The True
( Flashback S4.)Apa itu menyakitkan?
Ketika aku hanya berjalan terus tanpa melihat ke arah mu?🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷
Author POV
"Dengan ini Alan Alexander putera dari Alpha Karel Alexander resmi dinobatkan sebagai Alpha dari Red Moon Pack!"
Suara riuh tepuk tangan langsung menggema diseluruh wilayah pack setelah Alan resmi dinyatakan telah menggantikan Karel sebagai Alpha di Red Moon Pack.
Alan tersenyum kecil sambil melayangkan pandangan tanda terima kasih pada seluruh anggota pack yang hadir disana, namun bagitu wajah tampannya masih tetap terlihat datar.
Ia lalu menoleh kesamping, ada Tara disana yang tengah menatapnya hangat dari balik tirai yang menutupi setengah bagian tempat penobatan Alpha.
"Al, bisakah kita menariknya kesini?" tanya Ryan.
Alan diam, ia tahu yang dimaksud oleh Ryan itu adalah Tara. Bisakah ia menarik Tara kesini? Membiarkan gadis itu berdiri disampingnya sebagai mate nya.
Alan menghela nafas. Walau bagaimanapun seluruh pack sudah tahu bahwa Tara adalah mate nya, sekarang akan jadi tanda tanya besar didepan mereka jika Alan tidak menjadikan gadis itu sebagai Luna nya.
Lagipula Alan sudah cukup brengsek dengan bersikap buruk pada Tara, setidaknya untuk kali ini dia akan membiarkan gadis itu mendapatkan pengakuan atas ikatan mate mereka. Yeah, jadi itu artinya Alan mungkin memang harus membawa Tara sekarang.
Sekali lagi Alan menoleh kearah Tara, dengan yakin dia berjalan kearah gadis itu sambil mengembangkan sebuah senyuman untuknya. Jangan salah paham, okey. Alan hanya tidak ingin seluruh anggota pack mempertanyakan hubungan mereka selama ini.
Tara terdiam. Apa ini mimpi? Tidak! Dia sangat yakin bahwa dia tidak sedang bermimpi ketika Alan berjalan mendekatinya tanpa ragu didepan semua orang. Ya, pria itu memang melakukannya!
Astaga Tara sangat bahagia. Untuk pertama kalinya setelah bertahun-tahun akhirnya ia tahu bagaimana rasanya dilihat oleh Alan sebagai seorang mate.
Alan berhenti didepan Tara, ia mengulurkan tangannya sambil tetap menatap kedalam mata gadis itu. Mungkin inilah yang akan terjadi jika mereka adalah pasangan mate normal seperti yang lainnya. Biarlah! Biarlah hari ini Alan bersikap baik pada Tara, hanya hari ini saja dia akan membiarkan Tara merasakan cinta nya.
"Alan..."
"Ayo naik! Kau adalah Luna ku, kan?" ucap Alan.
Ia menggenggam tangan Tara lebih dulu, tahu bahwa gadis itu hanya akan terus diam dan mengira bahwa ini semua hanya mimpi.
Jantung Tara berdebar sangat kencang, Alan akan memperkenalkan nya pada seluruh anggota pack. Benarkah? Benarkah Alan akan melakukannya hari ini?
Alan dan Tara sudah berada tepat diatas panggung penobatan. Mereka berdua berdiri saling berhadapan dengan tangan yang masih bertautan satu sama lain. Tara tadinya sudah akan bertanya ada apa tapi pertanyaan nya itu seketika tertahan saat Alan tiba-tiba menarik tubuhnya.
Tara mengernyit ketika rasa panas menjalari lehernya, tapi bukan itu yang membuat ia membeku melainkan kenyataan mengejutkan bahwa Alan baru saja menandainya, itupun di depan semua orang! Sesuatu yang selama ini bahkan tidak pernah Tara bayangkan akan Alan lakukan. Ia bisa mendengar deru teriakan semua orang disekelilingnya. Oh, tentu saja! Mereka semua pasti kaget dengan apa yang baru saja terjadi. Walau bagaimanapun jarang sekali ada seorang Alpha yang mau menandai mate nya didepan seluruh anggota pack. Well, bahkan mungkin Alan lah yang pertama kali melakukannya.
Alan menjauhkan wajahnya dari leher Tara. Ia mengusap tanda yang sudah mulai terbentuk disana kemudian secara perlahan kembali mengalihkan tatapannya ke mata Tara. Alan kembali tersenyum kecil, seketika dikuasai pemikiran andai saja masalah yang memberikan jarak antara dia dan Tara tidak pernah ada, mereka bisa jadi pasangan sehidup semati yang paling sempurna di kehidupan ini.
Sang Tetua Pack berdehem, jika Alpha dan Mate nya hanya akan saling tatap seperti itu maka ia lah yang akan mengambil inisiatif untuk memperkenalkan Sang Luna.
"Because of destiny from The Moon Goddes, all werewolf! Meet Our New Luna, Tara Alexandra!" seru Sang Tetua nyaring.
Sekali lagi suara riuh tepuk tangan mengudara. Seluruh anggota Pack menyambut antusias pasangan Alpha dan Luna mereka, well sejak awal bagi mereka Alan dan Tara memang sangat serasi untuk bersama jadi tidak ada yang sadar sama sekali ketika Alan menarik Tara menjauh dari semua orang menuju bagian Taman packhouse yang kosong.Tara menatap genggaman tangannya dan Alan dengan mata berkaca-kaca, seandainya mereka bisa seperti ini tanpa perlu khawatir tentang apapun, seandainya genggaman mereka yang seperti ini tulus dari hati dan bukan untuk menghilangkan keraguan semua orang maka mungkin semua akan jadi berbeda. Ya, seandainya...
"Tara, jangan salah paham dengan semua ini! Aku tidak menerimamu karena aku ingin tapi karena aku tidak mau seluruh anggota pack memandangku buruk hanya karena kau!" ucap Alan datar.
Tara mengangkat wajahnya, baru sadar bahwa dingin yang perlahan menjalari jemarinya itu karena genggaman mereka yang sudah terlepas. Ahh, padahal baru saja Tara berpikir ingin merasakan tangan itu lebih lama.
"Al, ke-kenapa kita seperti ini? Tidak bisakah kita-"
"Tara, cukup! Kau lebih dari tahu kenapa kita tidak bisa seperti yang lain. Ahh, harusnya aku tidak memperlakukan mu sebaik itu ya, kan? Ck, ini mulai membuatku muak."
Tara menarik nafas, dia sangat ingin menangis sekarang tapi gadis itu tetap bertahan untuk menatap Alan yang berdiri tepat di depannya.
"Intinya, jangan pernah berharap apapun dari hubungan ini! Kau harus selalu ingat kalau aku membencimu dan sampai kapanpun takkan ada yang bisa merubahnya."
"Aku mengerti," ucap Tara lirih.
Alan mengernyit, ada sesuatu yang menggores hatinya, tidak dalam memang tapi cukup untuk menimbulkan perih disana. Tadinya ia baru akan pergi, seperti biasa, menghindar dari keinginan untuk merengkuh Tara tapi ketika ia melihat mate nya itu tetap tersenyum walau dengan mata berair seketika Alan membeku.
Apa sangat sakit? Damn! Adakah seseorang yang bisa menjawab pertanyaan itu!? Karena Alan terlalu bodoh untuk bisa mengerti bahwa Tara sangat terluka, mate mana lagi yang bisa menahan kesakitan sebesar ini selain Tara? Tidak ada.
Hanya Tara yang bisa menanggungnya. Namun begitu lagi-lagi keegoisan menyingkirkan rasa cinta Alan, hingga dia menjadi buta hanya untuk sekedar melihat bahwa selain Tara...
Tidak ada....
...mate lain
Yang bisa menanggung luka...
.....sebesar yang Alan berikan.
Bukankah begitu?
🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷
TBC. 😀😘
Absurd? Sama, aku juga ngerasa nya gitu kok. 😅
KAMU SEDANG MEMBACA
The True (Mate Series #2)
Werewolf"Bagaimana jika akhir yang bahagia itu hakikatnya memang tidak pernah benar-benar ada... "