Pagi hari ini Bella – mama Emily – ingin membangunkan putrinya untuk masuk kesekolah. Emily yang tertidur dengan sangat pulas dengan mata yang sembab dan pipi yang lengket karena kebanyakan menangis.
"Sayang bangun yuk. Masa mau bolos terus? Kamu kan sudah kelas 12. Emily harus sekolah ya?" ucap mamanya sambil mengelus rambut putrinya itu. Ia tau bahwa putrinya selalu menangis dan sering bolos sekolah karena kehilangan sosok sahabatnya
"Emily gamau ma. Emily masih mau tidur. Emily mau ketempat Keyla lagi" ucapnya berbohong. Karena ia sangat malas berangkat kesekolah. Mamanya tau sekali bahwa itu hanya alasannya saja, padahal ia selalu mengunjungi makam sahabatnya dan tidak kuat berada di pemakaman lama lama.
"Udah bangun ah. Kalo Emily gak mau bangun mama bakal marah sama Emily. Keyla juga bakal sedih ngeliat Emily begini, mana sahabat Keyla yang pemberani? Mama yakin Keyla pasti pengen Emily kembali jadi Emilynya" ucap mamanya sambil meneteskan air mata. Ia juga sangat merasa kehilangan dengan sosok Keyla yang sudah ia anggap sebagai anaknya sendiri.
Emily juga meneteskan air matanya mendengar kan tutur kata mamanya. Ia bangkit sambil terisak menuju kamar mandi dan bersiap untuk berangkat kesekolah. Ia hari ini diantar oleh supir karena mama dan papanya takut bahwa ia akan bolos sekolah lagi dan berakhir dengan menangis.
Setelah siap, ia tidak ikut sarapan pagi dengan mama, papa dan juga kakaknya – Aldi – Emily langsung mencium mereka bertiga kemudian pergi berangkat ke sekolah. Mereka sudah tau kebiasaan Emily jika sudah sedih, yaitu tidak akan makan dan juga langsung pergi ke sekolah. Bujukkan apapun tetap tidak mempan untuk seorang Emily.
***
Ketika memasukki kelas betapa emosinya seorang Emily melihat orang yang ia benci menempati bangku sahabatnya itu.
"Indah lo apa-apaansih? maksud lo apa ngedudukin kursinya Keyla?" Bentak Emily karna saat ini ia sangat membenci Indah. Akibat dari yang dilakukan Indah membuat Emily emosi terlebih lagi ini hari pertama belajar kembali setelah Emily izin hampir 1 minggu untuk menangis menangis dan menangis
"g-gue cuma mau duduk disini. Emily gue mohon, gue emang salah tapi lo gak bisa ngatur kelas ini gitu aja. Gue tau lo anak pemilik sekolah. Tapi gue sahabat Keyla juga, gue pernah hadir dalam hidupnya. Kenapa gue gak boleh duduk disini?" Tanyanya sambil menangis
"Karna lo sahabat yang gak tau diri!" Sindir Emily. Ucapannya begitu menohok hati Indah. Ia sudah mencoba untuk mengikhlaskan Keyla, dan jujur ia merasa bersalah dan lagi lagi ia harus merasa sakit hati atas ucapan yang dituturkan oleh Emily tadi.
"Fine kalo itu mau lo. Gue pindah. Puas kan lo?" Ucap Indah kesal sambil membawa tasnya menuju meja lain yang dulu biasa ia tempatin sambil mengusap air matanya
Emily yang merasa sedang dilihatin oleh anak sekelas hanya bisa menatap tajam dan memberikan ancaman kepada mereka. Emily terlihat seperti sosok psikopat disini. Tapi nyatanya ia tidak seperti itu, hanya saja emosinya saat kehilangan Keyla menjadi meluap dan tidak bisa dikontrol.
"Lo semua kenapa ngeliatin gue seperti itu? dan gue peringatin buat kalian semua. Sampe ada yang berani duduk dikursi samping gue. Siap siap di drop out dari sekolah. Paham?" ucapnya nyaring
Anak kelasnya hanya bisa menganggukkan kepala. Karena baru kali ini ia melihat seorang Emily kasar seperti ini. dan anak anak sekelas pun tidak ada yang berani mendekatinya saat ini. Bagaimana jika ada Angela hari ini. Semua pasti akan lebih parah.
Pelajaran pun akan dimulai 5 menit lagi. Emily memutuskan untuk pergi ke tempat kenangan yang di buat oleh sahabatnya itu. Ia berlari dan setelah sampai ia hanya bisa tersenyum miris melihat semua benda yang ada disini masih tertata dengan baik dan terawat dengan sempurna.
KAMU SEDANG MEMBACA
METANOIA [COMPLETE]
Teen Fiction-Sekuel dari GOODBYE- David William yang belum bisa melupakan sosok yang telah membuat hari harinya menjadi lebih baik dan bahagia walaupun hanya sebentar. Sikap yang berubah menjadi sosok pendiam dan juga dingin. Berbeda dengan sifat aslinya...