1.4

1.6K 91 22
                                    

5 hari telah berlalu

Emily yang sudah pulang dari rumah sakit sejak 2 hari yang lalu hanya bisa diam dikamar karena belum diperbolehkan kuliah. Mama papanya yang selalu menyempatkan kembali ke London untuk melihat kondisi putri mereka yang terbaring dirumah sakit.

Dirumah sakit ia tidak pernah merasa sendirian, karna ia selalu ditemani oleh Tante Sarah, David, Zoe, Mama Bella, Papa Steve serta Arka dan Vino. Mereka semua selalu menjaga Emily secara bergantian tergantung kesibukan masing – masing. Tapi tetap saja selama 3 hari dirumah sakit yang paling banyak menjaga dirinya adalah David.

Tok tok tok

"Masuk!" ucap Emily ketika mendengar suara ketukan dari luar kamarnya. Di rumah David sebelum masuk ke kamar orang lain diwajibkan mengetuk pintu terlebih dahulu. Takutnya ada sesuatu yang ternyata jeng jeng jeng. Tidak layak diliat. Eak apaan tuh:v

"Ly, besok lo sudah boleh kuliah kan? Bareng gue aja yuk. Jadwal lo apa?" Tanya David ketika sudah masuk kedalam kamar Emily

"Umm bentar gue cek" Emily mengambil jadwal mata kuliahnya di meja belajarnya. Kemudian melihat bahwa besok ia memiliki mata kuliah pagi hari

"Gue Cuma dapet pagi aja. Trus selesai. Hari tersingkat yeay" ucap Emily semangat

"Nah sama sudah. Bareng gue aja! Pulangnya juga bareng. Oke? Good night Emily"ucap David kemudian keluar dari kamar Emily dan Emily pun bersiap untuk terlelap dan berangkat kuliah esok hari

***

"Ly udah siap kah?" Tanya David didepan pintu kamar Emily. David takut jika Emily masih telelap.

"Sebentar lagi Dav. Tunggu aja dibawah only 5 minutes!" teriak Emily dari dalam kamar. Emily bingung karena lupa meletakan catatan yang harus ia bawa hari ini. Akhirnya tidak sampai lima menit barang yang ia cari telah ketemu. Dengan segera Emily turun lalu pamit kepada orang tua David kemudian menghampiri David yang telah berada diluar rumah

"Maaf lama Dav" ucap Emily sambil menepuk pundak David. Kemudian Emily tesadar bahwa David membawa motor bukan mobil. Tidak mau berdiam disitu Emily pun kembali masuk kedalam rumah dan mengambil helm yang ada disitu. Kemudian naik ke jok belakang motor David.

"Ly, lo gak nanya gitu kenapa gue ngendarain motor bukan mobil aja?" Tanya David dan membuat Emily bingung.

"Ya mana gue tau. Kan lo yang ngendarain berarti kan terserah lo mau mobil atau motor" ucap Emily sambil terkekeh

"Bukan" ucap David yang semakin membuat Emily bingung dan akhirnya Emily bertanya

"Trus karna apa? Ban mobil bocor? Atau mobil dipake papa? Atau pengen naik motor? Atau -" Tanya Emily penasaran tetapi terpotong

"Karna lo. Biar gue bisa makin nempel sama lo" gombal David yang berhasil membuat Emily bungkam.

"Umm Dav. Ntar temenin gue beli perangko ya" pinta Emily yang membuat keadaan menjadi berubah. Tadi semula Emily yang bingung sekarang David

"Buat apa? Sejak kapan lo disuruh beli perangko buat kampus?" Tanya David yang akhirnya mendapatkan gelengan dari Emily

"Bukan. Tadi kan lo bilang biar nempel sama gue. Nah mending beli perangko biar nempel" ucap Emily polos yang membuat David mengulurkan senyumnya

"Lo bego atau polos?" Tanya David sembari tertawa dibalik helm full facenya. Kemudian melajukan motornya dengan kecepatan tinggi yang sontak membuat Emily kaget bukan main serta terdorong kedepan secara mendadak. Setelah itu David memelankan motornya

"Dav. Lo jangan ngebut kali! Gue kaget campur takut" celoteh Emily yang membuat David tertawa

"Kan daripada beli perangko akhirnya ngeluarin uang. Mending gue lajuin motornya nah akhirnya lo meluk gue kan. Itukan jadi perangkonya. Paham enggak? Enggak paham gue ceburin lo ke laut. Susah amat dah digodain" Jelas David yang membuat Emily tersipu malu. Ia sangat paham yang dimaksudkan oleh David, tapi ia menyembunyikan hal itu dan tidak menyangka bahwa David akan semakin gila untuk menggodanya.

Setelah sampai Emily langsung turun dan memberikan helmnya pada David. Kemudian ia ingin langsung pergi menghampiri Zoe yang baru saja keluar dari mobilnya. Sungguh sebuah kebetulan David, Emily dan Zoe bisa mendapatkan jam yang sama yaitu pagi.

"Ly tunggu dulu!" ucap David sambil mencekal tangan Emily sebelum Emily pergi menghampiri Zoe

"Iya Dav kenapa ya? Kalo pulang nanti gue bareng lo kok tenang aja gue tungguin" ucap Emily lembut sambil tersenyum

"Thank you" 1 kata yang diucapkan oleh David kemudian tersenyum dengan lebar

"Thank you for what?" Tanya Emily

"Mau berangkat bareng gue. Emang apa lagi?" ucap David

"kenapa makasih? Kan 1 rumah dan 1 kampus serta 1 jam kuliah kenapa harus makasih? Tapi gatau ah pusing gue! Gue jawab your welcome aja deh" ucap Emily sambil menurunkan tangannya yang dicekal oleh David. Kemudian berjalan lurus untuk melakukan niat awalnya

"Em ada yang lupa. Sini dulu!" ucap David sambil melambaikan tangannya agar Emily kembali dan membuat Emily berdecak kesal

"Apa lagi sih?" Tanya Emily tepat dihadapan David. Kemudian David memajukan wajahnya dan membisikan Emily

"Ada yang lupa gue bilang. Makasih sudah mau jatuh cinta sama gue, gue minta maaf ya sama lo. Sama biar lo gak ngambek gue panggil terus" ucapannya berhenti kemudian mencium pipi Emily sekilas dan melanjutkan kata – katanya " dan supaya semangat. Sekarang lo boleh datengin Zoe sana"

David lagi – lagi sangat pandai membuatnya terdiam bisu kemudia sadar dan menghampiri Zoe dengan wajah yang merah padam karena malu.

"Aduh Emily ya pagi – pagi dapet kejutan cieee. Ada kemajuan rupanya Emily" ejek Zoe dan kemudian tangannya ditarik oleh Emily. Emily belum berani berbicara apapun karena ia masih senang dicampur malu.

***

"Sudah selesaikan senior?" ucap Emily ketika David datang menghampirinya

"Maaf ya nunggu lama kan. Gue dipanggil dosen tadi" jawab David lembut kemudian mengacak rambut Emily pelan. Tapi belum 5 langkah mereka berjalan ke parkiran. Air hujan menetes sedikit demi sedikit

"Yah hujan. Kita tunggu sini aja. Jangan maksa nerobos hujan" pinta David kemudian mengajak Emily kembali duduk

"Gak papa Dav kan cuma rintik aja. Ayo yuk" bujuk Emily dan tetap membuat David diam tidak merespon. Emily berdecak kesal kemudian duduk disamping David yang masih diam tidak bergeming ditempat. Emily pun tediam juga karena David tidak merespon ucapannya itu. Setelah lama keheningan menyelimuti mereka

"Gue gak mau lo sakit lagi. Cukup gue jadi waterman loh gausah jadi waterwoman kalo akhirnya ntar sakit. Lo baru sembuh dari demam tinggi lo karna hujan jadi jangan dipaksa. Kita tunggu reda ya Ly" ujar David tiba – tiba dan membuat Emily diam lagi dan lagi.

Setelah hujan reda sekitar 1 jam kemudian. David melepas jaket yang ia kenakan dan memberikan kepada Emily

"Pake jaket gue biar gak kedinginan, gue gak mau lo sakit lagi Ly. Gak papa gue yang sakit asalkan lo enggak lagi. Gue tau lo gak bawa sweater lo kan?" perintah David sembari memberikan jaketnya kepada Emily. Emily hanya patuh dan mengenakan jaket yang diberikan oleh David

'Ternyata lo seperhatian ini ya. Kenapa banyak orang malah mengira lo dingin tapi nyatanya lo orang yang hangat Dav bagi gue' batin Emily sambil melangkah menuju parkiran dimana motor David berada.

xoxo

Bonus hari ini! Gak ada sad kan hehe

Ide muncul pas author dianterin pulang hujan - hujanan trus sambil megangin jaketnya sensor *CIAH MALAH CURHAT -_-*

JANGAN LUPA

VOTE AND COMMENT

 METANOIA [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang