The True
( The Day.)Aku takkan menyakitimu...
Bahkan jika itu harus, aku tetap takkan melakukannya...🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷
Author POV
"Alpha, mereka sudah datang," ucap Lucas.
Alan mengangguk singkat sambil tetap fokus pada sekelompok vampire dan rogue didepannya yang semakin mendekat setiap saatnya.
Disaat mereka semua sudah berada tepat berhadapan. Alan tidak bisa menahan dirinya untuk tidak mencari sosok Tara dan setelah beberapa saat mengambil waktu untuk diam akhirnya ia menemukannya ... Tara ada disana, berdiri tepat dibelakang tubuh Erik.
Wajah wanita itu tetap datar seperti biasa namun ada yang berbeda dari tatapan matanya ... mereka terlihat hampa. Belum pernah Alan melihat Tara sekosong itu.
"Al, aku sudah siap," ucap Ryan melalui mindlink.
Alan mengangguk. Hari ini ia akan membiarkan Ryan mengambil alih tubuhnya, setidaknya dengan begitu pikirannya akan teralih sementara dari Tara.
Alan tidak tahu siapa yang memulai, jelasnya ketika ia tersadar kedua belah pihak sudah saling serang satu sama lain. Tanpa buang waktu Alan berlari menuju medan perang itu, sosoknya langsung berganti dengan tubuh wolf berwarna abu-abu milik Ryan begitu mereka sudah sampai ditengah-tengah pertempuran.
Alan diam. Tidak ikut bereaksi ketika Ryan mencakar, menggigit atau mengoyak tubuh para vampire dan rogue yang ada didepannya. Sejujurnya Alan merasa sangat hampa saat ini, sekarang dia bisa bersembunyi dari kenyataan dengan menggunakan Ryan sebagai pengalih. Tapi nanti, ketika sudah tiba saatnya dia harus menghadapi Tara, dia harus melakukannya sendiri karena Ryan takkan sanggup untuk itu.
Selama ini Ryan lah yang sudah lebih dulu mencintai Tara bahkan ketika Alan masih membenci wanita itu. Menyakiti Tara, apalagi karena terpaksa hanya akan membuatnya tersiksa seumur hidup. Dan Alan tidak ingin Ryan merasakannya, cukup dia yang tahu bagaimana sakitnya itu. Jangan Ryan juga.
Disisi lain Tara juga sedang sama bingungnya. Dia akan menyingkirkan Alan, tekadnya sudah bulat untuk itu tapi ketika mengingat betapa sayangnya Aarti pada pria itu seketika ia jadi merasa lemah. Shit! Inilah sebabnya kenapa Tara sangat benci terikat janji dengan seseorang. Apalagi kalau orang itu adalah Erik.
"Sial!" umpat Tara ketika ada seorang werewolf yang berhasil mencakar lengannya.
Mata hitam wanita itu langsung berubah menjadi merah darah. Jangan lupa bahwa sekarang Tara juga adalah half vampire, dia bisa membunuh siapapun bahkan tanpa harus berubah kedalam wujud wolf.
Bicara soal wolf, Tara sudah mengunci Grace didalam tubuhnya. Wolf putih itu takkan kuat melihat semua ini, dia tercipta bukan untuk berada ditengah-tengah peperangan.
Lupakan itu untuk sementara! Tara berbalik, dia mencengkram leher werewolf yang tadi mencakarnya lalu tanpa belas Kasih langsung mematahkan leher werewolf hitam tersebut dalam satu hentakan. Tara bahkan menyeringai ketika ia dengan jelas bisa mendengar suara tulang yang remuk disana. Tidak diragukan lagi werewolf itu sudah tamat.
"Menjijikkan," gumam Tara ketika melihat darah werewolf tersebut mulai mengalir ke tanah.
Tara bergidik, mengumpat sekali lagi lalu pergi setelah menginjak tubuh mahluk malang itu di dua langkah pertamanya.

KAMU SEDANG MEMBACA
The True (Mate Series #2)
Lupi mannari"Bagaimana jika akhir yang bahagia itu hakikatnya memang tidak pernah benar-benar ada... "