Part 16

7.4K 587 3
                                    

The True
( Hari ke-7.)

Semua jadi lebih rumit dari sebelumnya.

🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷

Alan Alexander POV

Kuperhatikan tumpukan berkas-berkas tebal yang baru saja ditaruh Evan di atas meja kerjaku. Sudah hampir setengah hari aku berusaha membaca dan meneliti apa inti dari informasi-informasi yang ada didalamnya, tapi semua akar permasalahan itu lagi-lagi menjurus pada satu asal yang sama.

Baru-baru ini sering sekali terjadi pemberontakan di beberapa wilayah pack yang berada di sepanjang pesisir. Baik, itu tidak masalah jika hanya ada penyerangan kecil tapi sayangnya tidak seperti itu, kali ini semua dilakukan secara besar-besaran bahkan hampir bisa disebut seperti perang, kurasa.

"Alpha, ini semua adalah data-data dari masing-masing wilayah yang terkena serangan. Kita perlu mengirim lebih banyak warrior lagi untuk berjaga disana," ucap Evan.

Aku memijit pelipisku pelan, nyeri yang sejak tadi mendera kepalaku rasanya semakin menjadi-jadi saja setiap detiknya. Sepertinya semua masalah yang terjadi disini memang sengaja ditumpuk saat aku masih berada di London agar bisa membunuhku secara perlahan saat aku sudah kembali. Sungguh! Percayalah aku tidak sedang main-main ketika kukatakan bahwa aku bahkan belum tidur sama sekali sejak kemarin.

"Bagaimana dengan penjagaan disini? Bukankah para pemberontak itu menyerang secara bertahap dari wilayah terkecil agar bisa memperlemah penjagaan kita disini karena fokus kesana?" ucapku.

Evan mengangguk-angguk, entah apa maksudnya.

"Ya, Alpha. Mengenai itu, saya berpikir mungkin sebaiknya kita memulai seleksi untuk pengangkatan para warrior yang baru," sarannya.

"Baik. Kau lakukan saja! Sementara itu, aku akan pergi ke wilayah pesisir besok untuk memeriksa keadaannya."

"Apa Alpha perlu pengawalan? Saya akan minta para warrior khusus untuk ikut bersama Anda."

Aku menggeleng. Walau pergi kesana sendiri masih beresiko bagiku tapi rasanya daripada untukku, orang-orang yang tinggal disini lebih memerlukan penjagaan. Bagaimana jika terjadi sesuatu saat aku pergi? Setidaknya saat itu ada lebih dari cukup kekuatan disini untuk menahannya.

"Tidak, aku akan pergi sendiri. Kau... "

"Daddy!"

Kalimatku terpotong karena suara panggilan Aarti yang terdengar semakin mendekat. Bersamaan dengan terbukanya pintu ruang kerja aku pun menoleh sambil dengan sekuat tenaga berusaha memasang senyum manis diwajah lelahku.

"Good morning, Daddy," ucap Aarti.

Ia masuk kedalam ruang kerjaku dengan satu tangan menarik Tara dan tangan satu nya lagi memeluk sebuah boneka beruang.

"Good morning, sweetheart," balasku.

Aarti menuntun Tara berjalan mendekatiku. Melihat wajah mate ku itu mengingatkanku bahwa sudah 7 hari berlalu sejak kesepakatan kami dibuat, sekarang tinggal sisa 42 hari lagi. Aku terlalu sibuk dengan segala masalah yang menumpuk hingga lupa bahwa masih ada hati yang harus kumenangkan.

The True (Mate Series #2)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang