1.

3.3K 224 4
                                    

Liburan sudah usai dan itu berarti sekarang waktunya masuk sekolah.

Seulgi mematut dirinya di depan kaca berukuran sedang di kamarnya.
Jika di teliti tidak ada yang salah dengan penampilannya, lalu apa yang membuat gadis bermarga Kang itu menekuk wajahnya ?

" Seul, ayo kita berangkat. "

Ajak Sehun yang notabene adalah sahabat masa kecilnya.

Sehun sudah bolak-balik dari balkon kamar Seulgi kembali lagi ke kamar Seulgi sebanyak tiga kali dan itu membuat Sehun muak.

" Tunggu sebentar Sehun. Entah kenapa aku merasa gendutan. "

Sehun mendecakkan lidahnya malas atas alasan Seulgi berdiam diri di depan kaca.

" Seul, kau tahu kau sangat cantik. Dan lagipula kau masih sangat kurus di mataku. "

Tanpa Sehun sadari dirinya semakin membuat Seulgi berharap banyak.

***

Berjalan bersama menuju halte bus sudah biasa bagi Sehun dan Seulgi.

Sesekali gadis bermata monoloid itu berbicara tentang hal-hal yang menurut Sehun tidak penting sama sekali.

Sesekali Sehun menanggapi dengan deheman singkat miliknya.

" Kajja. "

Ajak Sehun saat melihat bus yang di tumpangi mereka datang.

Setelah mendapatkan tempat, Sehun dan Seulgi duduk bersampingan. Sehun memilih untuk sibuk dengan benda persegi panjang berwarna hitam tersebut dan Seulgi mendengarkan musik lewat earphonenya.

***

" Seulgi !!! "

Teriak Wendy saat melihat sahabat karibnya Seulgi datang.
Bak anak kembar yang di pisahkan selama bertahun-tahun dan akhirnya kembali bertemu. Seulgi dan Wendy berpelukan rindu.

" Noona-noona jangan menghalangi jalan orang. "

Ucap Sehun datar.

" Oh hai Sehun, Chanyeol sudah menunggumu sejak tadi. "

Seulgi, Sehun, Wendy, dan Chanyeol memang sangat dekat satu sama lain.
Sehun yang merupakan sepupu Wendy tidak perlu ditanyakan kedekatan mereka, Seulgi dan Sehun yang merupakan sahabat sedari kecil, Wendy dan Chanyeol yang sudah berteman dekat dari sekolah dasar membuat keempatnya mudah sekali akrab.

" Jadi bagaimana ? "

Tanya Wendy melepas pelukan Seulgi.

" Apanya yang bagaimana ? "

Tanya Seulgi bingung yang langsung dihadiahi jitakan di dahi mulusnya.

" Hubunganmu dengan Sehun. "

Wendy sedikit mendekat dan membisikan kata-kata tersebut.

" Biasa saja. Tidak ada perkembangan. "

Jawab Seulgi cuek.

" Kadang aku bingung, apakah kau menyukai Sehun atau tidak. Melihat reaksimu aku jadi ragu. "

" Aku hanya menyukainya belum mencintainya, kan ? "

" Ya memang. Tapi- "

" Sudahlah, kita ganti topik saja. "

***

" Yak Oh Sehun kau apakan buku catatan biologiku ? Kemana kulit bukunya ? "

Tanya Seulgi marah.

Memang pantas untuk marah. Seulgi selalu menjaga buku-bukunya agar tidak kusut sedikitpun dan sekarang dia melihat buku catatan biologinya dalam keadaan cacat.

" Maaf Seul, aku tidak bermaksud merusaknya. Sungguh maafkan aku. "

Ucap Sehun dengam muka memelasnya.

" Lalu kau kemanakan kulit bukunya ? Kau pajang di kamarmu, eoh ? Dasar sialan. "

Seulgi berjalan cepat mencari tempat yang bisa menenangkan hatinya.

Sementarakan Wendy dan Chanyeol tertawa keras melihat ekspresi wajah Sehun antara kesal, putus asa, dan sedih.

" Kau jelek jika seperti Itu Sehun. "

Lawakan ringan Wendy justru di sambut kekehan renyah dari Chanyeol.

" Utjimara ! "

Suruh Sehun dengan nada datar namun tidak mempan karena Wendy dan Chanyeol masih saja tertawa.

" Dasar pasangan aneh. "

Gumam Sehun pelan dan tidak terdengar oleh Wendy dan Chanyeol.

" Sudah kubilang jangan merobek dengan sengaja kulit buku milik Seulgi atau kau akan merasakan amarahnya. "

" Nasihatmu tidak berguna sekarang Nyonya Son. "

Balas Sehun sinis.

" Salah sendiri tidak mau mendengarkannya dari awal. "

Balas Wendy tak kalah sinis.

" Hey sudahlah jangan bertengkar seperti itu. "

Lerai Chanyeol.

***

Seulgi memilih rooftop sebagai tempat penurun emosinya.

Menikmati angin sepoi-sepoi di rooftop menjadi kebiasaan sendiri bagi Seulgi.

Matanya menelusuri setiap bangunan dari atas rooftop.

" Bolehkah aku merasakan hal ini ? Bolehkah aku memiliknya, Eomma ? Bolehkan aku memonopoli dirinya hanya untukku sendiri ? "

Seulgi menghela nafas berat dan melangkah pergi meninggalkan rooftop.

" Apa kau kuat Seulgi ? Aku mengkhawatirkanmu, sangat mengkhawatirkanmu. "

TBC

Annyeong,

Gimana ceritaku ?

Bagus ?

Maklumi aja kalau belum bagus soalnya ini pertama kali aku nulis ff dengan genre romance jadi agak bingung.

Semoga readers suka dan jangan lupa vote and comment.

#blossomvanillasky

You're Very Different Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang