Emily telah diizinkan pulang oleh pihak rumah sakit walaupun ia masih harus menggunakan kursi roda karna kakinya yang belum terlalu kuat untuk menopang tubuhnya. Emily memilih tetap disini, di Canada
Emily menatap bintang melalui balkon kamarnya. Biasanya ia duduk sambil mengangkat kakinya namun sekarang ia hanya bisa duduk dalam posisi yang sangat sopan
"I miss you" ucap Emily kepada seseorang melalui sang bintang. Ia tersenyum miris dan menghela nafas sambil menutup mata menahan air mata yang akan menetes. Emily menatap kertas yang masih ia simpan sangat rapi dalam sebuah kotak. Surat dari Keyla.
Emily ingin membacanya lagi, tapi entah kenapa rasanya sangat sesak.
Emily Greg Johnson ya sekarang? selamat ya lo akhirnya sudah ketemu sama keluarga lo, maafin gue yang dari smp sampe sekarang selalu ngerepotin lo. Ily makasih lo sudah balik ke kehidupan gue. Gue sayang banget sama lo Ily, gue yakin lo pasti nangis kan sekarang? Ily gue gak mau liat lo nangis Ily, cukup gue yang ngeliat lo nangis ditaman tadi malam. Ily gue yakin lo kuat Ily, Gue mohon jangan nangis karena gue Ily. Gue mau lo bisa sama David. Gue seneng ngeliat kalian bedua. Gue juga tau kalo lo suka sama David, cuma gue juga mulai suka sama dia jadi lo buang perasaan lo. Sekarang gue mau lo buka hati lo buat David. Sukses terus ya Ily, Keyla ngeliat Ily dari sini -your lovely bestie
"Gue gak bisa gak nangis tanpa ada lo Key. Gue gak bisa. Gue kangennn banget sama lo. Gue gak nyangka kalo kebahagiaan kita terakhir itu dikamar lo dan kita masih becanda bareng, gue kangen jalan sama lo, gue kangen curhat sama lo, dan gue kangen semua hal tentang lo Key. Bangettt" ucap Emily pelan sambil meneteskan air mata
"Emily lo kenapa nangis" Tanya Zoe sambil menyeka air mata Emily
Emily hanya diam dan menggeleng
"Gue gak papa kok" jawab Emily pelan sambil tersenyum
"you're not okay. Tell me, I will hear everything" ucapnya lagi dan Emily menggeleng
"Em. Lo selalu curhat sama gue tentang semua hal. Tapi kenapa sekarang enggak? Lo masih marah sama gue?" tanyanya hati – hati
"Enggak gue gak marah. Cuma gue pengen sendiri aja bisa gak Zoe?" Tanya Emily pelan dan Zoe tersenyum simpul kemudian meninggalkan Emily sendiri disana
Emily memilih tidur sekarang. Dengan sangat hati – hati ia berusaha sendiri untuk turun dari kursi roda, ia berhasil berdiri namun gagal dan ia terjatuh dan kakinya terasa sangat sakit
"Aww" ringis Emily menahan rasa sakit di kakinya. Emily tidak menyerah dan tetap berusaha bangkit kembali untuk naik ke kasur Queen sizenya dia. Namun gagal
Hingga tak lama kemudian ia benar – benar tidak sanggup. Energinya habis terkuras untuk mencoba berdiri dalam keadaan kaki yang sakit dan ngilu. Kepalanya sangat pusing dan tak lama ia mendengar suara seseorang dan melihat sekilas walau pandangannya sudah mulai buram dan semuanya gelap
"ILYYY" teriak seseorang dan langsung mengangkat Emily ke kasurnya
"Lo gila kali ya, gak mau manggil siapapun" ucap David khawatir dan memilih memanggil Bella serta Anny untuk ke kamar dan menelfon dokter untuk segera kesana.
Emily membuka matanya dan mengerjap beberapa kali. Ia masih pusing sekarang. Badannya lemes dan kakinya sangat sakit tidak hanya kakinya tapi tangannya juga walau tidak sesakit kakinya
"Lo udah sadar Ly?" ucap David dan Emily hanya mengangguk
"Lain kali kalo lo butuh apa – apa panggil aja gue atau siapapun dirumah jangan berusaha sendiri kaki lo belum kuat" nasihatnya dan Emily hanya mengangguk
"Ly ngomong dongg" ucapnya lagi dan lagi
"Makasih" ucap Emily kemudian memalingkan wajahnya karna ia tidak sanggup menatap bola mata David yang berwarna coklat tapi seperti hijau. Entahlah bingung
"Ly" ucapnya lagi dan Emily hanya menjawab 'hm'
"Lo gak mau maafin gue ya?" ucapnya bingung karna ia serba salah sekarang"Kan gue udah bilang, gue maafin lo tapi gue minta we should act like a stranger. Seperti orang yang gak kenal satu sama lain" ujar Emily jelas
"Kenapa Ly? Kenapa lo mau kalo gue dan lo seperti gak ada apa – apa?" tanyanya
"Karna gue mau lupain lo. I wanna move on from you" ucap Emily yang menohok hati David
"Tapi kan lo udah tau kalo hati gue udah buat lo Ly. Cuma lo" ucap David
"Menurut gue belum. Karna ada satu hal yang belum bisa gue tau dari diri lo dan gue belum tau apaan" ucap Emily bahkan ia sendiri baru sadar atas ucapannya
'Gue harus balik ke London dan cari tau apa yang belum berubah dari David' batin Emily yakin
"Lo mau apa sih dari gue Ly? Jujur gue gak ngerti sama diri lo yang terlalu dibikin complicated begini" tanyanya frustasi
"Gue mau Metanoia. Gue emang complicated, gue gak pantas buat lo dan hidup lo terlalu easy dibandingkan hidup gue yang complicated" ucap Emily pelan namun bisa didengar
"Metanoia apaan sih Ly?" tanyanya
"Lo bakal tau sendiri kok. Can you go out from my room? I wanna sleep" usir Emily halus dan David mengangguk dan keluar dari kamar Emily
***
"Sayang yakin mau balik ke London?" Tanya Anny tak percaya karna Emily baru sembuh dan sudah mulai bisa berjalan sedikit walau masih banyak menggunakan kursi roda
"Yakin kok mom" ucap Emily yakin dan menatap Bella disana yang tersenyum karna putrinya mau kembali kerumah walaupun terkadang tidak berbicara banyak seperti dulu
"Berangkatnya kapan?" Tanya Anny lagi
"Besok bareng mama, David dan Zoe" ucap Emily karna Aldi dan Steve telah kembali lebih dahulu dan meninggalkan mereka di Canada untuk menjaga Emily
"Oke. Mom selalu setuju kemauan Emily kok. Mom bakal kangen sama Emily lagi" ucapnya sedih walau sebenarnya ia sedikit kecewa dengan keputusan Emily yang mendadak ingin pulang
"Emily ke kamar ya mom" ucap Emily kemudian ia mendorong kursi rodanya menuju kamar yang baru yang berada di lantai dasar bukan diatas lagi karna sangat sulit untuk menggunakan kursi roda
Emily memilih tidur sebanyak banyaknya dan menghubungi Theo terlebih dahulu dengan keputusan mendadaknya
"Yoi Em. Kenapa?" Tanya langsung
"Lo kapan balik ke London?" Tanya Emily
"Entah 2 hari lagi mungkin, gue lupa" ujarnya
"Gue besok ke London. Gue mau balik" ucap Emily
"What! Gila ya lo. Lo belum sembuh udah nekat balik ke London. Otak lo lagi disimpan di kardus ya?" tanyanya tidak percaya
"Gue seriusan. Gue juga pengen kuliah lagi kali" ucap Emily
"Astaga. Lo itu. Yaudah tapi jangan bongkar identitas gue ya nanti kalo kita ketemu di London. Oke" pintanya
"Siap. Bye" ucap Emily memutuskan sambungan
"Oke Emily. Selamat tidur, semoga besok hidup lo baik – baik aja pas balik ke London. Masalah segera hilang" ucap Emily pelan kemudian tertidur menunggu esok hari menuju London
xoxo
vote and comment
maaf mulai melenceng dri judul tapi tenang
udah mau masuk ke judul lagi kok
part tersisa berapa lagi ya? 6 nyampe gak ya? apa 8? entah lah lupa
KAMU SEDANG MEMBACA
METANOIA [COMPLETE]
Roman pour Adolescents-Sekuel dari GOODBYE- David William yang belum bisa melupakan sosok yang telah membuat hari harinya menjadi lebih baik dan bahagia walaupun hanya sebentar. Sikap yang berubah menjadi sosok pendiam dan juga dingin. Berbeda dengan sifat aslinya...