Part 10

9K 683 4
                                    

The True
( Flashback S6.)

Selama ini aku hanya punya satu mimpi buruk...
Kehilangan dirimu!

🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷

Author POV

Tara menghela nafas berat, dengan sekuat tenaga ia berusaha berjalan menuruni tangga sambil sedikit mengangkat long dress putih nya.

Ia dan Miranda sudah kembali ke packhouse bersama Aarti beberapa hari yang lalu tapi belum sekalipun ia melihat Alan ada disana. Evan bilang mate nya itu sedang pergi menenangkan pemberontakan tapi Tara tahu dia berbohong, Alan pasti pergi untuk menghindarinya. Hari ini setelah mendengar bahwa Alan sudah kembali, Tara langsung bersikeras ingin menemuinya.

Dia harus menjelaskan semuanya pada pria itu. Tidak apa jika Alan ingin terus membencinya, Tara hanya ingin dia bisa menerima Aarti. Jika Alan bersedia melakukannya maka Tara berjanji ia takkan pernah meminta apapun lagi, bahkan jika perlu dia akan diam seumur hidupnya.

"Tara! Tara!" panggil Miranda.

Dengan tergesa ia berjalan menyusul Tara sambil membawa Aarti didalam gendongannya.

"Tara! Nak, Ibu mohon tolong jangan lakukan ini," ucapnya.

Langkah Tara terhenti, padahal dia sudah berada tepat didepan ruang kerja Alan dan sedang bersiap untuk membuka pintu tapi ketika telinga nya menangkap suara Miranda dengan pelan dia langsung berbalik.

"Tara Dear, Alan tidak akan mendengarkanmu," ucap Miranda lagi.

Tara tersenyum getir, ia tahu Miranda benar. Alan memang tidak akan mendengarkannya tapi itu bukan berarti dia harus pasrah dengan kemarahan Alan.

"Bu, aku tahu Alan takkan mendengarkanku, tapi aku tetap perlu bicara dengannya. Ini semua demi Aarti."

"Tapi, Tara-"

"Bu, aku sudah menanggung kebencian Alan cukup lama jadi itu tidak masalah jika aku harus menahannya sedikit lebih lama lagi. Aku hanya berpikir, Aarti tidak boleh juga ikut terkena imbas dari itu semua."

Tara mengambil nafas, mencoba menahan air mata nya yang sudah hendak jatuh.

"Aarti tidak boleh mengalaminya juga, Bu," sambung Tara.

Tara tersenyum sekali lagi pada Miranda sebelum akhirnya menguatkan diri dan membuka pintu ruang kerja Alan.

Ruangan itu cukup gelap, hanya ada satu Sumber cahaya, itupun berasal dari lilin kecil yang terletak di atas meja baca di tengah ruangan itu.

Tara berjalan pelan semakin masuk kedalam, mencoba mencari sosok Alan disana.

"Mau apa kau kesini?"

Tara terhenyak dengan spontan ia berbalik ke samping, menajamkan mata untuk dapat melihat siluet Alan yang bicara padanya dari sudut tergelap ruangan itu.

"Alan..."

Alan mengeraskan rahangnya. Dia sangat ingin mendekati Tara, mempertanyakan apa yang telah dilakukan oleh gadis itu tapi tidak! Alan tidak bisa, sekarang ia sudah terlalu muak bahkan hanya untuk menyakiti Tara.

The True (Mate Series #2)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang