. Gue harus berubah" ucapnya lantang dan akhirnya ia mendapat pelukan dari kakaknya
"Gue bangga punya adek seperti lo Emily. Lo bisa kok gue yakin. Gue selalu dukung lo sebagai kakak lo. Lo tunjukkin ya jangan Cuma omongan" ucap Aldi kemudian tersenyum menatap adiknya dan mengacak rambut adiknya kemudian keluar kamar Emily. Ia sangat senang bahwa Emily sudah bertekad untuk berubah seperti semula. Ini merupakan berita baik yang harus diketahui oleh mama dan papanya.
Makan malam berjalan dengan baik. Sebelum makan malam dimulai Emily langsung turun dengan semangatnya dan mencium papa mamanya berkali kali. Mereka yang melihat sikap Emily seperti ini sangat senang dan juga tercengang karena ia berubah seperti semula.
"Duh anak mama kenapa sih kok begini banget. Aneh deh takut mama" ejek mama Bella
"ih mama ah. Emily kan lagi seneng kok malah mama takut,Emily kan gak gigit ma" ucap Emily lebay dan berakhir dengan sendok melayang yang dilemparkan oleh Aldi. Emily yang merasa sesuatu menyentuh pipinya hanya bisa meringis kesakitan karena sendok yang dilempar oleh Aldi.
"Aldi gimana rencana pertunangannya?" ucap papa Steve dan sontak membuat Emily tersedak. Jujur dalam hati Emily ia sangat tidak suka dengan perjodohan yang dilakukan oleh papanya itu. Tapi mau gimana, ia hanya bisa memendam dan mencoba setenang mungkin. Ia berniat seniat niatnya untuk membalaskan dendamnya kepada Angela secara perlahan walaupun ia tahu bahwa itu tidak baik. Aldi yang merasa tahu dengan sikap Emily yang tiba tiba tersedak hanya bisa diam Emily pun meminum air putihnya dengan cepat dan melanjutkan makannya.
"Emily makannya hati hati dong. Kenapa keselek gitu?" Tanya papa Steve tanpa dosa
"enggak kok pa. Emily kaget aja karena inget temannya Emily yang mau tunangan" bohongnya Emily karena ia tidak mau mengecewakan papanya jika ia mengatakan bahwa ia tidak setuju dengan pertunangan Aldi dan juga Angela.
KAMU SEDANG MEMBACA
METANOIA [COMPLETE]
Teen Fiction-Sekuel dari GOODBYE- David William yang belum bisa melupakan sosok yang telah membuat hari harinya menjadi lebih baik dan bahagia walaupun hanya sebentar. Sikap yang berubah menjadi sosok pendiam dan juga dingin. Berbeda dengan sifat aslinya...