The True
( Packhouse.)Setelah sekian lama aku akhirnya kembali...
Mirisnya kau tak ada disana lagi untuk menunggu kepulanganku...🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷
Alan Alexander POV
"Daddy, cepat ketuk pintu nya," ucap Aarti sambil menggoyangkan lenganku pelan.
Aku menunduk lalu tersenyum padanya. Sudah lama sekali aku tidak datang ke packhouse, rasanya canggung tiba-tiba aku harus kembali karena keinginan Aarti. Biasanya aku hanya akan tinggal beberapa hari, itupun dirumahku sendiri tapi kali ini karena Aarti aku mau tidak mau harus menginap di packhouse.
Tok...tok...tok
Aarti dengan polosnya mengetuk pintu itu sendiri, kurasa dia sudah tidak sabar untuk menungguku melakukannya. Aku tertawa kecil lalu mengacak rambutnya pelan, setidaknya ada salah satu diantara kami yang tidak punya masalah apapun dengan kembali ke pack. Tidak lama kemudian samar kudengar langkah kaki mendekat, itu pasti Miranda.
Cklek...
Pintu packhouse terbuka dan tebakanku benar, itu memang Miranda. Senyumnya langsung mengembang ketika melihat kami atau mungkin dia bahagia karena melihat Aarti.
"Grandma!" seru Aarti sambil menghambur kedalam pelukan Miranda.
Wanita paruh baya itu tertawa kecil, begitu Aarti ada dalam pelukannya dia langsung mengangkat tubuh anak perempuanku itu dan memberikan kecupan-kecupan kecil diseluruh wajahnya.
"Kalian pulang," ucap Miranda sambil menatapku hangat.
Aku tersenyum kecil, tidak punya apapun yang bisa dikatakan padanya karena jujur saja sejak dulu kami tidak pernah menjadi benar-benar dekat satu sama lain. Itu semua hanya karena Tara hingga secara perlahan aku mulai bisa menerimanya sebagai bagian dari hidup Ayahku sekarang.
"Ayo masuk, Al!" ucap Miranda. Dia berjalan lebih dulu mendahuluiku sambil tetap menggendong Aarti.
Dengan setengah hati aku menarik koperku dan Aarti memasuki packhouse. Rasanya canggung setelah sekian lama pergi dan akhirnya kembali lagi. Well, sebenarnya Miranda sudah sering menelfonku dan meminta agar aku pulang ke pack tapi entahlah.... Setelah Tara tidak ada, posisi sebagai seorang Alpha itu jadi tidak begitu menarik lagi bagiku. Untuk sementara aku hanya ingin hidup bersama Aarti saja, tinggal ditempat yang tenang dimana aku tidak perlu khawatir akan jadi gila sewaktu-waktu karena tidak sanggup menahan beban kenangan dari kesalahan-kesalahan yang telah kuperbuat pada Tara.
Hal yang sama juga sudah kukatakan pada Miranda tapi sepertinya meski ia mengiyakan keinginanku itu masih ada ke tidak relaan darinya. Aku mengerti dia mungkin ingin selalu dekat dengan Aarti, aku pun tidak bermaksud ingin menjauhkannya dari putriku karena suatu saat nanti aku juga pasti akan pulang, betul-betul pulang yang tak akan pergi lagi. Ya, segera setelah aku bisa berdamai dengan masa lalu dan telah mendapatkan pengampunan darinya.
Kudengar Aarti mulai bercerita tentang hari-hari nya pada Miranda, mata anak perempuanku itu bersinar seakan memberitahukan bahwa dia sangat bahagia, itu membuatku seketika sesak. Aarti harusnya bisa lebih bahagia dari ini.
"Al, para Maid sudah membersihkan kamarmu. Kau tidak keberatan kan tidur di kamarmu yang lama?" ucap dan tanya Miranda memastikan.
KAMU SEDANG MEMBACA
The True (Mate Series #2)
Werewolf"Bagaimana jika akhir yang bahagia itu hakikatnya memang tidak pernah benar-benar ada... "