2.4

1.2K 79 3
                                    

Emily mengendarai mobil dengan kecepatan yang diatas rata – rata. Hatinya hancur berkeping – keping. Kata putus masih terngiang jelas dipendengarannya.

"Lo dimana Emily? Emily jawab" Tanya Zoe ditelfon, Emily hanya mengangkat tanpa mengatakan sepatah katapun. Handphone yang ia punya pun ia biarka tersambung dengan Zoe di kursi penumpang

Zoe yang bingung tanpa ada jawaban tapi banyak klakson berbunyi. Ia khawatir bahwa Emily mengemudikan mobil secara gila gilaan.

"Emily, gue mohon jangan melakukan hal gila yang membahayakan diri lo sendiri" ucap Zoe yang masih bisa didengar oleh Emily karna ia Loudspeaker

Emily berhenti dan menangis sejadi jadinya.

"Lo bilang lo dimana sekarang biar gue susul" ucap Zoe lembut

"Emily? Lo pulang ya, ntar gue kerumah lo. Lo dengar kan? Hati – hati Emily" ucap Zoe kemudian memutuskan sambungan di telfon. Emily mengendarai mobilnya dengan kecepatan sedang karna ucapan Zoe dan menuju rumahnya

"Zoe lo kenapa? Nelfonnya gitu amat" Tanya Vino

"Lo gak tau tadi heboh David ngebentak Emily trus mutusin Emily?" Tanya Zoe ke Vino

"What? Bisa lo ulang? David putus sama Emily? Bahagianya gue" pekik Jessica girang

"Lo seriusan? Mereka putus? Kenapa?" Tanya Vino terkejut

"Kata David, Emily selingkuh sama Arka karna makan bareng direstoran. David bilang dia liat jelas. Tapi gue gak percaya gitu aja karna lo tau sendiri kan Emily cintanya ke David gimana?" ujar Zoe

"Udah sekarang kita kerumah Emily aja. Biar aja David merenung sendiri" Ajak Vino

"Gue gimana dong? Gue datangin David aja deh, sapatau hatinya buat gue" ucap Jessica bangga

"Mati aja sana lo dirawa – rawa. Harapan lo ketinggian" sindir Zoe kemudian pergi bersama Vino meninggalkan Jessica yang masih diam disana

Zoe dan Vino telah sampai dirumah Emily. Mereka melihat mobil Emily telah terparkir disana berarti Emily sudah pulang

"Permisi!" ucap Emily sambil memencet bell

"Iya sebentar" ucap dari dalam. Ternyata Aldi membukakan pintu

"Temennya Emily kan? Masuk langsung aja ke kamarnya" ucap Aldi

"Oh iya" mereka pun masuk kedalam rumah

"Kalian tau Emily kenapa gak? Dia datang – datang lari ke kamar trus sambil nangis. Ada masalah ya?" Tanya Aldi dan Zoe mengangguk.

"Emily sama David putus" ucap Vino

"Ha? Seriusan lo? Yang betul? Mereka mau tunangan tapi putus?" Tanya Aldi bertubi – tubi

"Mau tunangan?" Tanya Zoe dan Vino barengan

"Iya mereka mau tunangan akhir bulan ini. Sumpah gue kaget! Lo berdua gak becanda kan?" Tanya Aldi lagi

"Enggak. Makanya kita mau nanyain kenapa sama Emily. Permisi kak" ucap Zoe kemudian mengajak Vino naik ke lantai dua menghampiri Emily

"Emily? Lo didalam?" Tanya Zoe

"Masuk aja" teriak Emily

Zoe dan Vino pun masuk kedalam kamar Emily

"Lo gak papa Em?" Tanya Vino dan Emily menggeleng

"Gak papa gimana. Lo liat gue nangis gini" jawab Emily sarkas

"Lo kalo marah mirip David, bawaan sensi" ucap Vino

"Hust! Udah ah. Sekarang lo cerita ke kita kenapa bisa gini?" Tanya Zoe dan Emily menceritakan semuanya tanpa ada tambahan apapun, tanpa mengada ngada. Tidak jarang air mata menetes karna curahan hati Emily.

 METANOIA [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang