The True (Mate Series #2)

Part 8

The True
( Is that the truth?)

Ini kenyataannya?

🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷

Alan Alexander POV

".....ini tentang Tara."

Aku menatap Miranda sendu, hanya perkataannya lah fokusku sekarang. Damn! Sebenarnya apa yang ingin dia katakan tentang Tara? Kenapa dia menjeda nya sangat lama dan kenapa aku dengan bodohnya tidak bisa berkata apapun untuk mempercepat pengakuannya!? Arghh! This is so frustrated.

"Al, kita semua tahu bahwa mayat Tara tidak pernah benar-benar ditemukan. Walau begitu kita tetap menganggapnya telah tiada dan memperingati keyakinan tidak berdasar itu selama bertahun-tahun lamanya. Kita sudah sangat yakin dengan itu tapi..."

"Tapi?"

"Tapi, sepertinya kita salah Al. Beberapa minggu yang lalu terjadi pemberontakan di salah satu wilayah pack yang mengharuskan kita untuk mengirim seseorang kesana. Jadi Beta mu, Evan lah yang pergi, dia berhasil menghentikan penyerangan itu dan menangkap pimpinan nya tapi..."

"Tapi? Tapi apa Miranda!? Demi Moon Goddes, tolong cepat katakan padaku!" seruku frustasi ketika lagi-lagi Miranda memutus perkataannya.

Miranda menghela nafas berat, perlu waktu cukup lama sampai akhirnya ia kembali berkata...

"Al pemimpin dari para pemberontak itu adalah...."

Damn! Tidak ada yang pernah mengatakan padaku bahwa menunggu bisa sangat sesulit ini.

".....Tara."

Deg...

Hanya satu nama, hanya satu nama dan itupun rasanya sudah bisa menghentikan detak jantungku. Apa ini!? Apa yang barusan dikatakan oleh Miranda?! Tara? Hanya ada satu Tara didalam hidupku dan itu tidak mungkin dia.

"Tara? Tara-ku?" tanyaku sekali lagi untuk memastikan.

Sungguh aku sangat berharap Miranda akan menjawabku dengan kata tidak tetapi ketika wanita itu akhirnya memberiku anggukan samar rasanya mungkin lebih baik aku tidak hidup jika hanya untuk mendengar semua ini.

Tidak! Aku bukannya tidak bahagia dengan kenyataan bahwa Tara ku masih hidup, aku hanya tidak pernah menyangka bahwa dia akan menjadi pimpinan dari sebuah pemberontak, itupun untuk menyerang wilayah pack nya sendiri.

"Dimana? Dimana dia sekarang?" tanyaku pada Miranda.

"Di kamar putih yang ada tepat dibelakang kamar mu."

Ahh, jadi itu sebabnya aroma tubuh Tara sampai tercium ke kamarku tadi, karena dia memang ada disana, hanya dinding itu yang membatasi kami.

Tapi, kamar putih? Bukankah itu adalah kamar yang digunakan khusus untuk para tahanan yang diisolasi? Kenapa? Kenapa mereka menempatkan Tara-ku disana?

"Kenapa? Kenapa di kamar putih? Apa yang kalian pikirkan ketika menempatkan Luna ku disana?" tanyaku dingin.

Miranda menggeleng.