Part 4

12.5K 807 5
                                    

The True
( Still Remember You.)

Ini akan sulit...
Ketika aku memaksakan diri untuk sejenak melupakanmu.

🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷

Alan Alexander POV

Aku menatap lekat Aarti yang sedang bermain air dihalaman rumah kami dari balik pintu kaca. Anehnya hujan turun hari ini, tidak deras tapi cukup kencang untuk bisa menimbulkan suara gema gemirisik didalam rumah kami yang selalu sunyi. Suara tawa putriku tenggelam ditelan deru nya, tapi aku masih bisa mendengar celotehan kecil yang ia ucapkan secara samar.

Dalam keadaan seperti ini lagi-lagi aku teringat kau Tara. Dihari penobatanku sebagai Alpha waktu itu juga turun hujan iya, kan? Aku ingat pada saat yang sama kau juga di sahkan sebagai Luna ku, didepan semua anggota pack aku menandaimu dengan dalih agar mereka tidak curiga padaku yang pada dasarnya masih mengira bahwa aku bisa membencimu. Aku menyakitimu, ya, kan? Tepat setelah tanda itu terbentuk aku menarikmu pergi menjauh dan dengan tidak tahu dirinya langsung menyuruhmu untuk untuk tidak pernah mengharapkan apapun dari Mating kita. Maafkan aku.

Kau tidak tahu sebenarnya jantungku berdetak begitu kencang saat itu, tanpa sadar tiap kali melihat tanda dilehermu aku merasa bahagia, aku tenang karena kau hanya milikku tapi aku terlalu angkuh untuk bisa mengungkapkan nya padamu.

Tara, aku mencintaimu. Sekarang kau tahu, kan? Atau sebenarnya dari awal kau memang sudah tahu? Ck, apa aku terlihat bodoh jika kubilang bahwa entah mengapa setiap hari perasaanku semakin kuat mengatakan bahwa kau masih hidup. Masih berada dibawah satu langit yang sama denganku. Kadang aku merasa tidak waras karena nya, Tara. Tapi bagaimana? Perasaan ini kan sudah bukan milikku.

"Daddy! Daddy!" panggil Aarti.

Pelan kubuka pintu kaca yang ada didepan ku, berjalan menghampiri Aarti yang sedang melompat-lompat kecil sambil memeluk tubuhnya sendiri diteras.

"Kau sudah kedinginan, Sweety?" tanyaku sambil menyampirkan handuk berwarna biru ke sekeliling tubuhnya.

"Ya!" seru Aarti sambil tertawa-tawa kecil.

"Baiklah, kalau begitu ayo kita masuk dan hangatkan dirimu di dalam!"

Aku menunduk, menggendong tubuh Aarti masuk kedalam rumah kami.

"Sweety, masuk ke kamarmu dan mandilah! Setelah itu turun kebawah, Daddy akan memasak sup kesukaanmu," ucap ku sambil menurunkan Aarti tepat didepan pintu kamarnya.

"Okey, Daddy!" jawab Aarti.

Aku tersenyum kecil lalu segera turun kebawah untuk membuatkan sup yang sudah ku janjikan tadi. Aku tidak bisa memasak, jujur saja. Tapi dulu secara diam-diam aku sering memperhatikan Tara saat melakukannya, kebetulan sup kesukaan Aarti juga adalah favoritnya Tara dan mate ku itu sangat sering membuatnya ketika kami masih tinggal di packhouse. Dengan modal ingatan tentang itulah kemudian Aku mulai sering mencoba memasak makanan-makanan yang pernah Tara sajikan dulu. Itu sulit! Damn! Aku sangat menyesal tidak pernah mau mencicipi masakan Tara dulu.

"Daddy!" panggil Aarti.

"Dapur, Sweety!" seru ku untuk menjawab panggilan tersebut.

The True (Mate Series #2)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang