2.8

1.3K 71 0
                                    

"Zoe kok gak bisa di telfon ya?" Emily bingung karna dari tadi malam ia sama sekali tidak bisa menghubungi Zoe

Emily berjalan sendirian di koridor kampus dan duduk disalah satu bangku didekatnya. Ia melihat Zoe keluar dari mobilnya dan berjalan dengan santainya

"Zoe!" sapa Emily

"Gue nyariin lo astaga! Gue butuh lo Zoe, lo kenapa gak bisa gue hubungin?" Tanya Emily tapi Zoe tetap bungkam

Plakk

Zoe menampar Emily saat itu juga. Ia muak dengan orang dihadapannya ini

"Zoe lo kok nampar gue?" Tanya Emily sambil menangis

"Lo tau apa yang udah lo lakukan ha? Lo bilang gue jangan dekatin Vino karna dia punya pacar, tapi apa? Lo sendiri yang ngedekatin dia bahkan gue liat dengan mata gue sendiri kalo lo pelukkan sama dia. Kurang romantis apa ha?" bentaknya bertubi – tubi

"Zoe semua gak seperti apa yang lo bayangin" elak Emily

"GUE GAK NGEBAYANGIN, GUE NGELIAT SENDIRI! BAHKAN RATUSAN MATA NGELIAT EMILY APALAGI?" Bentaknya lagi

"Zoe berhenti!" ucap Vino dan berlari menghampiri mereka berdua

"OH APA JANGAN – JANGAN YANG LO BILANG BACKSTREET KEMARIN ITU LO SAMA DIA? HAHA GAK NYANGKA SEKALI GUE" sindirnya

"Zoe lo salah Zoe" ucap Emily

"APALAGI? HA? LO MAU JELASIN? GAK PERLU!" bentaknya

"Berenti Zoe!" ucap Vino

"Zoe gue bukan pacarnya. Gue mau lo gak sakit hati itu aja" ucap Emily

Plak

Zoe menampar Emily kedua kalinya

"SADAR! LO YANG BIKIN GUE SAKIT HATI EMILY! LO ! CAMKAN!" bentaknya

"HEH LO GAK PUNYA PERASAAN YA NAMPAR SAHABAT LO 2 KALI" bentak Vino

"DIAM YA LO! GUE GAK ADA URUSAN SAMA LO! GUE MAU BIKIN DIA SADAR!" Ucap Zoe

"LO YANG SADAR! LO NAMPAR SAHABAT LO SENDIRI! GILA YA LO" bentak Vino

Emily hanya bisa diam disana tidak berani mengeluarkan sepatah katapun

"LO BUKAN SAHABAT GUE LAGI!" Ucapnya kemudian pergi meninggalkan Emily yang terisak disana

"Emily? Lo jangan masukin hati please, Em?" Tanya Vino. Emily terus menunduk hingga kesadarannya pun hilang dan dengan sigap Vino menahan Emily agar tidak terjatuh.

Vino melihat David berjalan disana memperhatikan Vino yang masih menahan Emily yang pingsan

"Emily bangun Emily" ucap Vino tapi tidak mendapat respon

Karna tidak ingin mengajak David dan ia masih marah dengan David, Vino membawa Emily kemobilnya dan menuju rumah sakit

Sesampainya dirumah sakit, ia langsung menunggu Emily yang masih didalam UGD. Beruntung ia menyimpan nomor Aldi jadi ia dengan mudah menghubungi kakaknya Emily itu

"Lo apain Emily?" Tanya David

"Apaan sih Dav? Kenapa lo disini?" Tanya Vino

"Gue Tanya kenapa? Jangan nanya balik" ucapnya

"Gue jelasin ya. Dia habis dibentak sama Zoe dan Zoe kecewa sama dia. Entah kenapa dia pingsan gitu aja" jelas Vino

"Oh" ucap David

"Dav, gue gak mau kita musuhan hanya karna salah paham. Sekarang lo jelasin ke gue acara malam itu" ucap Vino

"Oke, itu semua gak sesuai yang gue duga, gue awalnya dansa sama Emily dan gue ngajak dia balikan, dan buat ngebuktiin kalo gue gak becanda gue nyium dia, tapi pas lampu nyala gue baru sadar kalo itu bukan Emily tapi Jessica" Jelasnya

"What the F***? Lo serius?" Tanya Vino kaget

"Iya gue serius lah. Lo tau sendiri gue gak pernah suka sama Jessica"

"Lo harus nyuruh Jessica buat jelasin ke Emily" ucap Vino

"Gampang nanti! Sekarang fikirin kondisi Emily dulu" ucapnya

"Adek gue kenapa?" Tanya Aldi kemudian menatap Vino dan David "Apa karna lo Dav?" lanjutnya

"Sorry, bukan. Kata Vino karna sahabatnya" ucap David

Tak lama kemudian seorang dokter keluar dan memberi tau kondisi Emily

"Emily tidak apa – apa. Hanya saja ia memilki tekanan darah yang rendah serta stress, jadi saya harap bisa berkerja sama untuk memulihkan kesehatan tubuhnya dan jangan membuatnya semakin stress . saya permisi" ucap sang dokter

"Gue kedalam dulu. Buat lo Dav, ntar aja masuknya. Gue takut Ily tambah stress" pinta Aldi kemudian masuk kedalam kamar Emily

Aldi sedih melihat adiknya yang terbaring lemas di brankar rumah sakit, wajahnya pucat pasi dan mata yang masih terlihat sembab akibat kebanyakan menangis.

"Lo kenapa sih sama sahabat lo itu?" Tanya Aldi pelan

"Andai Keyla ada disini, lo pasti punya penyemangat Ly, lo gak perlu sampai nangis hanya karna sahabat baru lo itu. Andai Keyla ada Ly, gue yakin dia pasti bakal bikin lo bahagia walaupun lo sedih sekalipun"ucap Aldi lirih tanpa sadar air matanya menetes

Emily yang baru hendak membuka matanya sadar bahwa ia mendengar ucapan kakaknya yang menyebutkan nama Keyla.

'Tapi yang lo omongin itu hanya sebuah perumpaan kak, she was gone to the heaven' batin Emily

"Kak" ucap Emily pelan

"Udah bangun? Perlu gue panggil dokter?" Tanya Aldi lembut dan Emily menggeleng pelan

"Gak perlu kak" ucap Emily

"Bentar ya gue panggil temen lo yang bawa lo kesini" ucap Aldi kemudian keluar memanggil Vino

"Gimana kondisi lo Ly?" Tanya Vino

"Lemes Vin. Kepala gue juga pusing banget" ucap Emily

"Pipi lo gak papa kan?" tanyanya

"Pipi gue gak terasa sakit, yang sakit hati gue pas gue tau sahabat gue kecewa berat sama gue" ucap Emily

"Lo tau Vin kenapa Zoe begitu? Karna dia suka sama lo dan karna kejadian di acara kemarin yang lo meluk gue. Dia fikir kalo gue malah ngerebut lo padahal gue udah bilang ke dia kalo lo punya pacar" ucapnya

"Udah gak usah difikirin ya. Kesehatan lo lebih utama, oh iya Gloria bilang dia mau jenguk lo" ucapnya

"Kok dia tau gue dirumah sakit?" Tanya Emily

"Dia nanya kabar lo jadi gue kasih tau aja lo dirumah sakit dan dia mau kesini. Eh btw David boleh masuk? Gue yakin lo salah paham" tanyanya ragu

"Suruh aja masuk Vin gak papa kok" ucap Emily tulus

Vino pun keluar dari kamar Emily dan menyuruh David agar masuk tapi ditahan oleh Aldi

"Eh? Lo kenapa nyuruh David masuk?" Tanya Aldi

"Emily yang mau bukan gue kak. Ampun seriusan" ucap Vino

Aldi pun hanya bisa diam membiarkan pasangan itu berbicara tentang kesalahpahaman diantara mereka

Let love show the truth!

"Ly?" sapa David

"Lo masih marah sama gue? Gue minta maaf! Gue gak tau kalo itu Jessica. Lo maafin gue"Tanya David. Emily dapat mendengar nada penyesalan dan kelembutan dari ucapan David. Emily menatap mata David dan ia mengangguk

"Gue maafin kok" ucap Emily

"pertanyaan gue belum lo jawab kemarin Ly. Will you be my girlfriend again?" tanyanya sambil mengenggam tangan Emily, Emily mengangguk dan tersenyum. Mungkin semua masalah akan selesai dalam waktu dekat

'Gue bukan terlalu murahan untuk mengatakan iya dengan mudah. Tapi gue bisa ngelihat jelas ketulusan yang ada dari matanya. Gue harus memperbaiki semua kesalahpahaman entah dengan David ataupun dengan Zoe' batin Emily yakin

xoxo

Jangan lupa Vote and Comment ya

 METANOIA [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang